Indra Sjafri: Myanmar Sukses Pancing Emosi Pemain Indonesia
Editor Bolanet | 5 Mei 2014 22:12
- Pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri mengakui bahwa strategi yang diterapkan Myanmar U-19 untuk memancing emosi para pemainnya telah membuat pemainnya 'panas'.
Pada laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Garuda Jaya hanya mampu bermain imbang 1-1. Permainan kedua tim berlangsung keras, bahkan beberapa kali wasit Oki Dwi Putra menghentikan pertandingan untuk meredam emosi para pemain.
Usai pertandingan, Indra Sjafri mengakui bahwa para pemainnya terpancing emosinya sehingga strategi yang telah direncanakan tak berjalan sesuai rencana. Bahkan jelang pertandingan berakhir, Hansamu Yama menerima kartu merah setelah mendapat kartu kuning kedua.
Myanmar punya strategi untuk memancing emosi para pemain dan saya akui para pemain terpancing. Imbasnya, konsentrasi pemain hilang dan permainan tak berjalan. Ini akan jadi evaluasi kami untuk laga kedua, ungkapnya.
Uji coba ini tujuannya untuk menyiapkan taktik alternatif pada Piala Asia U-19 nanti. Malam ini, organisasi pertahanan sangat jelek. Hansamu yang diharapkan jadi leader lini belakang justru ikut terpancing emosinya, tandasnya. (bola/dzi)
Pada laga yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Garuda Jaya hanya mampu bermain imbang 1-1. Permainan kedua tim berlangsung keras, bahkan beberapa kali wasit Oki Dwi Putra menghentikan pertandingan untuk meredam emosi para pemain.
Usai pertandingan, Indra Sjafri mengakui bahwa para pemainnya terpancing emosinya sehingga strategi yang telah direncanakan tak berjalan sesuai rencana. Bahkan jelang pertandingan berakhir, Hansamu Yama menerima kartu merah setelah mendapat kartu kuning kedua.
Myanmar punya strategi untuk memancing emosi para pemain dan saya akui para pemain terpancing. Imbasnya, konsentrasi pemain hilang dan permainan tak berjalan. Ini akan jadi evaluasi kami untuk laga kedua, ungkapnya.
Uji coba ini tujuannya untuk menyiapkan taktik alternatif pada Piala Asia U-19 nanti. Malam ini, organisasi pertahanan sangat jelek. Hansamu yang diharapkan jadi leader lini belakang justru ikut terpancing emosinya, tandasnya. (bola/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Bayern Munchen 12 Kemenangan Beruntun: Mengukir Dominasi di Awal Musim 2025/2026
Liga Champions 23 Oktober 2025, 10:22 -
IHSG Rebound Pagi Ini, Kamis 23 Oktober 2025: Sektor Properti Pimpin Penguatan Signifikan
News 23 Oktober 2025, 09:34 -
Man of the Match AS Monaco vs Tottenham: Guglielmo Vicario
Liga Champions 23 Oktober 2025, 09:25 -
Man of the Match Bayern Munchen vs Club Brugge: Lennart Karl
Liga Champions 23 Oktober 2025, 09:17 -
Jadwal Live Streaming Formula 1 Meksiko 2025 di Vidio, 25-27 Oktober 2025
Otomotif 23 Oktober 2025, 09:17 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Formula 1 2025
Otomotif 23 Oktober 2025, 09:17 -
Link Live Streaming Formula 1 2025, Jangan Lewatkan Aksi Pembalap Favoritmu!
Otomotif 23 Oktober 2025, 09:17
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04