Marc Marquez Soal Pramac Tinggalkan Ducati: Rugi Buat Saya, Untung Buat Fans

Anindhya Danartikanya | 16 Juli 2024 12:40
Marc Marquez Soal Pramac Tinggalkan Ducati: Rugi Buat Saya, Untung Buat Fans
Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez (c) Robert Michael-dpa via AP

Bola.net - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, yakin dirinya tak bersalah atas kepergian Prima Pramac Racing dari kubu Ducati di MotoGP 2025. Namun, ia tak memungkiri bahwa kepergian Pramac akan mengurangi informasi dan data yang ia terima mengenai performa Desmosedici musim depan.

Pramac memilih memutus kolaborasi 20 tahun dengan Ducati usai gagal mendapatkan Marquez dan kecewa Ducati Lenovo Team tak memilih Jorge Martin sebagai tandem Pecco Bagnaia. Pramac tadinya berharap Martin, yang mereka 'asuh' sejak 2021, terpilih menjadi pembalap skuad pabrikan.

Advertisement

Pramac juga tadinya berharap bisa mendapatkan Marquez untuk ditandemkan dengan rider muda seperti Fermin Aldeguer. Namun, Marquez menolak bergabung. Pasalnya, andai tak mendapatkan tempat di Ducati Lenovo Team, Marquez ingin bertahan di Gresini dengan motor baru.

1 dari 2 halaman

Banyak Motor, Banyak Informasi

Banyak Motor, Banyak Informasi

Marc Marquez dan Franco Morbidelli (c) Robert Michael-dpa via AP

Lewat Autosport, Jumat (28/6/2024), Marquez mengaku yakin tak merasa bersalah atas keputusan Pramac meninggalkan Ducati. Namun, baginya, kehilangan Pramac berarti suplai data mereka bakal berkurang. Apalagi selama ini Pramac sangat krusial dalam pengembangan motor Desmosedici.

"Saya tak merasa bersalah soal Pramac meninggalkan Ducati, karena saya tak melakukan apa-apa. Memang benar bahwa, sebagai rider Ducati, saya ingin mereka lanjut bekerja sama, karena itu artinya ada dua motor lebih banyak di trek, lebih banyak informasi, dan mereka tim penting di Ducati," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Langkah yang Justru Memanjakan Fans

Di lain sisi, Marquez yakin kepergian Pramac dari Ducati justru memanjakan fans. Dengan begitu, jumlah motor pabrikan Jepang dan pabrikan Italia lebih berimbang. Seperti yang diketahui, sejak Ducati kembali menurunkan delapan rider pada 2022, MotoGP dijuluki 'Ducati Cup' oleh banyak orang.

"Sebagai fans MotoGP, saya rasa ini kabar baik. Jika bicara secara egois, saya lebih memilih dua motor Ducati lebih banyak di trek. Namun, bagi fans, langkah yang wajar jika satu tim Ducati pergi ke Yamaha. Dengan begitu, MotoGP punya empat motor Jepang , dan dua motor Italia lebih sedikit di trek," tutupnya.

Sumber: Autosport

LATEST UPDATE