Melawan Mitos! Kisah Spanyol yang Sukses Kawinkan Gelar Euro dan Piala Dunia
Serafin Unus Pasi | 16 Agustus 2022 19:47
Bola.net - Sejak pertama kali digelar pada 1960, Spanyol hingga saat ini masih menjadi satu-satunya tim yang mampu mempertahankan trofi Piala Eropa. La Furia Roja sukses menjadi kampiun Euro 2008 dan Euro 2012.
Pada final Euro 2008, kala itu tim yang diasuh oleh Luis Aragones berhasil menumbangkan Jerman dengan skor 1-0 melalui gol tunggal Fernando Torres. Adapun, gelar Piala Eropa 2008 merupakan gelar kedua bagi timnas Spanyol setelah yang mereka raih pada 1964.
Selang empat tahun kemudian, tepatnya pada Euro 2012 yang dilangsungkan di Polandia dan Ukraina, Spanyol berhasil kembali menjadi juara. Kala itu, La Furia Roja berhasil mempertahankan gelar dengan melibas Italia dengan skor 4-0.
Tak berhenti di situ, sebelum mengukir kisah indah pada gelaran Piala Eropa, Spanyol di bawah asuhan Vicente del Bosque sukses memenangi trofi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Dengan adanya gelar Piala Dunia, La Furia Roja juga menjadi negara pertama pengumpul tiga gelar utama secara berturut-turut.
Menghapus Kutukan
Tidak ada tim yang bisa meraih back-to-back juara Piala Eropa sebelum 2012. Uni Soviet dan Jerman pernah nyaris mencatat sejarah dengan masing-masing pada edisi 1964 dan 1976, tapi malah mengalami kegagalan di partai final.
Spanyol kala itu berstatus kampiun Piala Eropa 2008, melaju ke partai puncak gelaran Piala Eropa 2012. Menghadapi Italia di final, Spanyol mengandaskan perlawanan Negeri Pizza dengan skor telak 4-0.
Dengan hasil itu, La Furia Roja pun resmi menciptakan sejarah baru dengan mempertahankan trofi Piala Eropa sekaligus menyamai perolehan gelar terbanyak milik Jerman (3).
Rekor Fernando Torres
Selain mencatat negara pertama yang sanggup mempertahankan gelar Piala Eropa, striker mereka Fernando Torres juga mencetak sejarah baru, sebagai pemain pertama yang mencetak gol di dua partai puncak Piala Eropa.
Kala itu, Torres menjadi aktor pencetak gol di partai final Piala Eropa 2008, saat Spanyol juara dengan mengandaskan perlawanan Jerman dengan skor 1-0. Kali ini, di partai final Piala Eropa 2012, Striker eks Liverpool itu sukses mencetak gol untuk La Furia Roja.
Golnya di menit ke-84 membuat Spanyol menambah keunggulan menjadi 3-0 saat melawan Italia.
Menjadi Tim Paling Sedikit Mencetak Gol
Pada gelaran Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Spanyol memiliki catatan unik dengan menjadi tim juara yang paling sedikit mencetak gol dalam sejarah Piala Dunia, dengan total hanya membukukan delapan gol dari tujuh pertandingan.
Jumlah ini lebih sedikit dari Inggris (11 gol, di Piala Dunia 1966) dan Brasil (11 gol di Piala Dunia 1994). Spanyol hanya meraih kemenangan tipis 1-0 sejak babak 16 besar sampai partai final kala itu.
Akurnya Barcelona dan Real Madrid
Tak dipungkiri, kekuatan timnas Spanyol kala itu bertumpu kepada kualitas dari dua klub penguasa La Liga Spanyol, yakni Real Madrid dan Barcelona.
Namun, keberadaan bintang-bintang Real Madrid dan Barcelona justru seringkali menimbulkan masalah bagi pelatih. Rivalitas abadi kedua raksasa La Liga itu menghalangi para pemain untuk melebur serta bahu-membahu berjuang mengantarkan Spanyol meraih prestasi.
Keadaan mulai berubah lebih baik semenjak La Furia Roja menjuarai Euro 2008. Pelatih Luis Aragones terbukti berhasil menyatukan pemain Real Madrid dan Barcelona. Keadaan terus berlanjut saat tongkat estafet kepelatihan berpindah ke tangan Vicente Del Bosque.
Diperkuat para Pemain Generasi Emas
Selepas menjuarai Piala Eropa 2008 bermodalkan skuat belia yang terdiri dari pemain-pemain bertalenta seperti Sergio Ramos, Andres Iniesta, dan Fernando Torres, Spanyol begitu tampil digdaya di kejuaraan mayor berikutnya.
Mereka dikombinasikan dengan personel senior semacam Iker Casillas, Xavi Hernandez, Carles Puyol, dan Marcos Senna. Membuat performa La Furia Roja kala itu begitu mengerikan.
Kekuatan utama generasi emas Spanyol terletak pada taktik brilian yang belakangan dikenal dengan sebutan Tiki-taka. Istilah tersebut berarti memainkan operan-operan pendek nan cepat dan menuntut para pemain lebih rajin bergerak di atas lapangan.
Tiki-taka dilakukan atas dasar pemikiran pelatih Luis Aragones yang menyadari kenyataan bahwa Spanyol tak cukup tangguh dalam beradu fisik lantaran postur mereka kurang mendukung.
Dengan raihan tiga gelar berturut-turut pada Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala Eropa 2012, wajar jika banyak yang bilang Spanyol 2008-2012 adalah generasi sepakbola terbaik dunia sejauh ini.
(Bola.net/Yoga Radyan)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap Balapan Formula 1 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:02
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto2 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:00
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto3 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:00
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen MotoGP 2025
Otomotif 24 Oktober 2025, 09:00
LATEST UPDATE
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
-
Kata Allegri, 95 Menit Kerja Keras Milan Bisa Hancur karena Satu Momen Ini, Apa Itu?
Liga Italia 24 Oktober 2025, 11:14
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56






