Bibit Siklon 93S Menguat, Warga Bali hingga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

Asad Arifin | 12 Desember 2025 16:33
Bibit Siklon 93S Menguat, Warga Bali hingga NTT Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
Gambar ilustrasi cuaca ekstrim (c) AI/ChatGPT

Bola.net - BMKG meningkatkan pemantauan terhadap perkembangan Bibit Siklon Tropis 93S yang saat ini terdeteksi di Samudra Hindia, tepatnya di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB). Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menyampaikan bahwa meski sistem ini diprakirakan menjauhi wilayah Indonesia, perubahan cuaca tetap berpotensi terjadi di Bali, NTB, dan NTT.

Kondisi tersebut juga dapat memicu gelombang tinggi di Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga NTT serta di Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan.

Advertisement

"Potensi dampak tidak langsung berupa hujan sedang hingga lebat dan gelombang tinggi di perairan harus tetap kita waspadai. Oleh karena itu, lakukan langkah pencegahan yang diperlukan," ujarnya, Jumat (12/12/2025).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa dalam 24 jam ke depan intensitas 93S diperkirakan tetap persisten dengan pergerakan perlahan ke barat daya, menjauhi daratan Indonesia. Dalam periode 48–72 jam berikutnya, sistem ini diprediksi akan menguat seiring membaiknya pola sirkulasi, namun tetap konsisten menjauhi wilayah Indonesia.

“Berdasarkan analisis kami, sistem ini bergerak perlahan menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan tidak akan berdampak langsung ke daratan,” kata Guswanto.

1 dari 1 halaman

Mulai Terbentuknya Bibit Siklon Tropis

Bibit siklon 93S diketahui mulai terbentuk pada 11 Desember 2025 pukul 07.00 WIB dengan pusat sirkulasi di sekitar 12.0°LS – 117.0°BT. Sistem ini masuk ke dalam Area of Monitoring (AoM) Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta.

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, hingga media massa dalam memastikan informasi mengenai perkembangan 93S tersampaikan secara akurat kepada publik.

Warga yang tinggal di kawasan pesisir maupun daerah rawan banjir dan longsor diminta meningkatkan kewaspadaan. Pelaku pelayaran, perikanan, dan transportasi laut juga diimbau menyesuaikan aktivitas dengan informasi resmi BMKG mengenai gelombang tinggi.

“Hindari penyebaran informasi yang menimbulkan kepanikan. Masyarakat diimbau untuk selalu merujuk pada kanal resmi BMKG untuk memastikan langkah pencegahan dilakukan secara tepat dan efektif. Ketenangan masyarakat adalah kunci utama dalam kesiapsiagaan kita bersama,” kata Andri.

Sumber: Liputan6/Putu Merta Surya Putra

TAG TERKAIT

LATEST UPDATE