Andrea Iannone: Saya Tak Seharusnya Tinggalkan Ducati
Anindhya Danartikanya | 1 April 2020 10:20
Bola.net - Pebalap Aprilia Racing Team Gresini, Andrea Iannone, tak malu-malu menyatakan salah satu penyesalannya dalam menjalani karier di MotoGP. Kepada Max Biaggi, Iannone mengaku penyesalan terbesarnya adalah meninggalkan Ducati pada akhir 2016.
Hal tersebut ia nyatakan saat diundang Biaggi dalam sesi Instagram Live beberapa waktu lalu. The Maniac menjalani tiga musim menakjubkan di Moto2, sebelum naik ke MotoGP pada 2013 bersama Ducati dalam naungan Pramac Racing.
Performanya yang kuat bersama tim junior tersebut membuatnya diturunkan di tim pabrikan Ducati pada 2015, bertandem dengan Andrea Dovizioso. Iannone pun sukses memberikan kemenangan perdana Ducati sejak 2007 lewat Casey Stoner, yakni di Austria pada 2016 lalu.
Pada 2016 pula, Jorge Lorenzo tanda tangan kontrak dengan Ducati untuk 2017, membuat mereka harus memilih siapa yang harus dipertahankan di antara Iannone dan Dovizioso. Kemenangan Iannone di Austria pun jadi momen krusial sebagai pembuktian diri, usai ia menabrak Dovizioso di Argentina dan Lorenzo di Catalunya.
Rindukan Karakter Motor Ducati
Rumor di paddock MotoGP menyatakan bahwa Ducati sejatinya lebih memilih Iannone ketimbang Dovizioso, mengingat The Maniac berusia lebih muda. Tapi Iannone justru ambil keputusan sendiri dengan pindah ke Suzuki pada 2017, dan kemudian ke Aprilia pada 2019.
Sayangnya, setelah Iannone hengkang, Ducati justru sukses meraih 13 kemenangan, dan tiga kali menjadi runner up bersama Dovizioso, di belakang Honda dan Marc Marquez. Ketika Biaggi menanyakan apa penyesalannya dalam hidup, Iannone pun menjawab:
"Jika melihat ke belakang, Anda pasti selalu ingin mengubah sesuatu dari masa lalu. Dalam kasus saya, saya merasa tak seharusnya meninggalkan Ducati," ungkap Iannone, yang saat ini tengah dilarang berkompetisi akibat tersandung kasus dugaan penggunaan doping.
"Tahun 2015 dan 2016 berjalan sangat baik untuk saya. Ducati sangat impresif dalam akselerasi dan pengereman, meski bermasalah di corner entry. Saya pindah ke Suzuki dan menemukan situasi yang berkebalikan," lanjut rider berusia 30 tahun ini.
Lebih Ngefans Rossi Ketimbang Biaggi
Usai musim yang sulit di Suzuki pada 2017, Iannone meraih empat podium bersama Tim Biru pada 2018. Sayangnya, ia tak dipertahankan pada 2019 karena Suzuki menginginkan rider muda seperti Joan Mir. Ia pun hengkang ke Aprilia, yang masih menunggu podium perdananya di MotoGP.
"Saya merasa nyaman di tim ini, dan saya yakin saya bisa bekerja dengan sangat baik. Perusahaan ini berkembang pesat dan penundaan musim balap ini bisa membuat kami bisa mengembangkan motor lebih jauh," ungkap Iannone.
Dalam sesi yang sama, Iannone juga blak-blakan mengaku pada Biaggi bahwa dirinya merupakan penggemar Valentino Rossi sejak anak-anak, yakni musuh bebuyutan Biaggi saat masih berkarier di Grand Prix.
"Kakak saya, Angelo adalah Biaggista, tapi saya bukan. Ketika mulai balapan, saya berusia tujuh tahun dan Valentino Rossi meraih gelar dunia di GP125. Dialah idola saya," pungkasnya.
Video: Marc Marquez Dikalahkan Sang Adik di MotoGP Virtual Race
Baca Juga:
- Valentino Rossi Jelaskan Ritual Jongkok di Sebelah Motor Sebelum Start
- Marc Marquez Beber 5 Rival Tersengit di Sepanjang Kariernya
- Deretan WAGs Cantik MotoGP, Siapa yang Jadi Idola Kamu?
- Momen Kocak Para Rider Persiapkan Diri Jelang MotoGP Virtual Race
- Sembuh dari Covid-19, Nenek Usia 102 Tahun Ini Ingin Jumpa Valentino Rossi
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Luca Marini Dukung Diogo Moreira Bela LCR Honda, Sebut Motor Honda Mudah Dipelajari
Otomotif 4 September 2025, 13:52 -
Bos Honda Beber Alasan Pertahankan Luca Marini di MotoGP 2026, Punya Reputasi Bagus
Otomotif 4 September 2025, 12:27
LATEST UPDATE
-
Permainan Timnas Indonesia yang Diinginkan Patrick Kluivert Mulai Menemukan Bentuknya
Tim Nasional 6 September 2025, 01:00 -
Debut Manis Miliano Jonathans, Apresiasi Sananta buat Suporter Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 00:33 -
Dukungan Suporter Timnas Indonesia Tinggalkan Kesan Mendalam buat Pemain Lawan
Tim Nasional 6 September 2025, 00:22 -
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
Liga Inggris 5 September 2025, 23:48 -
Garuda Beringas: Timnas Indonesia Mendominasi Laga Kontra Chinese Taipei
Tim Nasional 5 September 2025, 23:39 -
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
Tim Nasional 5 September 2025, 23:35 -
Harry Maguire Diincar 2 Klub Arab Saudi, Lepas Gak Nih, MU?
Liga Inggris 5 September 2025, 23:23 -
Ulasan Performa Beckham Putra di Laga Indonesia vs Chinese Taipei: Kelas!
Tim Nasional 5 September 2025, 23:20 -
Man of the Match Timnas Indonesia vs Chinese Taipei: Marc Klok
Tim Nasional 5 September 2025, 23:10 -
Hasil Latihan Kedua Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Tercepat, Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 5 September 2025, 23:07 -
Bintang Atletico Madrid Ini Masuk Daftar Belanja MU di Januari 2026
Liga Inggris 5 September 2025, 23:01 -
Kala Ramadhan Sananta Unjuk Gigi di Laga Timnas Indonesia vs Chinese Taipei
Tim Nasional 5 September 2025, 22:51 -
Cedera Tidak Parah, Lamine Yamal Siap Perkuat Timnas Spanyol Lagi
Liga Spanyol 5 September 2025, 22:31
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24