Analisis Kekalahan Timnas Indonesia di Leg Pertama Final Piala AFF 2020: Takut Duluan
Yaumil Azis | 30 Desember 2021 07:56
Bola.net - Timnas Indonesia menelan kenyataan pahit usai dipermak habis-habisan oleh Thailand dalam laga leg pertama babak final Piala AFF 2020. Skuat Garuda dihajar empat gol tanpa balas di Stadion Nasional, Rabu (29/12/2021) malam WIB.
Empat gol bersarang ke gawang Timnas Indonesia dicetak oleh kapten Thailand, Chanathip Songkrasin yang memborong dua gol (menit dua dan 53). Gol tambahan Thailand lahir dari kaki Supachok Sarachat menit ke-68 dan diakhiri gol Bordin Phala tujuh menit menjelang waktu normal usai.
Pengamat sepak bola nasional asal Solo, Aris Budi Sulistyo menilai Timnas Indonesia seperti ada beban yang luar biasa berat sebelum kick-off kontra Thailand. Ia menyebut pasukan Shin Tae-yong seperti sudah takut atau minder duluan bahwa lawan yang dihadapi adalah Thailand.
Benar saja, lini belakang tim Merah-putih dengan mudahnya diacak-acak oleh Teerasil Dangda dan kolega. Hingga berujung dengan empat gol yang bersarang di gawang Nadeo Argawinata.
“Ada ketakutan membuat pemain tidak tenang. Lihat saja permainan tidak bisa lepas seperti saat uji coba di Turki, karena saat itu tidak ada beban. Beda saat di Piala AFF ini. Seperti sudah ada ketakutan dulu. Kebobolan empat gol itu luar biasa. Super berat membalikkan keadaan di leg kedua,” terang Aris Budi.
Kalah Mental
Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan sebenarnya tidak bermain buruk dalam partai krusial di kontra Thailand ini. Sejumlah peluang emas sempat diperoleh seperti dari Alfeandra Dewangga dan Irfan Jaya. Namun lantaran kurang tenang, peluang itu terbuang sia-sia.
Usaha untuk mengejar ketertinggalan dilakukan, termasuk dengan mamainkan tenaga baru semacam Elkan Baggott. Namun gawang Nadeo Argawinata tetap menjadi bulan-bulanan Thailand hingga unggul telak empat gol tanpa balas.
Timnas Indonesia masih memiliki kesempatan membalas kekalahan pada leg kedua final Piala AFF 2020 yang akan dimainkan Sabtu (1/1/2022) mendatang. Namun butuh perjuangan yang sangat sulit, yaitu wajib menang 5-0 atas Thailand di pertemuan kedua.
“Secara permainan kalah mental, padahal sebenarnya bisa tapi saya yakin tidak dibangun, karena ada unsur ketakutan tadi. Di penyisihan grup bisa menahan imbang Vietnam bangga padahal itu strateginya salah. Kemudian ketika bermain melawan 9 orang Singapura namun justru bisa kebobolan,” tutur Aris Budi.
“Shin Tae-yong pelatih hebat dengan jam terbang tinggi, dia bisa membawa Korsel ngalahin Jerman, tapi kenapa tidak bisa saat di Timnas Indonesia? Tidak bisa membawa karakter yang kuat di Indonesia,” lanjut dia.
Jangan Malu Belajar
Mantan pelatih Persik Kediri dan Persis Solo itu menambahkan bahwa sepak bola Indonesia terutama di level klub dan Timnas memang banyak yang harus dibenahi. Pihaknya mengakui sepak bola Thailand masih di atas Indonesia, dan tidak ada salahnya belajar dari mereka.
“Padahal Piala AFF itu sebenarnya bukan target utama Thailand, lihat saja mereka bisa mencetak gol ke gawang kita di partai final, tidak gembira yang minta ampun, paling hanya tertawa atau senyum saja,” lanjutnya.
“Permainan tim itu adalah kolektivitas. Seorang pemain tidak bisa dibikin dengan instan di Timnas. Harusnya sudah dilakukan di level klub, bagaimana saat main di kompetisi ketika berhadapan dengan kiper lawan, begitu juga dengan bek dalam mengantisipasi lawan. Nah kebiasaan itu yang bisa diterapkan ketika tampil untuk negara,” tegas pria yang berdomisili di Karanganyar itu.
Disadur dari: Bola.com (Aryo Atmaja)
Diunggah pada: 30 Desember 2021
Baca juga:
- Indonesia vs Thailand di Final Piala AFF 2020, Kambuaya Panen Pujian: Underrated, Terbaik, Main di E
- Piala AFF 2020: Skor 0-4 Kekalahan Terbesar Timnas Indonesia dari Thailand
- Timnas Indonesia vs Thailand: Comeback Hampir Mustahil, tapi Bola Masih Bundar!
- Piala AFF 2020: Timnas Indonesia Kalah dari Thailand, Situs PSSI Diretas
- Ragam Fakta Leg 1 Final Piala AFF 2020 Timnas Indonesia vs Thailand
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Raja Spanyol! Arsenal Cetak Sejarah di Liga Champions Usai Gilas Atletico Madrid
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:20 -
Filosofi Chivu di Inter: Benahi Mental Tim Senior, Lalu 'Lemparkan' Pemain Muda!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:17 -
Jadwal Liga Champions Pekan Ini Live di SCTV, 21-23 Oktober 2025
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:57 -
Man of the Match Bayer Leverkusen vs PSG: Nuno Mendes
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:50 -
Man of the Match Villarreal vs Manchester City: Savinho
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:45 -
Man of the Match Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Denzel Dumfries
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:27 -
Man of the Match Arsenal vs Atletico Madrid: Viktor Gyokeres
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:17 -
Man of the Match Barcelona vs Olympiakos: Fermin Lopez
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:05 -
Mengintip Forum Diplomasi: AWMUN XII Hadirkan 5 Dewan PBB di Bali.
News 22 Oktober 2025, 08:00 -
Gak Jadi Main di Benua Lain! Laga Barcelona vs Villarreal di Miami Resmi Dibatalkan
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 06:47 -
Daftar Peraih Man of The Match Liga Champions 2025/2026
Liga Champions 22 Oktober 2025, 05:59
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04