Never Say Never: Bos KTM Buka Kans GASGAS Masuk ke MotoGP 2024

Ingin Tiap Merek Suplai Mesin ke 6 Rider

Skuad GASGAS Aspar Team 2022: Albert Arenas, Jake Dixon, Sergio Garcia, dan Izan Guevara (c) Aspar Team

Pierer mengaku sangat puas atas ekspansi skuadnya yang besar-besaran ini dan bertekad menyuplai lebih banyak motor di Moto3. "Kami punya tiga merek di Grand Prix dan kami mengatur mereka dengan baik. Kami ingin menyuplai mesin setidaknya ke enam rider untuk tiap merek jika banyak permintaan dari tim," ujarnya.

"Kami ada di Grand Prix lewat KTM, Husqvarna, dan GASGAS, plus kolaborasi baru dengan PrustelGP untuk mitra kami asal China, CFMoto. Kami memakai motor yang identik untuk keempat tim kami. Tim-tim kami di Moto3 telah melakukan pekerjaan yang sangat hebat," lanjut pria asal Austria tersebut.

Tahun ini, masih lewat Aspar Team, sayap GASGAS juga melebar ke Moto2 bersama Albert Arenas dan Jake Dixon. Seperti Red Bull KTM Ajo, skuad ini memakai sasis Kalex. KTM CSO, Hubert Trunkenpolz, menyatakan langkah ini sangat positif usai KTM memutuskan menarik produksi sasisnya dari Moto2 pada akhir 2019 lalu.

Bisnis di MotoGP Tak pernah Terprediksi

Skuad GASGAS Aspar Team 2022 bersama Jans Hainbach dan Jorge Martinez (c) Aspar Team

"Keputusan kami sebagai pabrikan sasis meninggalkan Moto2, ternyata tak disadari publik. Ini sejatinya cukup mengejutkan. Padahal, kami butuh tempat di Moto2 lewat tim Aki Ajo untuk mengembangkan para rider muda kami yang cepat, sampai mereka siap naik ke MotoGP. Jadi, ini adalah tugas penting," tutur Trunkenpolz.

Pierer pun menambahkan, jika GASGAS Aspar Team mampu tampil kompetitif lewat Arenas dan Dixon, KTM akan mempertimbangkan ide menurunkan tim ketiga di MotoGP bersama GASGAS. Menurutnya, hal ini berpotensi terwujud pada 2024, apalagi jika melihat Ducati kembali menurunkan empat tim mulai 2022.

"Kami sudah pasti membawa tim GASGAS ke Moto2 pada 2022. Namun, untuk masuk ke MotoGP bersama GASGAS, suatu hari nanti bisa jadi solusi yang baik. Jangan pernah katakan tidak. Apa yang terjadi dua tahun lagi tak bisa diprediksi dalam bisnis MotoGP. Ada banyak hal yang bisa dilakukan," tutup Pierer.

Sumber: Speedweek