Carles Puyol, Mimpi Buruk Jerman di Piala Dunia 2010
Serafin Unus Pasi | 8 Agustus 2022 16:51
Bola.net - Afrika Selatan menjadi saksi ketangguhan generasi emas timnas Spanyol. Saat itu Iker Casillas dkk berhasil menjuarai Piala Dunia.
Mereka mengukuhkan gelar tersebut setelah berjibaku melawan Belanda di partai puncak. Spanyol menunggu hingga menit 116 untuk memastikan gelar Piala Dunia pertama mereka.
Namun terselip satu kisah heroic dibalik suka cita kemenangan Spanyol atas Belanda. Kisah itu tersirat di pertandingan sebelumnya kala berjumpa dengan Jerman di Semifinal.
Kisah itu diukir oleh bek tengah tangguh milik Barcelona, Carles Puyol. Pada pertandingan tersebut, Puyol keluar sebagai pahlawan kemenangan Spanyol.
Mencetak Gol Semata Wayang
Pertandingan Semifinal antara Spanyol melawan Jerman digelar di Moses Mabhida Stadion pada Kamis (8/7/2010). Sejak peluit dibunyikan, Spanyol langsung menginisiasi serangan.
Jual beli serangan terjadi di babak pertama. Namun sayang banyak peluang emas kedua tim yang tidak berbuah gol hingga turun minum.
Pada menit 73 baru tercipta satu gol melalui tandukan Carles Puyol. Bukan melalui situasi open play, melainkan lewat bola mati tendangan penjuru. Gol tersebut menjadi satu-satunya gol sekaligus memastikan langkah Spanyol ke Final melawan Belanda.
Bertubuh Pendek, Melompat Tinggi
Gol sundulan lewat situasi tendangan penjuru memang sudah biasa dilakukan bek tengah. Hal ini tentu saja karena postur mereka yang tinggi mampu berduel di udara dengan baik.
Namun hal itu tidak berlaku bagi Carles Puyol. Walaupun berposisi sebagai bek tengah, Puyol memiliki tinggi di bawah rata-rata bek tengah Eropa.
Puyol hanya memiliki tinggi 178 cm saja. Tingginya terpaut hampir 20 cm dari rekannya di lini belakang, Gerard Pique.
Meskipun pendek, Puyol nyatanya dapat melompat sangat tinggi. Ketika mencetak gol ke gawang Jerman, Puyol bahkan melompat lebih tinggi dibandingkan Pique.
Kuat Bertahan, Ganas Menyerang
Tubuh pendek Puyol bukan tanpa kelebihan. Dengan tubuh itu, Puyol bisa bergerak dengan lebih lincah dan tidak terlalu banyak energy yang keluar seperti bek berbadan tinggi.
Hal ini tentu saja dimanfaatkan Puyol dengan baik. Puyol sering membantu lini serang untuk mencetak gol.
Ini terbukti ketika Puyol mencetak peluang melalui situasi open play pada menit 13. Menyambut umpan Iniesta, tandukan Puyol hanya meleset beberapa senti dari gawang Manuel Neuer.
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
Liga Italia 22 Oktober 2025, 14:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49
LATEST UPDATE
-
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12 -
Harry Maguire Siap Berkorban Banyak Demi Bertahan di Manchester United
Liga Inggris 22 Oktober 2025, 15:28 -
Ousmane Dembele Dukung Mbappe Raih Ballon dOr: Dia Layak Dapat!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 14:37
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04