Crutchlow: Pengawas Balap Hancurkan Harapan 50 Staf LCR Honda
Anindhya Danartikanya | 1 April 2019 12:55
Bola.net - - Pebalap LCR Honda Castrol, Cal Crutchlow marah besar atas keputusan FIM MotoGP Stewards Panel atau Dewan Pengawas Balap yang dipimpin Freddie Spencer, usai dinyatakan melakukan jump start dalam MotoGP Argentina, Minggu (31/3). Atas peristiwa ini, Crutchlow dijatuhi ride through penalty pada Lap 5 dan harus puas finis di posisi 13.
Lewat Crash.net, Crutchlow menyatakan anggapan dan hukuman yang dijatuhkan Spencer sungguh tak masuk akal, karena dirinya merasa sama sekali tak melakukan jump start. Usai melihat rekaman video dari kamera samping di grid, Crutchlow mengakui adanya gerakan, namun yakin tak sampai satu sentimeter dan menegaskan tak ada keuntungan yang ia ambil dari gerakan tersebut.
"Jika Anda lihat kamera samping, saya memang terlihat bergerak. Tapi tak sampai satu sentimeter. Bukannya saya merilis kopling, karena bisa dilihat kopling saya benar-benar pada stang, lalu saya merilisnya sekali. Jadi jika ada jarak lebar antara tuas ke gigitan kopling, bukan berarti saya menahannya dan menggerakkan motor. Saya hanya menyeimbangkan diri, tapi mereka bilang itu jump start. Ini sungguh menggelikan," ujarnya.
Spencer Bakal Ditertawakan
Crutchlow pun tak segan melontarkan kritikan tajamnya kepada Spencer, yang baru menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Balap tahun ini, yang juga merupakan tiga kali juara dunia. Menurutnya, Fast Freddie tidak menjalankan perannya dengan baik, yang diharapkan Komite Keselamatan mampu memahami balapan dan sudut pandang pebalap soal apa yang terjadi di lintasan.
Rider Inggris ini juga yakin bahwa keputusan tersebut akan menjadi bumerang bagi Spencer. Ia menyatakan bahwa para rider MotoGP akan mempertanyakan kebijakannya dalam rapat Komite Keselamatan yang akan kembali digelar di Circuit of The Americas, Austin, Texas pada Jumat, 12 April mendatang.
"Dalam rapat Komite Keselamatan berikutnya, saat video itu ditayangkan, rider-rider lain akan tertawa, dan mereka juga akan kehilangan rasa hormat padanya. Ini sungguh tak masuk akal. Saya tak mengambil untung apa pun. Situasi ini semakin terasa lebih buruk karena sejatinya saya melakukan start dengan baik. Tapi beginilah keadaannya," tutur Crutchlow yang start dari posisi 8.
Spencer Pasti Anak Emaskan Rider Papan Atas
Crutchlow juga menyatakan bahwa Spencer pasti takkan memberikan penalti serupa kepada para rider papan atas seperti Marc Marquez, Valentino Rossi, dan Andrea Dovizioso, yang kebetulan juga mengisi tangga podium pada akhir balapan tersebut.
"Saya tak percaya mereka akan memberikan penalti ini pada Marc, Vale, Dovi, atau rider seperti mereka. Itulah kenyataanya. Apa Anda pikir Freddie akan menjatuhkan ride through penalty pada Vale? Katakanlah Marc melakukannya, lalu ia memimpin balapan. Apa Anda pikir Freddie akan memberinya ride through penalty? Tentu ia bakal bilang akan melakukannya, tapi saya tak percaya," ujarnya.
Rider 33 tahun ini juga mempertanyakan profesionalisme tiga anggota Dewan Pengawas Balap, termasuk Spencer, yang tak mengatakan sepatah kata pun padanya dan hanya melipat kedua tangan saat ia berada dalam ruangan Race Direction untuk menjelaskan bahwa ia sama sekali tak melakukan jump start.
"Saya jadi terdengar benar-benar marah dan menyerang mereka, tapi Anda harus paham apa yang saya rasakan, dan paham perasaan semua orang yang saya tanyai dan melihatnya di TV: saya tak pernah melakukan jump start itu. Ini hal yang harus sangat diperhatikan, karena mereka telah menghancurkan sebuah balapan yang penting bagi saya dan 50 staf (tim LCR)," pungkasnya.
Baca Juga:
- Finis Ketiga di Argentina, Dovizioso: Disyukuri Saja
- Menangi Argentina, Marquez: Balapan Ini Bukan Gaya Saya
- Setahun Berlalu, Marquez-Rossi Akhirnya Jabat Tangan di Argentina
- Podium di Argentina Obati Kekecewaan Valentino Rossi
- Klasemen Sementara MotoGP 2019 Usai Seri Argentina
- Hasil Balap MotoGP: Marquez Dominan, Rossi Bekuk Dovizioso
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Akui Marc Marquez Juara Hebat, Marco Bezzecchi Merasa Harus Lebih Pede Beri Perlawanan
Otomotif 30 November 2025, 19:47
-
Daftar Lengkap Pembalap Moto2 2026, Yuk Support Mario Aji!
Otomotif 30 November 2025, 17:47
-
Daftar Lengkap Pembalap Moto3 2026, Jangan Lupa Dukung Veda Ega Pratama!
Otomotif 30 November 2025, 17:08
-
Hasil Kualifikasi Formula 1 GP Qatar 2025: Kalahkan Lando Norris, Oscar Piastri Sabet Pole
Otomotif 30 November 2025, 02:12
LATEST UPDATE
-
Chelsea Ditahan Imbang Bournemouth, Enzo Maresca: Yang Penting Enggak Kalah!
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:07
-
Hasil Inter vs Como: Nerrazzurri Menang Telak, Kudeta AC Milan Dari Puncak Klasemen
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:42
-
Man of the Match Betis vs Barcelona: Ferran Torres
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 02:42
-
Jay Idzes Tampil Apik, Bantu Sassuolo Benamkan Klubnya David De Gea di Zona Degradasi
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:10
-
Arsenal Kalah Setelah 18 Laga Unbeaten Gara-gara Duo Bek Tengah Cedera?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:59
-
Tidak Cari-cari Alasan, Mikel Arteta akui Arsenal Layak Kalah dari Aston Villa
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:44
-
Rekor Unbeaten Berakhir, Mikel Arteta Minta Arsenal Lekas Bangkit
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:32
-
Man of the Match Man City vs Sunderland: Phil Foden
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:26
-
Hasil Man City vs Sunderland: Diwarnai Kartu Merah, The Citizens Menang Telak
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:12
-
Man of the Match Bournemouth vs Chelsea: Robert Sanchez
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:07
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26




