Max Biaggi Rindu Rivalitasnya dengan Valentino Rossi di MotoGP
Anindhya Danartikanya | 9 April 2020 12:28
Bola.net - Enam kali juara dunia sekaligus eks rider MotoGP, Max Biaggi, mengaku merindukan masa-masa di mana ia menjalani rivalitas supersengit dengan pebalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi. Hal ini ia sampaikan dalam wawancaranya dengan BT Sport.
Rossi dan Biaggi membentuk rivalitas paling ikonik di MotoGP, yang uniknya bahkan sudah dimulai pada 1996, saat keduanya sama sekali tak turun di kategori yang sama: Rossi di GP125 dan Biaggi di GP250. Cekcok makin tersulut oleh media massa Italia yang kerap membanding-bandingkan mereka.
Selain kerap bertengkar di luar trek, pertarungan mereka di lintasan yang paling mencolok adalah GP500 Jepang 2001, saat Biaggi menyikut Rossi sampai melebar keluar trek, yang lalu dibalas Rossi dengan acungan jari tengah setelah menyalip Biaggi pada beberapa lap berikutnya.
Rivalitas dengan Rossi Adalah 'Berkah'
Permusuhan mereka kian memuncak di GP500 Catalunya 2001, saat Rossi yang menang dan Biaggi yang finis kedua, saling tonjok beberapa saat sebelum naik podium. Rossi menyatakan bahwa insiden itu terjadi ketika Biaggi, mendorong manajernya, Gibo Badioli, saat hendak naik ke podium bersama Capirossi yang finis ketiga.
Dua pekan setelah insiden itu, Honda yang menaungi Rossi dan Yamaha yang menaungi Biaggi, memaksa mereka saling minta maaf dalam jumpa pers khusus. Sejak itu, pemberitaan soal Rossi vs Biaggi di media masa menurun, walau rivalitas mereka tetap berlanjut sampai Biaggi hengkang dari MotoGP pada akhir 2005.
"Saya rindu tahun-tahun itu, momen baik dan buruknya. Balapan-balapan kala itu punya tekanan besar. Tapi usai bertahun-tahun saya paham, meski menegangkan, masa-masa itu adalah 'berkah' karena bersama Vale, kami menyajikan rivalitas yang hebat baik di dalam maupun luar trek," tutur Biaggi seperti yang dikutip Diario AS.
Banggakan Prestasi Meski Tak Juara di MotoGP
Biaggi pun mengaku menghormati Rossi, meski sampai kini keduanya belum pernah saling bicara lagi. "Kami hanyalah dua orang berbeda. Saya menghormatinya, dan saya rasa ia berpikir sama. Usai bertahun-tahun, saya malah rindu pada momen-momen itu, dan saya bakal senang jika bisa kembali ke masa-masa itu," ujarnya.
Biaggi yang merupakan empat kali juara dunia GP250, naik ke GP500 pada 1998 dan bertarung di MotoGP 2005, namun tak pernah meraih gelar dunia di kelas tertinggi. Usai vakum setahun, ia pindah ke WorldSBK dan merebut gelar dunia pada 2010 dan 2012. Ia pun mengaku sangat bangga atas raihannya.
"Saya tak menyesali apa pun. Apa yang saya lakukan sudah fantastis dan saya tak bisa minta lebih. Itu impian saya. Saya meraih apa yang saya harapkan, jadi nomor satu di GP250, naik ke GP500, masuk era MotoGP, dan lalu di Superbike. Saya turun di banyak kategori dan meski ada banyak kesulitan, saya merasa puas. Saya tak punya banyak masalah, saya tak banyak cedera, jadi saya bahagia," tutupnya.
Video: Gaya Rambut Valentino Rossi dari Masa ke Masa
Baca Juga:
- Franco Morbidelli: Kalahkan Valentino Rossi Bakal Sangat Memuaskan
- 'Tetap Pakai Motor 2020 di MotoGP 2021 Bukan Ide Gila'
- Razlan Razali Lepas Jabatan CEO Sepang, Fokus Urus Tim MotoGP
- Jadwal Live Streaming Seri Kedua MotoGP Virtual Race 2020
- 10 Potret Cantik Linda Morselli, Mantan Valentino Rossi yang Kini Jadi Pacar Fernando Alonso
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC SS600 2025
Otomotif 6 Desember 2025, 15:33
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC AP250 2025
Otomotif 6 Desember 2025, 14:45
-
Hasil Race 1 ARRC AP250 Thailand 2025: Menang, Fadillah Arbi Aditama Kunci Gelar Juara
Otomotif 6 Desember 2025, 14:39
LATEST UPDATE
-
Chelsea Ditahan Imbang Bournemouth, Enzo Maresca: Yang Penting Enggak Kalah!
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:07
-
Hasil Inter vs Como: Nerrazzurri Menang Telak, Kudeta AC Milan Dari Puncak Klasemen
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:42
-
Man of the Match Betis vs Barcelona: Ferran Torres
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 02:42
-
Jay Idzes Tampil Apik, Bantu Sassuolo Benamkan Klubnya David De Gea di Zona Degradasi
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:10
-
Arsenal Kalah Setelah 18 Laga Unbeaten Gara-gara Duo Bek Tengah Cedera?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:59
-
Tidak Cari-cari Alasan, Mikel Arteta akui Arsenal Layak Kalah dari Aston Villa
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:44
-
Rekor Unbeaten Berakhir, Mikel Arteta Minta Arsenal Lekas Bangkit
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:32
-
Man of the Match Man City vs Sunderland: Phil Foden
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:26
-
Hasil Man City vs Sunderland: Diwarnai Kartu Merah, The Citizens Menang Telak
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:12
-
Man of the Match Bournemouth vs Chelsea: Robert Sanchez
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:07
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26





