Legenda Piala Eropa: Xavi, The Puppet Master di Balik Kesuksesan Spanyol Raih Gelar Euro 2008
Dimas Ardi Prasetya | 22 Mei 2021 12:01
Bola.net - Kesuksesan Timnas Spanyol menjadi juara Euro 2008 tak lepas dari satu sosok vital di lini tengah yakni Xavi Hernandez.
Xavi memulai karirnya di level internasional bersama Spanyol pada tahun 2000. Ia kemudian ikut berpartisipasi membela La Furia Roja di Piala Dunia 2002, Euro 2004, dan Piala Dunia 2006.
Di dua turnamen internasional pertama ia cuma jadi squad player. Namun sejak turnamen ketiganya ia mulai dipercaya menjadi tulang punggung Spanyol.
Euro 2008 pun menjadi turnamen besar keempatnya di pentas internasional. Kelima jika keikutsertaannya di Olimpiade 2000 ikut dihitung.
Xavi menjadi pilar penting Spanyol berkat visi permainannya yang luar biasa, kecerdasan, kontrol bola, pergerakan tanpa bola dan kemampuannya memberikan umpan, baik pendek maupun panjang. Hal itu menjadi modal komplit untuk bisa mengontrol permainan. Dari sinilah ia kemudian mendapat julukan The Puppet Master alias sang Pengendali Boneka.
Perjalanan Spanyol di Euro 2008
Gelaran Euro edisi tahun 2008 ini digelar di dua negara, Austria dan Swiss. Di fase grup, Spanyol masuk di Grup D. Tim yang dilatih oleh Luis Aragones itu bergabung bersama Rusia, Swedia, dan Yunani.
Spanyol terlalu perkasa bagi lawan-lawannya. Mereka menyapu bersih tiga pertandingan yang dilaluinya dan mengoleksi sembilan poin. La Furia Roja mencetak delapan gol dan cuma kebobolan tiga kali saja.
Di babak perempat final, Spanyol bersua dengan lawan berat, Italia. Namun mereka bisa menang berkat adu penalti.
Di babak semifinal, Spanyol bertemu dengan lawan yang di atas kertas di bawah mereka yakni Rusia. Mereka mendominasi laga dan menang mudah dengan skor telak 3-0. Xavi untuk pertama kalinya ikut mencatatkan namanya di papan skor.
"Itu [kemenangan yang] sangat pantas. Jika mereka terus menyentuh bola, lawan akan kelelahan dan mereka tahu mereka akan mencetak gol," ucap pelatih Rusia kala itu, Guus Hiddink, terkait monopoli bola yang dilakukan oleh Xavi dkk di laga tersebut.
Kematian Dengan Ribuan Umpan
Di final, Spanyol bersua tim kuat, Jerman. Tim Panser memang hebat namun mereka kalah kelas dari La Furia Roja di laga ini.
Spanyol nyaris mencetak dua gol jika saja tak terhalang tiang gawang. Jerman juga layak berterima kasih pada Jens Lehmann yang beberapa kali dipaksa berjibaku untuk menyelamatkan gawangnya.
Sang pengendali permainan Spanyol, Xavi, memastikan ia tetap bisa mengontrol jalannya laga dengan umpan-umpan pendeknya yang cepat. Jerman memang lebih unggul dalam penguasaan bola, sekitar 52 persen berbanding 48 persen.
Namun duel akhirnya dimenangi oleh Spanyol dengan skor 1-0 saja. Gol La Furia Roja dicetak oleh Fernando Torres. Media-media Jerman pun menyebut kekalahan ini sebagai 'kematian dengan ribuan umpan'.
Xavi Pemain Terbaik Euro 2008
Gol Fernando Torres di laga itu dibantu oleh assist siapa lagi jika bukan Xavi. Ia yang memberikan umpan terobosan pada striker Liverpool tersebut hingga bisa menembus barikade pertahanan lawan dan kemudian menaklukkan Jens Lehmann.
