Chivu Akui Sepakat dengan Amukan Lautaro Martinez di Ruang Ganti, tapi...

Editor Bolanet | 1 Juli 2025 06:22
Chivu Akui Sepakat dengan Amukan Lautaro Martinez di Ruang Ganti, tapi...
Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu. (c) AP Photo/Chris Carlson

Bola.net - Kekalahan dari Fluminense di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 menyisakan kekecewaan mendalam bagi Inter Milan. Namun, pelatih anyar mereka, Cristian Chivu, mencoba melihat situasi ini dari sudut pandang yang berbeda dan lebih positif.

Di tengah analisisnya mengenai jalannya pertandingan, Chivu juga harus merespons situasi panas di ruang ganti. Hal ini dipicu oleh komentar pedas sang kapten, Lautaro Martinez, yang secara terbuka menyindir pemain yang tidak lagi berkomitmen.

Advertisement

Menariknya, Chivu mengakui bahwa ia memiliki pandangan yang sama dengan sang kapten. Namun, ia menegaskan bahwa caranya dalam menyampaikan pesan tersebut jauh lebih halus dan diplomatis ketimbang Lautaro.

Sebagai nakhoda baru, Chivu sadar betul bahwa ia harus bisa meredam gejolak internal. Di saat yang sama, ia juga perlu mengirimkan pesan tegas bahwa ambisi dan kerja keras adalah harga mati untuk musim depan.

1 dari 4 halaman

Gelas Setengah Penuh ala Chivu

Cristian Chivu baru saja mengambil alih kursi kepelatihan beberapa hari sebelum terbang ke Amerika Serikat. Ia melihat pengalaman di Piala Dunia Antarklub ini bukan sebagai sebuah kegagalan total.

Baginya, turnamen ini justru menjadi kesempatan berharga untuk mengenal skuadnya secara lebih mendalam. Ia kini memiliki bekal penting untuk merencanakan musim depan dengan lebih baik.

"Saya selalu melihat gelas setengah penuh, jika tidak, itu membuat saya sakit kepala. Jadi, mari kita membangun dari tiga pekan ini untuk merencanakan musim depan," ujar Chivu kepada Sport Mediaset.

2 dari 4 halaman

Analisis Kekalahan dari Fluminense

Secara teknis, Chivu mengakui bahwa Fluminense tampil lebih segar dan tajam ketimbang timnya. Ia juga mengkritik pendekatan para pemainnya yang dinilai terlalu angkuh di atas lapangan.

Menurutnya, para pemain Inter terlalu ingin memainkan sepak bola indah padahal seharusnya bisa bermain lebih sederhana. Ia juga menyoroti level energi timnya yang sudah terkuras habis.

"Secara keseluruhan, Anda semua bisa melihat level energi kami. Kami mencoba hingga akhir untuk membalikkannya, dan juga tidak beruntung karena membentur tiang dua kali dan dengan peluang Stefan de Vrij itu," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Satu Visi dengan Sang Kapten

Kekalahan ini menjadi puncak dari musim yang sangat mengecewakan bagi Inter Milan. Hal ini pula yang memicu ledakan amarah dari kapten Lautaro Martinez dalam sesi wawancara setelah laga.

Saat ditanya mengenai komentar pedas sang kapten, Chivu memberikan jawaban yang sangat menarik. Ia menegaskan bahwa sebagai pemenang, para pemain harus menunjukkan harga diri dan karakter mereka.

"Saya juga mengatakan dalam konferensi pers saya bahwa kita semua harus bekerja ke arah yang sama, hanya saja saya sedikit lebih diplomatis dan Lautaro masuk dengan 'tekling keras'," kata Chivu.

4 dari 4 halaman

Diplomatis, tapi Pesan Tetap Tegas

Meskipun mengakui perbedaan gaya dalam menyampaikan pesan, Chivu pada dasarnya sepakat dengan inti dari ultimatum Lautaro. Ia merasa pesan tersebut berlaku untuk semua orang di dalam klub.

Ia menegaskan bahwa untuk bisa menebus musim yang sulit, semua elemen tim harus memiliki ambisi yang sama. Tidak ada tempat bagi siapa pun yang tidak mau bekerja keras untuk tujuan bersama.

"Tetapi pesan ini berlaku untuk semua orang, di dalam tim dan klub yang ingin menebus musim yang sulit, kami perlu merencanakan musim depan dengan ambisi," pungkasnya.

LATEST UPDATE