Lleyton Hewitt Dijatuhi Sanksi 2 Pekan dan Denda Besar Jelang Piala Davis 2025

Anindhya Danartikanya | 11 September 2025 15:46
Lleyton Hewitt Dijatuhi Sanksi 2 Pekan dan Denda Besar Jelang Piala Davis 2025
Lleyton Hewitt (c) Jonas Ekstrmer/News Agency via AP

Bola.net - Lleyton Hewitt menghadapi sanksi berat hanya beberapa pekan sebelum memimpin tim Australia di Piala Davis 2025. Mantan juara Wimbledon itu dijatuhi larangan tampil selama dua pekan dan denda 10.000 dolar AS.

Petenis berusia 44 tahun itu sebenarnya sudah pensiun sejak 2016, tetapi masih sempat tampil di sejumlah turnamen hingga 2020. Kini, ia memiliki peran penting sebagai kapten tim Australia di ajang beregu paling bergengsi dunia tenis.

Advertisement

Menurut Sport Bible, Rabu (10/9/2025), kasus ini bermula dari insiden di Malaga, Spanyol, pada November 2024. Saat itu, Australia kalah di semifinal melawan Italia, dan Hewitt didakwa melakukan tindakan ofensif terhadap seorang petugas doping.

1 dari 2 halaman

Insiden yang Berujung Hukuman

Dalam sidang yang digelar di Sydney pada 21-22 Juli 2025, pengadilan independen menolak bantahan Hewitt. Michael Heron KC memutuskan bahwa sang legenda bersalah dan harus menjalani larangan dua pekan mulai 22 September 2025 serta membayar denda 10.000 dolar AS.

Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan agar tidak merugikan peran Hewitt sebagai kapten Australia selama Piala Davis. Meski tidak bermain, ia tetap menjadi sosok kunci dalam pemilihan susunan pemain.

"Personel anti-doping memainkan peran fundamental di balik layar dalam menjaga integritas tenis, dan mereka seharusnya dapat menjalankan tugas tanpa rasa takut terhadap kontak fisik," ujar CEO International Tennis Integrity Association (ITIA), Karen Moorhouse.

2 dari 2 halaman

Fokus Australia di Piala Davis 2025

Meski dilanda masalah, Australia tetap bersiap menghadapi babak kualifikasi putaran kedua melawan Belgia pada 13-14 September 2025. Tim Negeri Kanguru akan diperkuat oleh Alexei Popyrin dan petenis peringkat 16 dunia, Alex De Minaur.

Hewitt akan tetap berperan sebagai kapten meski sanksi berlaku setelah laga kualifikasi tersebut. Perannya di luar lapangan dipandang penting untuk menjaga konsistensi dan motivasi tim.

"Dalam kasus ini, batas tersebut jelas dilanggar, dan kami tidak punya pilihan lain selain mengambil tindakan," tegas Moorhouse.

Sumber: Sport Bible

LATEST UPDATE