Jorge Lorenzo: Andai Tak Jatuh di Assen, Saya 100% Lebih Baik
Anindhya Danartikanya | 2 Oktober 2019 16:00
Bola.net - Pebalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, meyakini bahwa situasinya di MotoGP saat ini takkan berjalan buruk andai kecelakaan hebat di Assen, Belanda, pada Juni lalu tak pernah terjadi. Akibat insiden itu, Lorenzo diketahui mengalami cedera retak tulang belakang dan harus absen empat seri.
Lorenzo memang diketahui sangat kesulitan beradaptasi dengan RC213V, dan kesulitan ini juga yang membuatnya bertekad pergi ke Jepang untuk bicara langsung dengan para insinyur dan teknisi yang ada di markas Honda. Kunjungan ini pun menunjukkan tanda-tanda positif di Catalunya, Spanyol.
Dalam balapan itu, Lorenzo yang start ke-10, langsung merangsek ke posisi 4 pada lap pertama. Sayang, ia terjatuh pada lap kedua dan gagal finis. Lorenzo ingin melanjutkan performa positif ini di Assen, namun kecelakaan dahsyat itu terjadi pada sesi latihan pertama dan membuatnya harus absen nyaris tiga bulan.
"Saya jelas bakal 100% lebih baik jika saya tak jatuh di Assen, karena usai absen tiga bulan, Anda akan benar-benar lupa segala hal yang sudah Anda pelajari. Anda harus mulai dari nol di semua area, tak hanya soal fisik, tapi juga cara kembali memahami cara mengendarai motor ini," ujarnya kepada Marca.
Tak Pernah Sekalipun Bugar
Usai absen lama, Lorenzo memutuskan untuk kembali turun lintasan di Silverstone, Inggris, di mana ia masih merasa kesakitan namun mampu finis ke-14 dan meraih 2 poin. Hasil yang sama persis ia ulang di Misano tiga pekan setelahnya.
"Proses pemulihan ini sangat berat. Kondisi saya membaik tiga pekan setelahnya di Misano, tapi saat ini saya masih jauh dari para rider terdepan. Saya tak penah 100% fit di atas Honda, sebelum Assen, mungkin saya hanya 90%," ungkap Lorenzo yang juga sempat cedera pergelangan tangan dan retak tulang rusuk.
Lorenzo pun kini masih mencari-cari perasaan yang tepat dengan ban depan, karena RCV memiliki penurunan performa di area corner entry. "Tanpa rasa percaya diri dengan ban depan, ditambah masalah fisik, sangat sulit kompetitif di MotoGP sekarang berkat levelnya yang tinggi," pungkasnya.
Sumber: Marca
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33
LATEST UPDATE
-
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44 -
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
Otomotif 6 September 2025, 21:36
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24