Taktik Jenius Luis Enrique: PSG Dominasi Atletico dengan Strategi 'Jalan Santai'
Richard Andreas | 17 Juni 2025 04:33
Bola.net - Dalam kondisi cuaca California yang mencapai 30 derajat Celsius, PSG berhasil meraih kemenangan telak 4-0 atas Atletico Madrid. Tim besutan Luis Enrique ini memamerkan performa gemilang hanya 15 hari usai meraih gelar Liga Champions.
Cuaca ekstrem di Piala Dunia Antarklub 2025 justru memaksa PSG mengadaptasi total pendekatan bermain mereka. Mereka meninggalkan gaya pressing tinggi dan serangan kilat, beralih ke penguasaan bola dengan tempo yang lebih terkendali namun tetap efektif.
Kemenangan ini makin memperkuat reputasi PSG sebagai tim paling fleksibel di benua Eropa. Tim Prancis ini berhasil menjadikan tantangan cuaca panas sebagai keunggulan taktis yang mematikan.
Taktik 'Jalan Santai' PSG yang Mematikan

PSG dengan sengaja menurunkan intensitas permainan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi iklim California. Strategi pressing agresif diganti dengan dominasi bola melalui 817 umpan akurat - hampir empat kali lebih banyak dari Atletico yang hanya 275.
"Kondisi bermain sangat menantang," ungkap Vitinha yang tampak kepanasan dengan wajah memerah. "Tapi situasi ini jauh lebih berat bagi Atletico yang harus terus mengejar bola."
Gelandang asal Portugal ini kerap mundur ke lini belakang untuk memberi ruang bagi Nuno Mendes dan Hakimi menyerang. Pola ini memungkinkan kedua bek sayap bergerak lebih bebas mendukung ofensif.
PSG hanya mengirim 10 crossing dan 1 umpan panjang setiap 16 operan untuk menjaga jarak antar pemain tetap rapat. Hasilnya, Atletico Madrid cuma mampu melakukan 3 intersep sepanjang 90 menit.
Pola Serangan PSG yang Tak Terbendung
Gol pembuka lahir dari skema khas yang dikembangkan Luis Enrique. PSG membangun serangan hampir satu menit penuh setelah memaksa Oblak melakukan umpan jauh, berujung pada tembakan Fabian Ruiz dari luar kotak penalti.
Senny Mayulu yang mencetak gol kelima di final Champions League kembali menjadi ancaman dari bangku cadangan. "Kami wajib beradaptasi dengan kondisi lapangan terbuka dan cuaca yang menantang," tutur Mayulu.
Lee Kang-in menyempurnakan pesta gol melalui titik putih sebagai bukti kedalaman skuad PSG. Tanpa mengandalkan Dembele sebagai false nine, mereka tetap produktif lewat variasi serangan yang sulit diprediksi.
Filosofi Luis Enrique: Bertahan dengan Menguasai Bola

Data dari SkillCorner menunjukkan fakta mengejutkan bahwa PSG termasuk tim dengan total jarak tempuh terendah di lima liga elite Eropa musim lalu. Mereka lebih memilih "bertahan" melalui penguasaan bola daripada melakukan pressing konstan.
Cesar Azpilicueta sebelum pertandingan mengakui: "Mereka hidup bersama bola, itulah filosofi Luis Enrique." "Tim ini memaksa lawan tetap waspada karena selalu mencari celah sekecil apapun."
Luis Enrique sendiri mengakui tantangan bermain dalam cuaca ekstrem: "Jadwal ini menguntungkan penonton Eropa, namun sangat menyiksa para pemain." Namun PSG membuktikan bahwa adaptasi yang tepat bisa mengatasi kondisi apapun.
Masa Depan PSG Pasca Gelar Champions League
Pertanyaan tentang target PSG setelah meraih Champions League dijawab Luis Enrique dengan matang: "Babak baru telah dimulai di mana kami harus membuktikan kemampuan terus berkembang."
Kemenangan atas Atletico menjadi bukti konkret kematangan tim ini. Perpaduan antara talenta muda seperti Mayulu dan Doue dengan pemain berpengalaman seperti Donnarumma menciptakan keseimbangan ideal.
Penampilan di California mungkin tidak sedramatis final di Munchen, namun cukup membuktikan evolusi PSG. Mereka kini bukan sekadar tim dengan kekuatan finansial, melainkan mesin sepakbola yang mendekati kesempurnaan.
Jangan Lewatkan!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Lunasi Gaji dan Bonusnya yang Tertunggak
Liga Eropa Lain 16 Desember 2025, 23:55
-
Malam Penentuan Tiba: Rizky Ridho Menanti Nasibnya di FIFA Puskas Award 2025
Tim Nasional 16 Desember 2025, 15:55
LATEST UPDATE
-
Prediksi Bologna vs Inter 20 Desember 2025
Liga Italia 19 Desember 2025, 02:00
-
Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 Thailand
Olahraga Lain-Lain 18 Desember 2025, 23:49
-
BRI Super League: 6 Kemenangan Beruntun Jadi Modal Persija Hadapi Semen Padang
Bola Indonesia 18 Desember 2025, 23:46
-
Manchester United Hanya Akan Jual Kobbie Mainoo Jika Tawaran Fantastis Datang
Liga Inggris 18 Desember 2025, 23:37
-
Timnas Indonesia: Lebih dari Profesionalisme, Patriotisme Dinilai Jadi Kunci Prestasi
Tim Nasional 18 Desember 2025, 23:18
-
Xabi Alonso Masih Belum Aman meski Real Madrid Lolos di Copa del Rey
Liga Spanyol 18 Desember 2025, 23:17
-
Davide Ancelotti Muncul sebagai Kandidat Pengganti Xabi Alonso di Real Madrid
Liga Spanyol 18 Desember 2025, 23:02
-
Barcelona Belum Terburu Buru Perpanjang Kontrak Robert Lewandowski
Liga Spanyol 18 Desember 2025, 22:52
-
Alessandro Bastoni Buka Suara soal Rumor Transfer Barcelona dan Liga Inggris
Liga Italia 18 Desember 2025, 22:38
-
Calon Lawan Real Madrid di Babak 16 Besar Copa del Rey 2025/2026
Liga Spanyol 18 Desember 2025, 22:19
LATEST EDITORIAL
-
8 Calon Pelabuhan Baru Mohamed Salah jika Tinggalkan Liverpool
Editorial 18 Desember 2025, 21:54
-
3 Pemain Terbaik Dunia Versi Luka Modric: Lamine Yamal Masuk, Kylian Mbappe Tak Ada
Editorial 18 Desember 2025, 20:54
-
5 Pemain Premier League yang Bisa Diuntungkan dari Piala Afrika 2025
Editorial 17 Desember 2025, 22:20
-
Jika Diambil Alih Arab Saudi, Inilah Prediksi Starting XI Barcelona dengan 4 Pemain Baru
Editorial 16 Desember 2025, 14:48








