Beda Rencana, Alasan Valentino Rossi-Silvano Galbusera Pisah
Anindhya Danartikanya | 4 Oktober 2019 08:46
Bola.net - Pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, resmi akan berpisah dengan sang crew chief, Silvano Galbusera, di MotoGP 2020 mendatang. Dalam sesi jumpa pers di Buriram, Thailand, Kamis (3/10/2019), The Doctor pun membeberkan alasannya, yakni adanya perbedaan rencana dalam menghadapi masa depan.
Rossi mulai bekerja sama dengan Galbusera pada 2014, usai dirinya memutuskan kerja sama dengan Jeremy Burgess yang sudah mendampinginya sejak GP500 2000. Sebelumnya, Galbusera bekerja dengan Yamaha di ajang WorldSBK.
Tahun depan, Rossi pun akan bekerja sama dengan David Munoz, yang saat ini menjadi crew chief Nicolo Bulega di Sky Racing VR46. Munoz juga sukses mendampingi Francesco Bagnaia meraih gelar dunia Moto2 2018.
Perpisahan Rossi dan Galbusera sudah tercium media sejak Juli, namun sang 9 kali juara dunia membantah. Meski begitu, di Buriram, Rossi mengaku pembicaraan dengan Galbusera terjadi usai balapan di Misano, dengan dasar ingin melakukan sesuatu agar lebih kuat.
Galbusera Gabung Tim Uji Coba Yamaha

"Perpisahan (dengan crew chief) kali ini didasari faktor berbeda, karena Silvano ingin bekerja dengan Yamaha, namun juga ingin mencoba hal yang tak terlalu bikin stres dan tak terlalu sering keluar Italia," tutur Rossi seperti yang dikutip Crash.net.
Kebetulan, Yamaha juga ingin memperkuat tim uji cobanya musim depan demi memfokuskan proyek MotoGP di Eropa alih-alih di Jepang. "Tadinya saya tak mengira, tapi usai diskusi, kami putuskan melakukan perubahan. Jadi Silvano akan bekerja dengan tim uji coba mulai tahun depan," lanjut Rossi.
Di lain sisi, rider Italia ini pun bersemangat menyambut kehadiran Munoz. "Ini pengalaman baru, dan ia tak punya pengalaman apa pun di MotoGP. Tapi masih sangat muda dan punya ide-ide bagus. Akhirnya semua orang senang, dan Silvano juga bahagia bisa bertahan di Yamaha dengan tim uji coba," ungkapnya.
Tenang Hadapi Ketegangan di Moto2

Selama bekerja dengan Galbusera, Rossi juga belum berhasil meraih gelar dunia ke-10. Sejak 2014, ia baru meraih 9 kemenangan, dan menjadi runner up pada 2014, 2015, dan 2016. Rossi pun mengaku kinerja dengan Galbusera mengalami jalan buntu. Munoz pun diharapkan membawa angin segar ke Yamaha.
"Saya mengenal Davide dengan sangat baik, dan saya suka caranya mengendalikan akhir musim (Moto2) lalu, ada banyak tekanan dan Pecco agak gugup karena takut kehilangan gelar. Davide pendiam, dan ia mengendalikan situasi dengan baik. Kita lihat saja hasilnya nanti," tutup Rossi.
Tahun ini, selain menggaet pelatih balap baru, yakni Idalio Gavira, Rossi juga punya insinyur elektronik yang dicomot dari WorldSBK, Michele Gadda. Tahun depan, Gadda juga akan ditemani oleh oleh teknisi elektronik yang dicomot dari Ducati, Marco Frigerio, yang kini bekerja dengan Jack Miller di Pramac Racing.
Sumber: Crash.net
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Formula 1 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 21:46
-
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 21:46
-
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 21:46
LATEST UPDATE
-
Nonton Live Streaming Wolves vs Man United di SCTV - Premier League 2025/2026
Liga Inggris 8 Desember 2025, 23:57
-
Jadwal AC Milan di Serie A Hari Ini, Selasa 9 Desember 2025: Tandang ke Torino
Liga Italia 8 Desember 2025, 22:47
-
Man of the Match Filipina U-22 vs Indonesia U-22: Otu Abang Banatao
Asia 8 Desember 2025, 20:50
-
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Sepak Bola Putra SEA Games 2025
Tim Nasional 8 Desember 2025, 20:45
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26









