Lorenzo vs Dovizioso, Tak Kalah dari Marquez vs Vinales
Anindhya Danartikanya | 21 Maret 2017 12:00
Bola.net - - Ketika banyak pihak lebih fokus pada pertarungan antara dua rider muda, Marc Marquez dan Maverick Vinales, ada satu rivalitas lagi yang layak disaksikan, yakni rivalitas antara duet pembalap Ducati Corse, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso, yang ternyata juga menempuh perjalanan panjang.
Jika rivalitas Marquez dan Vinales dimulai sejak mereka masih anak-anak, rivalitas Lorenzo dan Dovizioso dimulai ketika keduanya masih remaja, bahkan sebelum turun di kejuaraan Grand Prix. Sejak turun di Grand Prix pada 2002 lalu, hingga kini keduanya menjadi rival di lintasan yang sama sebanyak 250 kali.
Meski dikenal punya hubungan baik, kedua rider ini tetap bertekad kembali bertarung sengit mulai musim ini, di mana mereka akan sama-sama mengendarai Desmosedici. Inilah perjalanan rivalitas Jorge Lorenzo vs Andrea Dovizioso.
Kejuaraan Eropa dan Debut GP
Uniknya, Dovizioso yang setahun lebih tua menjalani debut Grand Prix sejak seri pertama seperti kebanyakan pembalap, sementara Lorenzo baru diperbolehkan turun lintasan pada hari Sabtu pada seri ketiga di Jerez, Spanyol, yakni hari di mana ia tepat berusia 15 tahun.
Saat turun di GP125 pada tiga tahun pertama, Dovizioso membela Honda, sementara Lorenzo setia kepada Derbi. Selama berkarir di kelas teringan ini pula, Dovizioso selalu sukses mengalahkan peringkat Lorenzo di setiap akhir musim.
GP125 Qatar 2004
Saat finis, tak satupun dari keduanya melakukan selebrasi karena tak tahu siapa yang berhasil merebut kemenangan. Pasalnya, keduanya melintasi garis finis secara bersamaan. Setelah dilihat dari hasil photo finish, keduanya terbukti melewati garis finis di titik yang sama. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Grand Prix, Race Direction pun menentukan pemenang berdasarkan dari lap time tercepat, dan Lorenzo keluar sebagai pemenang.
Persaingan di GP125 & GP250
Mereka pun sama-sama naik ke kelas GP250 pada 2005, di mana mereka sama-sama mengendarai motor Honda di tim yang berbeda. Dovizioso mengakhiri musim di peringkat ketiga, sementara Lorenzo duduk di peringkat kelima.
Pada musim 2006-2007, Lorenzo pindah ke Aprilia dan melancarkan aksi balas dendam besar-besaran pada Dovizioso. Ia sukses besar meraih 23 podium yang 17 di antaranya merupakan kemenangan, sementara Dovizioso mengumpulkan 21 podium yang hanya empat di antaranya merupakan kemenangan.
Dalam dua musim balap tersebut, Lorenzo berhasil merebut dua gelar dunia secara beruntun, sementara Dovizioso duduk di peringkat runner up juga secara beruntun.
Debut MotoGP
Dalam debutnya ini, statistik prestasi Lorenzo dan Dovizioso juga tak jauh berbeda. Lorenzo mengakhiri musim 2008 di peringkat keempat, sementara Dovizioso duduk di peringkat kelima. Prestasi Dovizioso dianggap cukup baik bila dibandingkan dengan Lorenzo, mengingat ia sekadar membela tim satelit dengan perangkat seadanya.
Karir di Kelas Tertinggi
Pada tahun terakhirnya membela Repsol Honda pada musim 2011, Dovizioso sukses menduduki peringkat ketiga, di mana Lorenzo berada di peringkat runner up. Keduanya pun kembali dinaungi pabrikan yang sama pada tahun 2012, di mana Lorenzo membela Yamaha Factory Racing dan Dovizioso membela Monster Yamaha Tech 3. Pada musim tersebut, Lorenzo sukses kembali merebut gelar, sementara Dovizioso duduk di peringkat keempat.
Sementara Lorenzo terus menjadi rider papan atas MotoGP bersama Yamaha, petualangan baru dialami Dovizioso sejak 2013, di mana ia digaet oleh Ducati dan dijadikan ujung tombak pengembangan Desmosedici. Dovizioso pun menyemat status sebagai rider utama pabrikan asal Italia tersebut, dan terbukti membantu mereka bangkit dari keterpurukan.
Tandem di Ducati
Dengan pengalaman empat tahun membela Ducati, Dovizioso memang sudah lebih jauh mengenal Desmosedici hingga segera paham cara mengendalikan motor yang mesinnya disebut-sebut sebagai mesin paling powerful di MotoGP. Sementara Lorenzo, terbukti masih terseok-seok saat menjalani uji coba pramusim.
Meski begitu, musim ini akan dimulai di Sirkuit Losail, Qatar pada 23-26 Maret, yakni sirkuit yang dikenal sangat bersahabat dengan Ducati. Selama ini, Lorenzo bersama Yamaha dikenal selalu tampil kompetitif di Losail, namun Dovizioso bersama Ducati juga sukses finis sebagai runner up dalam dua tahun terakhir.
Pertarungan mereka pun diprediksi bakal berlanjut di Qatar, dan akan terus berlangsung selama keduanya masih bertandem di Ducati. Dengan perjalanan panjang ini, duel Lorenzo vs Dovizioso tak kalah menarik untuk disaksikan mulai musim ini, Bolaneters!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Para Pemenang Baru di MotoGP 2025: Semuanya dari Tim Satelit, Termasuk Raul Fernandez
Otomotif 20 Oktober 2025, 12:10
LATEST UPDATE
-
Persib Bandung vs Selangor FC: Jadwal, Jam Kick-off, Siaran TV, dan Link Streaming
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 23:27 -
Prediksi Nottingham Forest vs Porto 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 23:10 -
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 23:08 -
Jadwal Persib vs Selangor: Maung Bandung Siap Amankan Poin Penuh di Kandang
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 22:58 -
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
Asia 22 Oktober 2025, 22:57 -
Link Live Streaming Galatasaray vs Bodo/Glimt - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:47 -
Senne Lammens, Kiper Baru yang Kini Tak Tergantikan di Manchester United
Liga Inggris 22 Oktober 2025, 22:31 -
Prediksi Celta Vigo vs Nice 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 22:28 -
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:04 -
Prediksi AS Roma vs Viktoria Plzen 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:51 -
Hebatnya Kylian Mbappe: Jumlah Golnya Setara dengan Total Gol Juventus Musim Ini
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:46
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04