Review: Uruguay Menangi Drama Kontra Ghana
Editor Bolanet | 3 Juli 2010 04:15
Ghana memasuki pertandingan dengan semangat besar untuk bisa mengukir sejarah sebagai tim Afrika pertama yang mencapai semifinal Piala Dunia, namun sejak kickoff dimulai dominasi serangan justru diambil para pemain Uruguay.
Menit 11 Luis Suarez menerobos pertahanan Ghana dan melewati penjagaan Isaac Vorsah sebelum melepas tembakan keras dari dalam kotak penalti yang masih bisa dihalau kiper Ghana, Richard Kingson.
Sementara Diego Forlan pun menebar ancaman bagi lewat keahliannya mengeksekusi bola-bola mati, di antaranya lewat tendangan bebas dari luar kotak penalti di menit 13 yang masih mengarah tepat ke pelukan kiper Ghana tersebut.
kembali mendapat peluang emas di menit 26 ketika ia menerima bola dari lemparan ke dalam dan dari dalam kotak penalti melepas sepakan keras yang masih bisa dihalau .
Perlahan Ghana mulai keluar dari tekanan dan berhasil melancarkan serangan-serangan berbahaya ke jantung pertahanan La Celeste. Peluang terbaik mereka dapatkan kali pertama di menit 30 ketika sundulan menerima bola tendangan sudut hanya menyamping tipis di sisi gawang kiper Fernando Muslera.
Semenit kemudian giliran Asamoah Gyan yang kembali berpeluang membawa The Black Stars unggul namun tendangan mendatarnya dari dalam kotak penalti usai menerima umpan Kevin-Prince Boateng pun masih melebar.
Ghana berhasil memecah kebuntuan di injury time babak pertama ketika tendangan keras Sulley Muntari dari luar kotak penalti gagal dibendung dan mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 1-0 untuk Ghana.
Babak kedua Uruguay dipaksa bermain terbuka demi mengejar ketinggalan dan mereka melancarkan serangan bertubi ke jantung pertahanan Ghana. Di menit 55 mereka memetik hasilnya ketika tendangan bebas Forlan dari depan kotak penalti menembus sisi atas gawang Ghana tanpa bisa diantisipasi .
Kedua kubu kemudian silih berganti melakukan serangan dan menciptakan peluang, di antaranya menit 58 ketika upaya masih bisa diamankan sementara lima menit kemudian peluang Uruguay lewat aksi menerima crossing masih menghantam sisi gawang .
Hingga babak kedua usai baik serangan Ghana maupun Uruguay gagal menemui sasaran dan memaksa pertandingan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu 2x15 menit.
Ghana yang begitu bernafsu untuk meraih kemenangan melancarkan serangan lebih gencar ke gawang Uruguay dan mereka mencatat peluang lewat aksi-aksi dan juga , namun semuanya tak ada yang berhasil menembus gawang .
Drama pertandingan ini tersaji di menit akhir babak perpanjangan waktu ketika sebuah kemelut di depan gawang Uruguay memaksa menghalau dengan tangan bola yang tepat mengarah ke gawang, dan wasit pun mengusir penyerang Ajax Amsterdam itu sekaligus menghadiahkan penalti untuk Ghana.
Namun drama masih belum berhenti kala Asamoah Gyan yang maju menjadi eksekutor dan berpeluang mengakhiri petualangan Uruguay gagal menjalankan tugasnya, tendangan kerasnya membentur mistar gawang Muslera - dan pertandingan pun berlanjut ke drama lainnya, adu penalti.
Di babak adu penalti, Uruguay mengawalinya dengan baik kala mampu menaklukkan dan membawa La Celeste memimpin 1-0. Penendang pertama Ghana, pun berhasil menaklukkan Muslera dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Penendang kedua Uruguay, Mauricio Victorino kembali membawa Uruguay memimpin sebelum disamakan oleh penendang kedua Ghana, Stephen Appiah. Di eksekusi ketiga, Andres Scotti sukses memperdaya sementara tendangan kapten John Mensah bisa diamankan . Uruguay unggul 3-2.
Penendang keempat Uruguay, Maxi Pereira gagal mengakhiri perlawanan Ghana ketika tendangannya melayang di atas mistar gawang, namun kembali menyelamatkan peluang Uruguay ketika ia menggagalkan eksekusi Dominic Adiyiah.
Eksekusi terakhir yang dihadapi Sebastian Abreu bisa diselesaikan dengan baik oleh penyerang veteran Uruguay dan seketika membawa euforia bagi skuad La Celeste yang berhasil menembus semifinal pertama mereka dalam 40 tahun sekaligus memberi duka mendalam bagi Afrika yang tak menyisakan wakil mereka. (bola/row)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Bellingham vs Palmer: Akankah Timnas Inggris Terulang Dilema Gerrard-Lampard di Era Tuchel?
Piala Dunia 11 September 2025, 10:40 -
Prediksi Arsenal vs Nottingham Forest 13 September 2025
Liga Inggris 11 September 2025, 10:33 -
Bakal Kangen Gak MU? Andre Onana Hari Ini Tuntaskan Transfer ke Trabzonspor
Liga Inggris 11 September 2025, 10:21 -
Link Live Streaming Pertandingan Hong Kong Open 2025 di Vidio, 9-14 September 2025
Bulu Tangkis 11 September 2025, 10:16 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Hong Kong Open 2025 di Vidio, 9-14 September 2025
Bulu Tangkis 11 September 2025, 10:12 -
Absen di Laga Kedua Timnas Brasil, Casemiro Alami Cedera?
Liga Inggris 11 September 2025, 10:10 -
Duel Penjaga Gawang Baru di Derby Manchester: Donnarumma vs Lammens
Liga Inggris 11 September 2025, 10:04 -
PR Berat di Lini Depan Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026
Tim Nasional 11 September 2025, 09:59 -
AC Milan Resmi Lepas Gelandangnya ke Klub Arab Saudi
Liga Italia 11 September 2025, 09:58 -
Tak Pernah Surut: Dukungan Tanpa Henti Keluarga Mees Hilgers untuk Timnas Indonesia
Tim Nasional 11 September 2025, 09:51 -
Harga Emas Antam Hari Ini 11 September 2025 Melejit: Peluang Investasi atau Sekadar Euforia?
News 11 September 2025, 09:38 -
Manchester United Incar Gelandang Portugal untuk Perkuat Lini Tengah, Jadi Prioritas Januari
Liga Inggris 11 September 2025, 09:34
LATEST EDITORIAL
-
5 Target Manchester United yang Gagal Direkrut pada Musim Panas 2025
Editorial 10 September 2025, 13:34 -
3 Kandidat Pengganti Robert Lewandowski di Barcelona
Editorial 10 September 2025, 13:01 -
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20