Senam Lantai: Pengertian, Sejarah, Gerakan Dasar, dan Manfaatnya

Sejarah Singkat Senam Lantai di Dunia dan Indonesia

Senam lantai. (c) shutterstock

Olahraga senam lantai ini sudah ada sejak Romawi serta Yunani Kuno. Pada zaman itu, senam lantai ditujukan bagi prajurit perang untuk melatih dan mengembangkan kemampuan tubuh.

Olahraga ini sudah mulai berkembang di Negara Eropa pada abad ke-18 dan diresmikan menjadi cabang olahraga pada Olimpiade dunia tahun 1896. Setelah diresmikan, cabang olahraga ini semakin berkembang, memiliki banyak variasi gerakan, dan berbagai tingkat kesulitan.

Di Indonesia, senam lantai menjadi cabang olahraga yang disenangi dan memiliki berbagai lomba nasional. Kedatangan senam lantai ke Indonesia ini bermula pada tahun 1912 yang diperkenalkan oleh Dr. H. F. Minkema. yang merupakan seorang angkatan laut kerajaan Belanda.

Dr. H. F. Minkema memperkenalkan senam lantai sebagai bagian dari pendidikan jasmani di sekolah Belanda pada era penjajahan Indonesia. Dia juga memprakarsai perkembangan senam lantai dan membangun organisasi senam pertama di Indonesia pada tahun 1928 yang bernama Perserikatan Guru-Guru Senam atau PGSI.

Gerakan Dasar Senam Lantai

Ilustrasi senam lantai. (c) shutterstock

Untuk melakukan olahraga senam lantai ini, Bolaneters perlu mengetahui apa saja gerakan-gerakan dasar dari senam lantai.

• Guling Depan (forward roll) : merupakan gerakan dasar dengan memutarkan badan ke depan yang bertumpu pada kepala, tengkuk kepala dan punggung.
• Guling Belakang (backward roll): gerakan memutarkan badan ke belakang dan bertumpu pada tangan, kepala, dan pinggul.
• Salto Kedepan (summer vault): gerakan dasar melompat dengan putaran 360 derajat di udara yang diawali tolakan satu kaki dan mendarat dengan dua kaki dengan posisi sempurna.
• Kayang (bridge): posisi badan yang melengkung ke belakang yang berawal dari posisi tegak berdiri dan bertumpu pada telapak tangan serta kaki.
• Handstand: gerakan posisi berdiri dengan bertumpu pada kedua tangan.
  Meroda: gerakan memutar badan ke samping kanan maupun kiri dengan bertumpu pada kedua tangan serta kedua kaki secara bergantian.
• Sikap Lilin (shoulder stand): gerakan keseimbangan yang bertumpu pada punggung badan atas serta siku tangan yang menahan pinggul sedangkan bagian kepala berada dibawah.

Manfaat Senam Lantai

Dengan Bolaneters melakukan olahraga senam lantai ini, banyak manfaat yang dapat diperoleh dari segi fisik dan mental. Beberapa di antaranya:

1. Meningkatkan koordinasi dan konsentrasi: senam lantai akan meningkatkan kemampuan tubuh untuk berkoordinasi dengan baik dan daya fokus yang tinggi dapat meningkatkan konsentrasi jika dilatih secara berkala.
2. Melatih keseimbangan tubuh: melakukan gerakan seperti kayang dan handstand akan membantu melatih keseimbangan tubuh lebih baik.
3. Mengembangkan kemampuan motorik dan otot: gerakan seperti berguling kedepan dan kebelakang melatih kekuatan otot tangan, bahu, dan pinggang.
4. Mengurangi stress dan membangun kepercayaan diri: gerakan senam mampu mengurangi stress dikarenakan meningkatnya hormon endorfin yang tinggi sehingga mampu meningkatkan mood dan kepercayaan diri jika gerakan berhasil dilakukan.
5. Meningkatkan kualitas tidur: gerakan senam lantai mampu membuat tubuh rileks dan meningkatkan kualitas tidur lebih nyenyak.

Ditulis oleh: Salsabila Kinanti (Mahasiswa Magang Universitas Brawijaya).