Baru Jalan 2 Seri, MotoGP 2023 Sudah Diwarnai 5 Kontroversi Gara-Gara Format Baru
Anindhya Danartikanya | 5 April 2023 14:05
Bola.net - MotoGP 2023 baru berjalan dua seri, yakni di Portugal dan Argentina. Namun, sederet kontroversi sudah terjadi. Utamanya diakibatkan format baru yang menambah beban fisik dan mental pembalap, serta inkonsistensi FIM Stewards dalam menilai insiden yang terjadi di lintasan.
Dalam Seri Portugal, Pecco Bagnaia berhasil tampil gemilang dengan menyapu bersih kemenangan di sprint race dan main race. Sementara di Seri Argentina, Brad Binder menggebrak di sprint race dengan kemenangan usai start ke-15. Marco Bezzecchi juga tampil dominan dalam main race yang diguyur hujan.
Namun, di balik itu semua, ada banyak momen-momen menegangkan. Selain banyak kecelakaan yang terjadi di lintasan, para pembalap dan tim juga bersitegang dengan FIM Stewards yang dinilai asal-asalan dalam menjalankan regulasi yang mereka berlakukan sendiri.
Apa saja sih lima kontroversi yang terjadi dalam dua seri pertama MotoGP 2023? Berikut ulasannya.
Cedera Parah Pol Espargaro dan Enea Bastianini

Pol Espargaro mengalami kecelakaan besar di Tikungan 10 dalam sesi P2 MotoGP Portugal. Tubuhnya berguling-guling di gravel, yang kerikilnya dikeluhkan dari para rider selama empat tahun akibat ukurannya yang terlalu besar dan berbahaya. Espargaro pun butuh bantuan petugas medis di tempat kejadian.
Setelah dinyatakan sadar, 'Polyccio' dimasukkan ke dalam ambulans dan diterbangkan dengan helikopter ke Rumah Sakit Faro. Di sana, ia dinyatakan mengalami memar-memar pada paru-paru, keretakan tulang rahang, dan keretakan tulang belakang dorsal.
Saat memperebutkan posisi kelima di sprint race, Enea Bastianini tertabrak oleh Luca Marini di Tikungan 5. Kedua rider Italia ini langsung terlempar dari motor Ducati masing-masing. Usai ditransfer ke Rumah Sakit Faro, Bastianini dinyatakan mengalami patah tulang belikat kanan.
Perdebatan Soal Sprint Race

Selain Espargaro dan Bastianini, ada tiga rider lain yang meninggalkan MotoGP Portugal dengan cedera, yakni Marc Marquez, Miguel Oliveira, dan Jorge Martin. Para pembalap pun yakin bahwa banyaknya rider yang cedera ini diakibatkan perubahan format pekan balap yang dipicu oleh kehadiran sprint race.
Kini para rider harus sudah gaspol di sesi P2, mengingat kombinasi catatan waktu untuk kualifikasi ditentukan oleh sesi P1 dan P2. Sprint race yang durasinya lebih pendek juga dianggap 'barbar' karena mendorong para rider ngotot sejak start sampai finis tanpa harus memikirkan konsumsi ban dan bahan bakar.
Fakta bahwa kini ada 37 poin maksimal (12 di sprint race dan 25 di main race) dalam sebuah pekan balap, juga dinilai mendorong para pembalap untuk tampil habis-habisan dalam kedua balapan demi mengejar ketertinggalan poin. Hal-hal ini disebut meningkatkan level bahaya dan risiko di lintasan.
Tabrakan Marc Marquez dan Miguel Oliveira
Dalam main race MotoGP Portugal, Marc Marquez menabrak Jorge Martin dan Miguel Oliveira di Tikungan 3 pada Lap 3. Insiden ini menyebabkan ketiga rider mendapatkan cedera, di mana Marquez dan Oliveira terpaksa absen dalam pekan balap di Argentina.
Sementara Oliveira mengalami memar-memar di kaki kanan dan kerusakan tendon pada pinggul kanan, Marquez mengalami keretakan tulang metakarpal pertama atau tulang ibu jari di tangan kanan. Martin pun mengalami keretakan tulang ibu jari kaki kanan dan cedera engkel kanan.
FIM pun menjatuhkan dua long lap penalty kepada Marquez, yang harus dijalankan dalam main race seri MotoGP yang bisa ia ikuti usai pulih dari cedera tangan.
Fabio Quartararo Kecam Inkonsistensi FIM Stewards

