Polemik Gaji Elon Musk: Di Balik Angka Rp474 Triliun dan Upaya Tesla Pertahankan Sang CEO
Editor Bolanet | 6 Agustus 2025 15:00
Bola.net - Dewan direksi Tesla kembali mengajukan proposal paket kompensasi bernilai fantastis untuk CEO Elon Musk. Nilai paket baru ini ditaksir mencapai USD 29 miliar atau setara Rp474,92 triliun.
Langkah ini diambil di tengah proses hukum yang masih berlangsung atas paket kompensasi serupa dari tahun 2018. Sebelumnya, pengadilan Delaware telah membatalkan penghargaan kinerja tersebut setelah adanya gugatan dari pemegang saham.
Pihak perusahaan beralasan bahwa Musk belum menerima kompensasi yang substansial selama delapan tahun terakhir. Kinerjanya yang dinilai transformatif dianggap layak untuk mendapatkan penghargaan tersebut.
Keputusan ini membuka diskursus mengenai pertimbangan strategis dewan direksi, kondisi internal perusahaan, serta arah Tesla ke depan di bawah kendali Musk. Hal tersebut menarik untuk ditelisik lebih dalam.
Dasar Pertimbangan dan Nilai Paket Kompensasi
Dalam surat yang ditujukan kepada pemegang saham, dewan direksi Tesla memaparkan argumen kuat di balik usulan kompensasi ini. Pertumbuhan perusahaan yang luar biasa menjadi pilar utama pertimbangan mereka.
"Terlepas dari tantangan hukum ini, kita semua sepakat bahwa Elon telah menghasilkan pertumbuhan transformatif dan tak tertandingi yang dibutuhkan untuk meraih semua pencapaian CEO Performance Award 2018," tulis anggota dewan Robyn Denholm dan Kathleen Wilson-Thompson.
"Hasil dari pertumbuhan itu meraih nilai luar biasa bagi Tesla dan seluruh pemegang saham kami," lanjut keduanya dalam surat tersebut.
Proposal ini akan memberikan hak kepada Musk untuk mendapatkan 96 juta lembar saham Tesla. Harga perolehan yang menjadi dasar paket kompensasi ini adalah sekitar USD 23,34 per lembar saham.
Tantangan Bisnis di Tengah Rencana Kompensasi
Pemberian kompensasi jumbo ini menarik perhatian karena terjadi di tengah sejumlah tantangan yang dihadapi Tesla. Kinerja saham perusahaan (TSLA) tercatat telah merosot sebesar 25 persen sepanjang tahun ini.
Sebelumnya, Musk juga sempat menuai kritik dari sebagian investor atas keterlibatannya di dunia politik. Keterlibatannya pada periode 2020 hingga awal 2025 dinilai mengalihkan fokusnya dari Tesla dan berdampak pada citra perusahaan.
Di sisi lain, penjualan Tesla juga menghadapi hambatan dari sisi kebijakan. Penghapusan insentif keringanan pajak atas penjualan kendaraan listrik menjadi salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan.
Selain itu, hilangnya pemasukan dari penjualan kredit regulasi kepada produsen mobil lain turut menjadi faktor penekan kinerja keuangan. Ini merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh perusahaan.
Peran Sentral Musk dalam Transformasi Tesla
Dewan direksi menegaskan bahwa paket kompensasi ini krusial untuk memastikan Musk tetap memegang kendali perusahaan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Musk yang menyatakan kesiapannya untuk kembali bekerja penuh waktu di Tesla.
“Melalui visi dan kepemimpinan Elon yang unik, Tesla bertransisi dari perannya sebagai pemimpin dalam industri kendaraan listrik dan energi terbarukan menjadi pemimpin dalam AI, robotika, dan layanan terkait,” ungkap Denholm dan Wilson-Thompson.
Pernyataan tersebut mengonfirmasi adanya pergeseran fokus bisnis perusahaan secara signifikan. Ke depan, Tesla tidak akan lagi hanya bergantung pada penjualan mobil listrik semata.
Saat ini, perusahaan sedang dalam proses pengembangan layanan robotaxi. Proyek ini menjadi bagian dari visi baru perusahaan untuk menjadi pemimpin di bidang kecerdasan buatan dan robotika.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bikin Bangga! Tim Penari Cilik Indonesia Juarai IAF 2025, Bawa Misi Diplomasi Budaya
News 21 Oktober 2025, 15:02 -
Ribuan Pelari Bakal Ikuti Lomba dengan Rute Mengelilingi Stasiun LRT Jabodetabek
News 21 Oktober 2025, 10:06 -
Prabowo Klaim Keberhasilan MBG 99,99 Persen, Bagaimana Dampak Ekonominya?
News 21 Oktober 2025, 09:27 -
BPJS Kesehatan Buka Lowongan Kerja untuk Dokter Muda, Ini Posisi dan Syarat Lengkapnya
News 20 Oktober 2025, 14:44 -
Cara Cek Status Penerima BLT Kesra Rp900 Ribu Mulai Cair Hari Ini 20 Oktober 2025
News 20 Oktober 2025, 14:41
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Chelsea vs Ajax Amsterdam - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:06 -
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:05 -
Link Live Streaming Atalanta vs Slavia Praha - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:03 -
Link Live Streaming AS Monaco vs Tottenham - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:01 -
Persib Bandung vs Selangor FC: Jadwal, Jam Kick-off, Siaran TV, dan Link Streaming
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 23:27 -
Prediksi Nottingham Forest vs Porto 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 23:10 -
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 23:08 -
Jadwal Persib vs Selangor: Maung Bandung Siap Amankan Poin Penuh di Kandang
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 22:58 -
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
Asia 22 Oktober 2025, 22:57 -
Link Live Streaming Galatasaray vs Bodo/Glimt - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:47
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04