Presiden La Liga Ungkap Satu-satunya Faktor Penghambat Lamine Yamal Raih Ballon d'Or

Richard Andreas | 25 September 2025 02:32
Presiden La Liga Ungkap Satu-satunya Faktor Penghambat Lamine Yamal Raih Ballon d'Or
Lamine Yamal meraih penghargaan Kopa Trophy 2025, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Thibault Camus

Bola.net - Lamine Yamal menjadi perbincangan hangat usai gagal menyabet Ballon d'Or 2025. Penyerang muda Barcelona tersebut harus rela menempati posisi runner-up, kalah dari bintang PSG, Ousmane Dembele.

Kegagalan ini menuai beragam reaksi dari petinggi sepak bola Spanyol. Presiden LaLiga, Javier Tebas, berpendapat faktor usia menjadi penyebab utama Yamal belum bisa meraih penghargaan paling bergengsi di dunia sepak bola tersebut.

Advertisement

Sementara itu, Presiden Barcelona, Joan Laporta, memiliki sudut pandang yang berbeda. Ia meyakini pencapaian di Liga Champions lebih berpengaruh dalam kompetisi Ballon d'Or musim ini.

1 dari 3 halaman

Tebas Sebut Usia Jadi Faktor Penentu

Yamal yang baru menginjak usia 18 tahun tetap berhasil mengukir sejarah dengan memenangkan Kopa Trophy untuk kedua kalinya. Penghargaan tersebut diperuntukkan bagi pemain terbaik di bawah 21 tahun.

Meskipun begitu, Tebas yakin andai Yamal memiliki usia yang lebih matang, hasilnya akan jauh berbeda. "Jika dia berusia lebih dari 23 tahun, dia pasti akan memenangkannya juga, tapi karena lebih muda, mereka memberinya yang lain ," terang Tebas.

Lebih lanjut, Tebas menegaskan keyakinan penuhnya bahwa bintang muda Barcelona itu akan meraih Ballon d'Or di masa depan. "Jika dia terus berada di level ini, yang tampaknya sangat mungkin, saya tidak ragu dia akan memenangkannya," tandasnya.

2 dari 3 halaman

Laporta Sebut Liga Champions Jadi Penentu

Laporta Sebut Liga Champions Jadi Penentu

Pemain Barcelona, Lamine Yamal dihadang pemain Rayo Vallecano, Unai Lopez (kiri) dan Pathe Ciss pada lanjutan Liga Spanyol 2025-2026. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Berbeda halnya dengan Tebas, Joan Laporta menganggap performa di Liga Champions menjadi pembeda krusial. Menurut pandangannya, kesuksesan PSG meraih treble winners termasuk Liga Champions membuat Dembele lebih diunggulkan.

Dembele menunjukkan performa fenomenal sepanjang musim dengan menyarangkan 35 gol dalam 53 penampilan di seluruh kompetisi. Trofi Liga Champions, Ligue 1, dan Coupe de France semakin memperkuat posisi PSG sebagai kekuatan baru di panggung Eropa.

Di sisi lain, Yamal mencatatkan 18 gol dalam 55 pertandingan di semua ajang, mengantarkan Barcelona meraih LaLiga, Supercopa de Espana, dan Copa del Rey.

Namun, kegagalan di semifinal Liga Champions kontra Inter Milan menjadi kelemahan dalam perebutan Ballon d'Or.

3 dari 3 halaman

Rekor dan Ambisi Yamal

Meski belum berhasil meraih Ballon d'Or, Yamal tetap mencatatkan prestasi luar biasa sebagai pemain muda berbakat. Ia menjadi satu-satunya pemain yang berhasil meraih Kopa Trophy dua kali berturut-turut.

Selain itu, Yamal telah memecahkan berbagai rekor sejak debut bersama Barcelona di usia 16 tahun. Ia tercatat sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah LaLiga dan pemain termuda yang pernah berlaga di Piala Eropa.

Pemain yang dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Euro 2024 tersebut menegaskan tekadnya untuk terus mengembangkan kemampuan. "Saya harus terus bekerja untuk memenangkan penghargaan lainnya di masa depan," ujar Yamal dengan penuh determinasi.

LATEST UPDATE