Dilema Timnas Italia, Jika Ngotot Boikot Israel, Azzurri Justru Bisa Gagal ke Piala Dunia 2026? Ini Kata Presiden FIGC
Editor Bolanet | 23 September 2025 08:41
Bola.net - Timnas Italia berada dalam posisi sulit jelang laga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka menghadapi desakan publik untuk memboikot pertandingan melawan Israel.
Gelombang protes ini merupakan imbas dari aksi mogok massal di Italia. Aksi ini digelar untuk memprotes situasi yang sedang terjadi di Gaza.
Di tengah situasi ini, Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, angkat bicara. Ia memberikan peringatan keras terkait konsekuensi dari aksi boikot tersebut.
Menurutnya, memboikot pertandingan justru akan menjadi sebuah langkah blunder. Sebuah keputusan yang pada akhirnya hanya akan merugikan Italia sendiri.
Boikot Adalah Kesalahan Fatal
Gabriele Gravina dengan tegas menentang wacana boikot terhadap laga kontra Israel. Ia menyampaikannya secara langsung di hadapan para reporter dalam acara Premio Prisco.
Baginya, tindakan tersebut adalah sebuah kesalahan mengerikan yang tidak boleh dipikirkan. Konsekuensi yang akan diterima Italia dari aksi tersebut sangatlah berat dan merugikan.
"Akan menjadi kesalahan yang mengerikan jika kita berpikir bisa memboikot pertandingan melawan Israel," ujar Gravina.
"Kita akan dihukum kalah, yang berarti kita akan kehilangan kesempatan ke Piala Dunia, dan hasilnya hanya akan menguntungkan Israel, yang secara teori bisa terbantu dalam jalur kualifikasi mereka ke turnamen," tegasnya.
Tanggung Jawab Politik, Bukan Olahraga
Lebih lanjut, Gravina mencoba meluruskan posisi dunia olahraga dalam konflik politik. Menurutnya, tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini tidak berada di pundak sepak bola.
Ia menegaskan bahwa institusi yang dipimpinnya tidak tinggal diam. Sepak bola telah berbuat sesuatu melalui program kemanusiaan di bawah naungan yayasan UEFA.
"Ada tanggung jawab politik, yang tentunya tidak boleh dibebankan pada dunia olahraga. Sepak bola sudah melakukan sesuatu, kami mengaktifkan sebuah proyek dalam yayasan UEFA untuk membantu anak-anak yang membutuhkan," jelas Gravina.
"Saya mengecam pemandangan penderitaan hebat yang sayangnya kita lihat setiap hari, tetapi tanggung jawab tidak boleh ada pada Federasi, melainkan pada mereka yang lebih tinggi dari kita yang akan segera harus memberikan jawaban," sambungnya.
Perasaan Terdalam Seorang Manusia
Di sisi lain, Gravina juga tidak menutupi perasaan pribadinya terkait krisis kemanusiaan yang terjadi. Ia mengaku sangat marah dan terluka sebagai seorang manusia biasa.
Ia menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa bersikap acuh tak acuh. Perasaan sakit dan penderitaan yang terlihat setiap hari adalah sesuatu yang universal.
"Saya merasa marah sebagai seorang manusia atas semua yang kita saksikan," ungkap Gravina.
"Tidak ada seorang pun yang bisa acuh tak acuh terhadap perasaan penderitaan dan rasa sakit ini," katanya.
Konsekuensi Pahit di Jalur Kualifikasi
Peringatan Gravina memiliki dasar yang sangat kuat dari sisi teknis kompetisi. Posisi Italia di klasemen sementara Grup I saat ini berada dalam kondisi yang sangat rawan.
Azzurri kini berada di posisi kedua, memiliki poin yang sama dengan Israel. Kehilangan tiga poin dari laga ini, apalagi karena hukuman, akan menjadi pukulan telak bagi ambisi mereka.
"Kita akan dihukum kalah, yang berarti kita akan kehilangan kesempatan ke Piala Dunia dan hasilnya hanya akan menguntungkan Israel, yang secara teori bisa terbantu dalam jalur kualifikasi mereka ke turnamen," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Portugal Lebih Baik Tanpa Cristiano Ronaldo? Itu Pandangan Keliru!
Piala Dunia 19 Desember 2025, 09:58
-
Harga Tiket Piala Dunia 2026 Diprotes, Di Mana Letak Kesalahan Terbesar FIFA?
Piala Dunia 18 Desember 2025, 10:55
LATEST UPDATE
-
Lisandro Martinez Tunjukkan Manchester United Punya Pejuang Kembali
Liga Inggris 27 Desember 2025, 16:10
-
Robert Lewandowski Masih Belum Putuskan Tempat Bermain Musim Depan
Liga Spanyol 27 Desember 2025, 15:40
-
Liverpool Pertimbangkan Pinjam Penyerang PSG Usai Cedera Alexander Isak
Liga Inggris 27 Desember 2025, 15:10
-
Live Streaming Arsenal vs Brighton - Link Nonton Premier League/Liga Inggris di Vidio
Liga Inggris 27 Desember 2025, 15:00
-
Live Streaming Liverpool vs Wolves - Link Nonton Premier League/Liga Inggris di Vidio
Liga Inggris 27 Desember 2025, 15:00
-
Peluang Arsenal Menang atas Brighton di Premier League
Liga Inggris 27 Desember 2025, 14:40
-
Real Madrid Tidak Akan Tambah Gelandang Baru di Januari
Liga Spanyol 27 Desember 2025, 14:10
-
Para Pembalap Mulai Keluhkan Jadwal MotoGP, 22 Seri dan 44 Balapan Dinilai Terlalu Banyak
Otomotif 27 Desember 2025, 14:05
-
Jadwal Serie A Pekan ke-17: Milan Hadapi Verona, Atalanta Sambut Inter
Liga Italia 27 Desember 2025, 13:40
-
Mikel Arteta Puji Fleksibilitas Riccardo Calafiori
Liga Inggris 27 Desember 2025, 13:07
-
Veda Ega Pratama Soal Impian Balapan di MotoGP, Ingin Fokus di Moto3 Lebih Dulu
Otomotif 27 Desember 2025, 11:33
LATEST EDITORIAL
-
Liverpool Ditikung Man City Soal Antoine Semenyo? Tenang, Ini 4 Alternatifnya!
Editorial 25 Desember 2025, 08:33
-
5 Bek Tengah yang Bisa Dibidik Barcelona di Bursa Transfer Januari
Editorial 23 Desember 2025, 20:59
-
5 Pemain yang Bisa Direkrut Liverpool pada Januari Usai Cedera Alexander Isak
Editorial 23 Desember 2025, 20:40
-
10 Pemain Premier League yang Berpotensi Pindah pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 22 Desember 2025, 20:27
-
4 Opsi Transfer Darurat Manchester United Usai Bruno Fernandes Cedera
Editorial 22 Desember 2025, 20:01





