Jadi MotoGP Legend, Max Biaggi Lupa Jumlah Gelarnya

Anindhya Danartikanya | 20 Januari 2020 11:05
Jadi MotoGP Legend, Max Biaggi Lupa Jumlah Gelarnya
Max Biaggi (c) Aprilia Racing

Bola.net - Eks pebalap MotoGP dan WorldSBK, Max Biaggi, senang dan bangga akan dinobatkan sebagai MotoGP Legend ke-33 di Mugello, Italia, pada akhir Mei nanti. Hal ini ia nyatakan dalam wawancaranya dengan Giovanni di Pillo, di Motor Bike Expo, Verona, Italia, Minggu (19/1/2020).

Meski tak pernah menjadi juara dunia di GP500/MotoGP, Biaggi dinilai sebagai salah satu rider terbaik yang pernah ada. Ia meraih empat gelar dunia di GP250 pada 1994-1997, tiga kali jadi runner up dan tiga kali duduk di peringkat ketiga di kelas GP500/MotoGP.

Advertisement

Selama di ajang Grand Prix, ia mengoleksi 111 podium, 42 kemenangan, dan 56 pole. Ia sempat vakum pada 2006 usai hengkang dari MotoGP, namun pindah ke WorldSBK pada 2007, serta meraih gelar dunia di ajang itu pada 2010 dan 2012, mengoleksi 71 podium dan 21 kemenangan.

1 dari 2 halaman

Sudah Lama Nantikan Gelar Legenda

"Entah apa ini tanda bagus, karena ini artinya saya makin tua! Ini penghargaan yang menyenangkan, sesuatu yang sudah sangat lama saya tunggu. Jujur saja, saya sempat nyaris kehilangan harapan, karena tahun-tahun sudah berlalu," ujarnya seperti yang dikutip GPOne.

Uniknya, Biaggi mengaku tak terlalu ingat berapa gelar yang pernah ia raih di sepanjang kariernya di dunia balap. Menurut pengakuannya, ia harus berpikir keras terlebih dahulu sebelum ingat bahwa ia punya enam gelar dunia.

"Saya juga sudah tak turun di MotoGP selama 15 tahun, dan itu sudah lama sekali! Jelas, saya juga saya meraih dua gelar WorldSBK, jadi berapa ya totalnya? Menurut saya ada enam... Jika saya tak hati-hati, saya bisa lupa!" ungkap The Roman Emperor.

2 dari 2 halaman

Momen Paling Berkesan

Biaggi mengaku momen terbaiknya adalah saat naik ke GP500 1998 bersama Honda lewat Marlboro Kanemoto, tim besutan teknisi kawakan yang dihormati banyak orang di MotoGP, Erv Kanemoto. Biaggi meraih kemenangan pada balapan pertamanya, yakni di Suzuka, Jepang. Ia juga mengakhiri musim sebagai runner up.

"Kami tim independen, tapi punya pertunjukan seru. Saya bertarung dengan Mick Doohan, masa yang hebat dalam karier saya. Apalagi saya punya mentor seperti Kanemoto. Anak muda jaman sekarang mungkin tak ingat siapa dia, tapi ia bagai guru bagi kami. Ia suka bereksperimen demi memberikan motor pemenang kepada ridenrya," tutup Biaggi.

Sebelum Biaggi dinobatkan sebagai MotoGP Legend di Mugello, Jorge Lorenzo akan mendapatkannya terlebih dahulu di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada awal Mei. Setelahnya, legenda Selandia Baru, Hugh Anderson akan dinobatkan sebagai MotoGP Legend selanjutnya, meski belum ditentukan di mana peresmiannya bakal digelar.

LATEST UPDATE