'Seharusnya Maverick Vinales Pimpin Yamaha Usai Valentino Rossi Hengkang'
Anindhya Danartikanya | 2 Desember 2021 16:10
Bola.net - Yamaha boleh jadi berbahagia sukses merebut gelar dunia MotoGP 2021 bersama Fabio Quartararo. Namun, Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, belum bisa menghapus rasa kecewa atas perpisahan pahit dengan Maverick Vinales pada pertengahan musim ini. Hal ini ia sampaikan lewat PaddockGP, Selasa (1/12/2021).
Keretakan hubungan Vinales-Yamaha dimulai dari Top Gun yang finis terbuncit di Sachsenring. Sepekan setelahnya, di Assen, kedua pihak pun memutuskan berpisah pada 2022 meski Vinales meraih pole dan finis kedua. Ketegangan pun terjadi di Styria, ketika Vinales kedapatan melakukan aksi tak wajar yang berpotensi merusak mesin YZR-M1.
Vinales kemudian diskors Yamaha dari Seri Austria, dan kedua pihak mengakhiri kerja sama pada 20 Agustus. Vinales akhirnya membela Aprilia Racing pada sisa musim, sementara tempatnya di Monster Energy Yamaha diambil alih Franco Morbidelli. Jarvis pun mengaku seharusnya Vinales bisa jadi rider utama mereka andai tak bertingkah.
Heran Fluktuasi Performa di Sachsenring dan Assen
"Saat Maverick memperbarui kontrak dua tahun dengan kami dan Valentino Rossi hengkang, saya bisa katakan kami punya tim terkuat di trek awal musim ini. Maverick menjalani tahun kelimanya bersama kami, dan sudah sewajarnya berprogres menjadi pemimpin tim, karena sebelumnya selalu ada Vale," ungkap Jarvis.
Jarvis senang ketika Vinales memenangi MotoGP Qatar, hingga membuatnya yakin rider Spanyol itu memang bisa diandalkan. Namun, setelah itu, performa Vinales justru naik turun. Jarvis pun tak habis pikir Vinales punya performa yang sangat jeblok di Sachsenring namun sepekan setelahnya berebut kemenangan di Assen.
"Maverick mengawali musim dengan sangat baik. Pada Maret atau April, saat di Qatar, saya bakal bilang saya yakin kami ambil keputusan tepat, begitu juga dia. Namun, tak seorang pun membayangkan kami memenangi balapan pertama dan justru krisis pada balapan kesembilan dengan rider yang ingin pergi," kisah Jarvis.
"Pada saat yang sama, kami malah finis 1-2 di Assen. Jadi, Anda tak bisa paham betul apakah motor atau tim kami yang tak bekerja dengan baik. Tapi pada akhirnya, kami malah merebut gelar dunia!" lanjut pria asal Inggris ini.
Kasus Maverick Vinales Kasus Baru bagi Yamaha
Jarvis sendiri sudah memimpin operasional Yamaha di MotoGP sejak 1999, dan bekerja dengan begitu banyak pembalap. Ia pun mengaku kasus Vinales ini sangat aneh, dan sulit baginya untuk diatasi. Namun, ia merasa lega, karena setelah Vinales hengkang, situasi pabrikan Garpu Tala justru menjadi kembali tenang.
"Saya merasa keputusan kami memperbarui kontrak Maverick adalah keputusan tepat. Namun, memang sulit menerka apa yang akan terjadi. Jika kita ambil keputusan berdasarkan masa depan penuh jaminan, kita semua pasti sudah kaya raya dan mungkin takkan ada di sini. Jadi, beberapa hal memang mengejutkan," tuturnya.
"Tapi memang sulit mengatasinya, karena ini kasus baru, saya tak pernah mengalaminya, apalagi di tengah musim seperti itu. Namun, saya rasa kami pada akhirnya mampu menangani masalah ini dengan cara terbaik, dan kami pun cukup nyaman dengan kelompok yang sudah kami bentuk," pungkas Jarvis.
Sumber: PaddockGP
Baca Juga:
- Ramon Forcada Akui Sejatinya Ingin Ikut Franco Morbidelli ke Monster Yamaha
- Yamaha: Fabio Quartararo Disukai Rival karena Tak Anggap Mereka Musuh
- Akui Kekuatan 'Mantan': Andrea Dovizioso Ucapkan Selamat untuk Ducati-Pecco Bagnaia
- Jorge Lorenzo: Valentino Rossi Sendiri yang Halangi Casey Stoner ke Yamaha
- Tinggalkan Pramac, Francesco Guidotti Resmi Jadi Manajer Tim KTM di MotoGP
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto2 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto3 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen MotoGP 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Ayo Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Chelsea vs Ajax Amsterdam - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:06 -
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:05 -
Link Live Streaming Atalanta vs Slavia Praha - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:03 -
Link Live Streaming AS Monaco vs Tottenham - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:01 -
Persib Bandung vs Selangor FC: Jadwal, Jam Kick-off, Siaran TV, dan Link Streaming
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 23:27 -
Prediksi Nottingham Forest vs Porto 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 23:10 -
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 23:08 -
Jadwal Persib vs Selangor: Maung Bandung Siap Amankan Poin Penuh di Kandang
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 22:58 -
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
Asia 22 Oktober 2025, 22:57 -
Link Live Streaming Galatasaray vs Bodo/Glimt - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:47
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04