Kemenangan ini pun sangat bersejarah bagi Timnas Spanyol. Ini pertama kalinya mereka meraih gelar juara di level internasional sejak tahun 1964 silam.
Setelah turnamen ini berakhir, Xavi dinobatkan sebagai pemain terbaik. Dengan kemampuannya menguasai bola, membaca permainan, dan mengumpan, ia dianggap sebagai pengendali permainan tim Spanyol.
"Kami memilihnya karena kami pikir ia melambangkan gaya permainan Spanyol. Ia sangat berpengaruh dalam seluruh penguasaan bola, passing, jenis permainan menusuk yang dimainkan Spanyol," terang technical director UEFA, Andy Roxburgh.
Puncak Kejayaan dan Senja Karir Xavi
Setelah Euro 2008, Xavi terus menjadi pilar penting lini tengah Spanyol. Ia kemudian juga sukses mengantarkan La Furia Roja jadi juara Piala Dunia 2010.
Namanya pun terpilih masuk dalam Best XI turnamen tersebut. Dua tahun kemudian, di pentas Euro 2012, Xavi membawa Spanyol sukses mempertahankan gelar juaranya.
Di final, ia membawa Spanyol menang telak 4-0 atas Italia. Ia ikut memberikan assist di laga tersebut. Xavi pun menjadi pemain pertama yang sanggup memberikan assist di dua laga final Euro.
Xavi juga ikut serta dalam turnamen Piala Dunia 2014. Namun Spanyol kala itu tersingkir di fase grup.
Setelah itu, Xavi pun pamit dari timnas Spanyol. Pada tahun 2015, ia juga pamit dari Barcelona untuk kemudian pindah ke klub Al Sadd dan bermain di klub Qatar itu sebelum akhirnya pensiun pada tahun 2019. Pasca gantung sepatu ia terjun sebagai pelatih sampai saat ini
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Juga:
- Video: Legenda Piala Eropa, Antonin Panenka dari Rep. Ceko
- Legenda Piala Eropa: Manusia Laba-laba Hitam itu Bernama Lev Yashin
- Legenda Piala Eropa: Dino Zoff, Benteng Terakhir Pertahanan Italia
- Legenda Piala Eropa: Matthias Sammer, Libero dan Tulang Punggung Jerman di Inggris 1996
- Legenda Piala Eropa: Karl-Heinz Rummenigge, Mesin Gol Timnas Jerman Barat
- Legenda Piala Eropa: Antonin Panenka dan Tendangan Penalti Legendarisnya
- Legenda Piala Eropa: Kisah Heroik Michel Platini di Euro 1984
- Legenda Piala Eropa: Ketika Maestro Zinedine Zidane Mengantar Prancis Juara Euro 2000
- Legenda Piala Eropa: Theodoros Zagorakis, Dewa Kesuksesan Yunani di Euro 2004
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 21-23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 08:53 -
Prediksi Barcelona vs Olympiakos 21 Oktober 2025
Liga Champions 20 Oktober 2025, 22:29 -
Jelang El Clasico: Real Madrid vs Barcelona Panaskan LaLiga 2025/26!
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 16:37
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Arsenal vs Atletico Madrid: Viktor Gyokeres
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:17 -
Man of the Match Barcelona vs Olympiakos: Fermin Lopez
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:05 -
Mengintip Forum Diplomasi: AWMUN XII Hadirkan 5 Dewan PBB di Bali.
News 22 Oktober 2025, 08:00 -
Gak Jadi Main di Benua Lain! Laga Barcelona vs Villarreal di Miami Resmi Dibatalkan
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 06:47 -
Daftar Peraih Man of The Match Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 22 Oktober 2025, 05:59 -
Setelah Cetak Hat-trick Perdana, Fermin Lopez Pede Tatap Laga El Clasico
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:59 -
Hasil Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Tim Tamu Bantai Tuan Rumah Tanpa Ampun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:35
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04