5 Revolusi Xabi Alonso di Real Madrid: Piala Dunia Antarklub Jadi Ajang Debut Strategi Baru
Richard Andreas | 16 Juni 2025 07:15
Bola.net - Penunjukan resmi Xabi Alonso sebagai pelatih Real Madrid sejak 1 Juni 2025 menandai dimulainya era kepemimpinan baru untuk Los Blancos. Kesuksesan yang diraihnya bersama Bayer Leverkusen menjadi modal utama dalam mengemban tanggung jawab besar ini.
Pendekatan yang akan dibawa Alonso diprediksi sangat berbeda dari gaya Carlo Ancelotti sebelumnya. Mulai dari strategi, filosofi permainan, hingga pengembangan talenta muda akan mengalami transformasi signifikan.
Dalam beberapa pekan terakhir, Alonso telah mulai menerapkan konsep-konsepnya secara bertahap. Taktik, struktur permainan, hingga pembaruan personel telah dipersiapkan untuk menghadapi debut di Grup C Piala Dunia Antarklub melawan Al Hilal pada 18 Juni 2025 di Miami.
Pertandingan tersebut akan menjadi indikator awal dari perubahan permainan yang dibawa Alonso. Meskipun Los Blancos masih dalam masa transisi, setidaknya transformasi-transformasi tersebut akan mulai tampak di lapangan.
1. Struktur Permainan Cepat dan Terdefinisi
Ciri khas Alonso selama melatih Leverkusen adalah permainan yang dibangun berdasarkan struktur posisi yang jelas. Ia membangun serangan dari lini belakang melalui umpan-umpan progresif yang terukur.
Pola ini kemungkinan akan menggantikan pendekatan reaktif yang diterapkan Ancelotti di Madrid. Alonso membawa konsep "structured freedom" dari Leverkusen, yaitu sistem taktis yang mengandalkan umpan cepat dan tekanan intensif secara berkelanjutan.
Penguasaan bola yang rapi akan membuat Madrid lebih dominan dalam mengatur tempo permainan. Filosofi ini mendorong para pemain untuk berpikir cepat, meningkatkan akurasi passing satu-dua sentuhan, dan melakukan finishing langsung tanpa ragu.
Khusus untuk Mbappe dan Vinicius, keduanya diharapkan mampu membentuk sinergi yang tajam di area penyerangan.
2. Penggunaan Tiga Bek sebagai Opsi Fleksibel
Formasi tiga bek kerap digunakan Alonso saat menangani Leverkusen, terutama ketika berhadapan dengan tim yang menerapkan pressing tinggi. Skema ini memungkinkan timnya tetap aman dalam membangun serangan dari bawah.
Dalam transisi dari Leverkusen, Alonso membawa opsi formasi 3-4-3 atau 3-4-2-1 ke Madrid. Struktur ini meningkatkan kualitas koneksi dalam build-up sekaligus menutup celah di area sayap melalui peran wing-back.
Madrid telah mendatangkan pemain seperti Trent Alexander-Arnold dan Dean Huijsen yang sangat cocok untuk skema ini. Alonso juga mempertimbangkan Joan Martinez dari Castilla untuk mendukung rotasi di lini belakang.
3. Integrasi Pemain Muda dari Castilla
Keberanian mengorbitkan pemain muda merupakan salah satu keunggulan yang ditunjukkan Alonso selama di Jerman. Nama-nama seperti Florian Wirtz dan Victor Boniface berkembang pesat di bawah bimbingannya.
Madrid memiliki banyak bakat dari muda seperti Arda Guler, Nico Paz, hingga Jacobo Ramon yang berpeluang mendapat panggung lebih luas. Alonso dinilai memiliki peluang besar untuk memberikan kesempatan yang lebih berarti bagi mereka.
Dengan jadwal padat seperti CWC, rotasi dan pengembangan talenta muda akan menjadi sangat krusial. Alonso diyakini memiliki kapasitas dalam membangun kedalaman skuad untuk jangka panjang.