Sejak dibentuk pada 2016, FIM Stewards kerap banjir protes dari para rider akibat tindakan mereka yang tak konsisten dalam menilai sebuah insiden dan menjatuhkan hukuman kepada si pelanggar. Kebiasaan buruk ini pun menjadi topik panas dalam MotoGP Portugal dan Argentina.
Dalam sprint race MotoGP Portugal, Joan Mir terjatuh dan menyeret serta Fabio Quartararo pada lap pertama. Mir pun dijatuhi long lap penalty dalam main race. Uniknya, Luca Marini yang melakukan hal serupa terhadap Enea Bastianini pada lap berikutnya, sama sekali tak dihukum.
Dalam main race MotoGP Argentina, Quartararo kembali disenggol oleh Takaaki Nakagami dan melebar pada lap pertama. Namun, Nakagami lolos dari hukuman. Merasa kecewa atas hal ini, Quartararo pun menyatakan bahwa harus ada perubahan di dalam struktur FIM Stewards.
Repsol Honda Naik Banding atas Keputusan FIM Stewards

Dua long lap penalty Marquez atas insidennya dengan Oliveira di Portugal, sejatinya harus dijalankan dalam main race MotoGP Argentina. Namun, ia absen dalam pekan balap itu akibat cedera tangan. Ini merupakan hal yang sebelumnya sama sekali tak pernah dijumpai oleh FIM Stewards.
Menurut regulasi FIM, hukuman yang harus dijalani seorang rider pada seri berikutnya, otomatis sirna jika rider terkait absen dari seri tersebut. Alhasil, meski absen di Seri Argentina, Marquez tak harus melakoni dua long lap penalty di seri yang ia ikuti setelah tangannya pulih. Namun, dua hari kemudian FIM mendadak mengubah aturan mereka sendiri.
FIM menyatakan Marquez tetap harus menjalankan hukuman setelah pulih. Hal ini lagi-lagi membuktikan inkonsistensi FIM Stewards. Repsol Honda pun mengajukan banding, yang kini tengah diurus oleh Pengadilan Banding MotoGP. Meski sepakat Marquez tetap harus dijatuhi hukuman, para rider MotoGP mendukung keputusan Repsol Honda untuk naik banding.
Baca juga:
- 5 Sirkuit Tuan Rumah MotoGP dan Formula 1 2023: Bisa Gelar 2 Ajang pada Hari yang Sama?
- 2 Kali Duel Lawan Pecco Bagnaia, Alex Marquez: Semua Ducati Sama Saja
- Felipe Massa Siap Kasuskan Kontroversi F1 2008, Lewis Hamilton Bisa Kehilangan Satu Gelar
- MotoGP dan Formula 1 Godok Rencana Balapan di Trek dan Hari yang Sama
- Takaaki Nakagami Lagi-Lagi Kebal Hukuman, Fabio Quartararo Kecam FIM Stewards
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil FP1 MotoGP Malaysia 2025: Fermin Aldeguer dan Pecco Bagnaia Terdepan
Otomotif 24 Oktober 2025, 10:39
-
Jadwal dan Hasil Lengkap Pertandingan Wakil Indonesia di French Open 2025
Bulu Tangkis 24 Oktober 2025, 10:07
-
Hasil FP1 Moto2 Malaysia 2025: Jake Dixon dan Albert Arenas Memimpin
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:37
-
Hasil FP1 Moto3 Malaysia 2025: Angel Piqueras Tercepat, Ungguli Jacob Roulstone
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:24
LATEST UPDATE
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56







