Franco Morbidelli: Mendiang Ayah Bantu Saya Belajar Tangguh di MotoGP
Anindhya Danartikanya | 15 September 2020 13:09
Bola.net - Selain berterima kasih banyak kepada Valentino Rossi dan VR46 Riders Academy, Franco Morbidelli tak lupa untuk mendedikasikan kemenangannya di MotoGP Misano, San Marino, Minggu (13/9/2020) untuk mendiang sang ayah, Livio Morbidelli, yang meninggal dunia akibat bunuh diri pada 2013.
Livio, yang merupakan eks pembalap nasional Italia, berteman dengan Graziano Rossi yang juga ayah Valentino Rossi. Pada 2004, Keluarga Morbidelli pindah dari Roma ke Tavullia dan Livio meminta Rossi untuk membimbing karier Morbidelli. Sejak itu, Morbido intensif berlatih dengan The Doctor, Marco Simoncelli, dan kadang Andrea Dovizioso.
Usai gagal di berbagai kejuaraan akibat biaya balap yang tinggi, Morbidelli akhirnya mendapatkan tempat di kejuaraan balap yang lebih 'murah', yakni European Superstock 600 (STK600). Sayangnya, belum juga Morbidelli memulai musim balap, Livio bunuh diri pada 13 Januari 2013.
Belajar Tenang dan Tangguh dari Orang Sekitar
Morbidelli yang saat itu masih berusia 18 tahun tentu sangat sedih kehilangan sang ayah. Namun, kesedihan ini ia ubah menjadi energi positif, dan akhirnya menjuarai European STK600. Prestasi ini membuat Rossi makin yakin bahwa Morbidelli harus turun di ajang Grand Prix, dan akhirnya mempromosikannya ke tim Moto2 pada 2014.
"Pikiran pertama saya langsung tertuju pada orang-orang yang membantu karier saya. Ini berkat VR46 Riders Academy, mereka membimbing saya dengan baik, mempercayai saya, dan mendorong saya jadi yang terbaik. Tanpa mereka, saya takkan ada di sini," ujar Morbidelli via Sky Sport usai balap.
"Saya belajar tenang berkat orang-orang yang ada di sekitar saya. Kekuatan yang superior juga telah membantu saya. Sebelumnya, saya tak pernah berpikir bahwa saya harus kembali melihat ke belakang, tapi kemenangan ini juga untuk ayah saya. Ia memberi saya bantuan besar, ia mengajari saya untuk kuat dan tanggu," lanjutnya.
Kemenangan Tak Pernah Jadi Obsesi
Meski sudah lama bermimpi bisa memenangi balapan di MotoGP, juara dunia Moto2 2017 ini mengaku tak pernah menjadikannya obsesi. Ia menyatakan bahwa ia hanya ingin memperbaiki diri di tiap balapan. Namun, kini ia telah mewujudkan mimpi tersebut, dan siap menghadapi tantangan yang lebih besar di masa mendatang.
"10 lap terakhir rasanya menguji psikis saya. Saya punya waktu untuk memikirkan banyak hal. Pada momen-momen itu, saya justru hanya sedikit kepikiran soal trek. Saat Anda akan meraih kemenangan perdana, Anda takkan bisa fokus. Tapi saya senang ritme saya tetap konstan. Saya bagai terbang ke awan," tutur rider 25 tahun ini.
"Saya tak pernah membayangkan kemenangan rasanya bakal seperti ini. Saya selalu berharap dan bermimpi bisa memenangi balapan MotoGP, tapi pikiran ini tak pernah bikin saya terobsesi. Saya justru selalu melihat langkah berikutnya, melakukan semuanya secara bertahap," tutupnya.
Sumber: Sky Sport
Video: Momen Franco Morbidelli Raih Kemenangan Perdana di MotoGP San Marino
Baca Juga:
- Andrea Dovizioso: Berat Rasanya Pimpin Klasemen Ketika Tak Kompetitif
- Fabio Quartararo: Saya Jatuh Bukan Karena Ambisius Jadi Juara
- Avintia Tekad Mundur, Tim Valentino Rossi Bisa Naik ke MotoGP
- Jadwal Siaran Langsung: MotoGP Misano, Emilia Romagna 2020
- Valentino Rossi Tulis Pesan Emosional Usai Lihat Para Murid Berjaya di MotoGP San Marino
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil FP1 Moto3 Malaysia 2025: Angel Piqueras Tercepat, Ungguli Jacob Roulstone
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:24
-
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap Balapan Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
LATEST UPDATE
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56