4. Pendekatan Kolektif dalam Bertahan
Madrid di era Ancelotti terkadang terlalu bergantung pada kemampuan individu saat fase bertahan. Alonso membawa pendekatan yang lebih kolektif dan sistematis dalam membangun organisasi defensif.
Ia menerapkan pressing zona dengan barisan yang kompak, baik di lini tengah maupun belakang. Para pemain dituntut untuk membaca permainan lawan dan menutup ruang secara bersamaan.
Filosofi ini memungkinkan Madrid tampil lebih stabil di pertandingan-pertandingan besar. Terutama saat menghadapi tim-tim elite dari Amerika Selatan atau Eropa di CWC nanti.
5. Percepatan Adaptasi Mental dan Taktikal
Sebagai mantan pemain Madrid dan juara Liga Champions, Alonso memahami betul budaya juara yang melekat pada klub ini. Namun, ia juga membawa gaya kepemimpinan yang lebih modern dan fresh.
Alih-alih mengandalkan otoritas absolut, Alonso lebih memilih pendekatan personal yang lebih dekat dengan para pemain. Ia membangun kepercayaan dan tanggung jawab kolektif di ruang ganti sehingga proses adaptasi dapat berjalan lebih efektif.
Strategi ini bertujuan agar para pemain memahami filosofi permainan Madrid sejak hari pertama, tanpa menunggu dimulainya musim reguler. Meskipun belum menentukan susunan pemain di laga perdana, ia menekankan pentingnya identitas dan kelincahan dalam eksekusi di lapangan.
Jangan sampai ketinggalan infonya
- Persiapan Real Madrid Minim, Kok Bisa Xabi Alonso Optimistis di FIFA Club World Cup 2025?
- Formasi Real Madrid Akan Berubah Total di Era Xabi Alonso, Ini Bocorannya
- Totti Ternyata Pernah Tolak Real Madrid, Ini Alasannya!
- Hasil Lengkap dan Klasemen Fase Grup Piala Dunia Antarklub 2025
- Setelah Alexander-Arnold, Real Madrid Kini Sasar Bek Liverpool Lainnya dengan Skema Gratis
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Real Madrid Dapat Angin Segar: Alexander-Arnold Pulih, Mungkin Turun di El Clasico?
Liga Spanyol 21 Oktober 2025, 05:35 -
Jelang El Clasico: Real Madrid vs Barcelona Panaskan LaLiga 2025/26!
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 16:37 -
Joan Laporta Ngamuk! Tuduh Wasit Gil Manzano Sengaja Usir Flick Jelang El Clasico
Liga Spanyol 20 Oktober 2025, 15:16
LATEST UPDATE
-
Raja Spanyol! Arsenal Cetak Sejarah di Liga Champions Usai Gilas Atletico Madrid
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:20 -
Filosofi Chivu di Inter: Benahi Mental Tim Senior, Lalu 'Lemparkan' Pemain Muda!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:17 -
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 21-23 Oktober 2025
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:57 -
Man of the Match Bayer Leverkusen vs PSG: Nuno Mendes
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:50 -
Man of the Match Villarreal vs Manchester City: Savinho
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:45 -
Man of the Match Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Denzel Dumfries
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:27 -
Man of the Match Arsenal vs Atletico Madrid: Viktor Gyokeres
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:17 -
Man of the Match Barcelona vs Olympiakos: Fermin Lopez
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:05 -
Mengintip Forum Diplomasi: AWMUN XII Hadirkan 5 Dewan PBB di Bali.
News 22 Oktober 2025, 08:00 -
Gak Jadi Main di Benua Lain! Laga Barcelona vs Villarreal di Miami Resmi Dibatalkan
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 06:47 -
Daftar Peraih Man of The Match Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 22 Oktober 2025, 05:59
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04