Beda Nasib Kosta Rika di Piala Dunia 2014 dan 2018
Serafin Unus Pasi | 1 September 2022 19:08
Bola.net - Kosta Rika menjadi salah satu tim yang paling sulit diprediksi di kompetisi Piala Dunia. Mereka mengalami jatuh bangun di dua edisi Piala Dunia 2014 dan Piala Dunia 2018.
Sebagai tim non unggulan, Kosta Rika tak pernah berharap banyak dalam Piala Dunia. Namun mereka pernah merasakan kerja keras yang terbayar lunas di Piala Dunia 2014.
Kala itu Kosta Rika tampil menggila dengan berhasil menembus babak Perempat Final. Secara mengejutkan Kosta Rika menumbangkan beberapa tim unggulan dalam perjalanannya di Piala Dunia 2014.
Namun kegemilangan itu hanya menjadi catatan sejarah saja empat tahun berselang. Kembali berlaga di Piala Dunia 2018, Kosta Rika tak dapat mengulangi kesuksesan di Brasil empat tahun silam.
Singkirkan Italia dan Inggris

Jika melihat di atas kertas, Italia dan Inggris tentu saja masuk dalam daftar tim unggulan juara Piala Dunia. Namun realita berkata lain saat Piala Dunia 2014 di Brasil.
Kosta Rika yang saat itu masuk dalam Grup D bersama Italia, Inggris dan Uruguay diprediksi miskin poin. Namun siapa sangka Kosta Rika memberikan perlawanan ketat terhadap para tim unggulan tersebut.
Di luar dugaan, Kosta Rika tak terkalahkan di Grup D dengan mengoleksi tujuh poin. Tim asuhan Jorge Luis Pinto itu mampu mengalahkan Uruguay dan Italia serta bermain imbang melawan Inggris.
Tujuh poin Kosta Rika berhasil membawa mereka sebagai juara Grup D. Italia dan Inggris yang menjadi unggulan di Grup D secara tragis harus gugur lebih awal.
Persulit Belanda di Perempat Final

Kosta Rika yang tampil gemilang di Fase Grup D Piala Dunia 2014 melanjutkan permainan terbaik mereka hingga Perempat Final. Kala Itu Keylor Navas dkk bertemu Belanda yang berstatus runner up Piala Dunia edisi sebelumnya.
Kosta Rika yang bermain bertahan mampu menahan skuat asuhan Louis van Gaal hingga 90 menit. Babak perpanjangan waktu yang diberikan juga tak mampu dimanfaatkan Arjen Robben dkk untuk menjebol pertahanan Kosta Rika.
Belanda perlu melalui babak adu penalti untuk mengamankan tiket Semifinal. Strategi van Gaal memainkan Tim Krul di babak adu penalti berbuah manis.
Krul mampu menyelamatkan dua tendangan penalti pemain Kosta Rika. Belanda pun akhirnya keluar sebagai pemenang dengan skor penalti 4-3 setelah meladeni perlawanan sengit Kosta Rika.
Gugur Sebelum Laga Akhir

Kegemilangan Kosta Rika di Piala Dunia 2014 tak mampu ditiru di Piala Dunia 2018. Bermain di Rusia, Kosta Rika dinyatakan gugur sebelum laga akhir Fase Grup dimulai.
Di Piala Dunia 2018 Kosta Rika tergabung di Grup E bersama Brasil, Swiss dan Serbia. Niat hati mengulang kesuksesan empat tahun silam, Kosta Rika justru bertindak sebaliknya.
Jika di Brasil mereka berhasil menang di dua laga awal, di Rusia mereka justru kalah di dua laga awal. Saat itu mereka harus mengakui keunggulan Serbia dan Brasil yang tampil lebih baik.
Kosta Rika yang tak memiliki poin akhirnya harus menerima gugur terlebih dahulu. Brasil dan Swiss yang mengoleksi empat poin tak mungkin dikejar Kosta Rika.
Di laga akhir, Kosta Rika juga hanya sanggup bermain imbang 2-2 melawan Swiss. Keylor Navas harus puas sebagai juru kunci Grup E dengan koleksi satu poin.
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bila Benar Vlahovic Absen, Juventus Siapkan Kenan Yildiz jadi False 9 Lawan Fiorentina?
Liga Italia 18 November 2025, 09:45
-
Lingkaran Setan Timnas Italia: Mengapa Azzurri Gagal di Kualifikasi Piala Dunia (Lagi)?
Piala Dunia 18 November 2025, 08:05
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persiapan Maksimal Persebaya untuk Derby Jatim Kontra Arema
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:31
-
BRI Super League: Derby Jatim, 3 Pilar Arema FC Absen Lawan Persebaya Surabaya di GBT
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:23
-
3 Pekerjaan Rumah Mendesak Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025
Tim Nasional 19 November 2025, 17:47
-
Siaran Langsung BRI Super League: Persib vs Dewa United, Tayang di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 17:01
-
Pengakuan Emosional Maldini: Sulit Bicara Soal AC Milan, Tapi Hati Tetap Merah Hitam
Liga Italia 19 November 2025, 17:00
-
Simak BRI Super League 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 16:57
-
Diam dalam Sunyi, MU Ternyata Rajin Pantau Pemain Timnas Jerman Ini
Liga Inggris 19 November 2025, 16:44
-
Dino Zoff Soroti Sepak Bola Italia: Serie A Terlalu Lambat dan Banyak Drama!
Piala Dunia 19 November 2025, 16:31
-
Puja-puji Matheus Cunha untuk Rekrutan Anyar MU Ini: Enak Banget Main Ama Dia!
Liga Inggris 19 November 2025, 16:29
-
Bakal Cabut dari MU, Jadon Sancho Bakal Lanjutkan Karir Jauh dari Inggris
Liga Inggris 19 November 2025, 16:21
-
Duh, MU Tidak Bisa Angkut Joao Gomes di Januari 2026?
Liga Inggris 19 November 2025, 16:11
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55








