'Tanpa Motor Sempurna Pun, Marc Marquez Tetap Jenius'
Anindhya Danartikanya | 30 Oktober 2018 14:40
Bola.net - - Crew chief Marc Marquez di Repsol Honda, Santi Hernandez menyebut ridernya tersebut sangat istimewa dan berbeda dengan rider lainnya. Hal ini disampaikan Hernandez kepada Speedweek, usai Marquez berhasil merebut gelar dunia MotoGP yang kelima di Motegi, Jepang.
Hernandez pertama kali bekerja sama dengan Marquez pada 2011 lalu, di mana mereka nyaris merebut gelar dunia Moto2, sebelum Marquez mengalami cedera mata dan gelar jatuh ke tangan Stefan Bradl. Pada 2012, bersama-sama akhirnya mereka menjuarai kelas intermediate.
Kesuksesan ini membuat Marquez memutuskan untuk memboyong Hernandez dan seluruh mekaniknya ke MotoGP 2013. Upaya ini pun berbuah manis. Marquez langsung merebut gelar dunia pada tahun pertamanya di kelas tertinggi, dan menjadi juara termuda sepanjang sejarah.
"Tentu saya berharap hal ini (lima gelar) terjadi saat kami memulai proyek MotoGP pada 2013. Saat ia merebut gelar dunia kala itu, saya tahu Marc istimewa dan berbeda dari yang lain. Kami tak pernah hilang arah dari target kami. Saya tahu orang pikir ini bagus, tapi meraih lima gelar tidaklah mudah," ujarnya.
Kinerja Tetap Sama
Hernandez pun mengaku langsung terpesona oleh talenta dan mentalitas Marquez dalam uji coba Moto2 di Jerez pada 2011 lalu. Menurutnya, Marquez punya masukan yang sangat baik untuk motornya dan berperilaku dewasa dan profesional. Meski masih sangat mudah, ia juga mau terus mempelajari hal-hal baru dan kesalahannya sendiri.
"Kami mengubah sesuatu setiap tahun, karena kami selalu belajar dari tahun sebelumnya. Tapi cara kerja kami nyaris sama seperti saat di Moto2. Kami harus memperhatikan setiap hal setiap tahun, setiap balapan. Setiap rider pasti terus menambah pengalaman, begitu juga dengan saya sebagai crew chief. Seluruh anggota tim kami belajar dari satu sama lain," ungkapnya.
Imbangi dengan Talenta
Dalam usianya yang baru menginjak 25 tahun, kini Marquez telah mengoleksi tujuh gelar dunia. Hernandez pun menyebut hal ini tak terlepas dari talenta dan kejeniusan Marquez, yang mampu menjinakkan motor tersulit sekalipun, seperti Honda RC213V.
"Marc juga bisa mengendalikan motor yang tak sempurna, dan bahkan bisa menang. Ia mengerahkan segalanya, tapi juga paham masalah apa yang dimiliki motornya. Tapi ada beberapa hal yang tak bisa diperbaiki, dan di sanalah ia mengimbanginya dengan talenta," tutupnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Siaran Langsung MotoGP Catalunya 2025 di Vidio, 5-7 September 2025
Otomotif 4 September 2025, 10:49 -
Nonton Live Streaming MotoGP Catalunya 2025 di Vidio dan SPOTV
Otomotif 4 September 2025, 10:49 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Jangan Lupa Dukung Rider Jagoanmu!
Otomotif 4 September 2025, 10:26 -
Otomotif 4 September 2025, 10:26
-
Nonton Live MotoGP Round 15: Monster Energy GP Catalunya: Hanya di Vidio
Otomotif 3 September 2025, 16:43
LATEST UPDATE
-
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
Liga Spanyol 6 September 2025, 12:34 -
Kata-kata Pertama Miliano Jonathans Setelah Debut Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 12:24 -
Patrick Dorgu Terkejut dengan Keputusan Manchester United di Bursa Transfer
Liga Inggris 6 September 2025, 12:17 -
Jadwal Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025, Live SCTV, Indosiar, dan Vidio
Tim Nasional 6 September 2025, 12:11 -
Gawat! Man City Bisa Tanpa 10 Pemain Saat Derby Kontra MU
Liga Inggris 6 September 2025, 12:05 -
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 12:04 -
Harga Emas Antam dan Perhiasan Kompak Naik Hari Ini, Simak Rincian Lengkapnya
News 6 September 2025, 11:41 -
Pakar Cedera Ungkap Detail Kondisi Matheus Cunha di Manchester United
Liga Inggris 6 September 2025, 11:28
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24