Pecco Bagnaia Kecam Dokumenter Rossi vs Marquez di Peringatan 14 Tahun Meninggalnya Marco Simoncelli

Anindhya Danartikanya | 28 Oktober 2025 12:12
Pecco Bagnaia Kecam Dokumenter Rossi vs Marquez di Peringatan 14 Tahun Meninggalnya Marco Simoncelli
Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia (c) Ducati Corse

Bola.net - Pembalap Ducati Lenovo Team, Pecco Bagnaia, melontarkan kritik keras soal keputusan Dorna Sports merilis film dokumenter 'Sepang Clash', yang menceritakan dimulainya perselisihan Valentino Rossi vs Marc Marquez di MotoGP Malaysia 2015 lalu di Sirkuit Sepang.

Menurut Bagnaia, dokumenter berdurasi 26 menit ini tak hanya kurang sensitif, tapi juga dirilis pada waktu yang tidak tepat, yakni pada 23 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan 14 tahun meninggalnya Marco Simoncelli, yang mengalami kecelakaan di Sepang pada 2011.

Advertisement

Bagnaia meyakini Dorna tidak sensitif dan kurang peka dalam mengambil keputusan yang menyangkut emosi para pembalap dan penggemar. Selain itu, dokumenter ini dinilai Bagnaia tak hanya membuka luka lama, tetapi juga menimbulkan ketegangan baru di kalangan penggemar.

"Dalam banyak hal, para pembalap memiliki kepekaan yang tak dimiliki oleh mereka (Dorna) yang membuat keputusan-keputusan semacam itu. Gagasan merilis dokumenter tentang Sepang Clash bukanlah ide yang cemerlang," ujarnya via Motorsport.com, Senin (27/10/2025).

1 dari 2 halaman

Sudah Menolak Dilibatkan Sejak Awal Tahun

Sudah Menolak Dilibatkan Sejak Awal Tahun

Valentino Rossi dan Marc Marquez (c) VR46 Racing Team, Ducati Corse

Meski membahas rivalitas Rossi vs Marquez, dokumenter ini justru tak menghadirkan kedua sosok tersebut, dan menghadirkan pembalap lainnya, seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso. Ironisnya, 'Dovi' sendiri mengaku tak ingat apa-apa mengenai peristiwa di Sepang pada 2015.

Di lain sisi, terlihat juga sosok Bagnaia yang masih berusia 18 tahun di garasi Rossi untuk menyaksikan mentornya bertarung dengan Marquez, yang kini jadi rekan setimnya di Ducati Lenovo Team. Bagnaia pun menyebut bahwa arsip tersebut ditayangkan tanpa izinnya.

"Saya ingat sudah ditanya soal itu awal tahun ini, dan saya sudah bilang topik itu tak pantas untuk dibahas. Mereka bahkan menampilkan Dovizioso, yang bilang ia tidak mengingat apa pun. Dan saya juga tidak mengerti mengapa mereka menampilkan saya," tutur Bagnaia.

2 dari 2 halaman

Sebut Tanggal Rilisnya Janggal

Bagnaia juga menyinggung pemilihan tanggal rilis dokumenter ini, yang bertepatan dengan peringatan 14 tahun meninggalnya Simoncelli. Ia menyebut keputusan itu sebagai sesuatu yang aneh dan tidak pantas, mengingat peristiwa tragis di Sepang masih membekas dalam ingatan banyak orang di dunia balap.

"Saya rasa beberapa peran ditampilkan dengan cara yang agak menyimpang. Saya tidak ingin membahas itu lebih jauh, tapi merilisnya pada hari peringatan meninggalnya (Marco) Simoncelli juga terasa agak janggal," ungkap tiga kali juara dunia ini.

Komentar keras Bagnaia juga muncul di tengah kontroversi keputusan Dorna dan FIM yang tetap melanjutkan gelaran Grand Prix Malaysia 2025 setelah tabrakan hebat antara dua rider muda, Jose Antonio Rueda dan Noah Dettwiler, di sighting lap sebelum balapan Moto3 dimulai.

Sumber: Motorsportcom

LATEST UPDATE