Tamparan Keras untuk Timnas Indonesia U-23: Gagal Penuhi Ekspektasi, Wajib Bangkit dan Hidupkan Asa!

Gia Yuda Pradana | 4 September 2025 16:16
Tamparan Keras untuk Timnas Indonesia U-23: Gagal Penuhi Ekspektasi, Wajib Bangkit dan Hidupkan Asa!
Aksi Rafael Struick dalam laga Timnas Indonesia U-23 vs Laos di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026, Rabu (3/9/2025). (c) Wahyu Pratama

Bola.net - Hasil imbang tanpa gol melawan Laos menjadi tamparan keras bagi Timnas Indonesia U-23. Laga di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Rabu (3/9), seharusnya bisa dimenangkan Garuda Muda yang tampil lebih dominan. Namun, buruknya penyelesaian akhir membuat peluang emas terbuang sia-sia.

Pelatih Gerald Vanenburg pun tidak menutup mata atas performa buruk anak asuhnya. Ia menyoroti masalah fokus sejak menit awal hingga ketidakmampuan pemain memaksimalkan serangan. Menurutnya, Garuda Muda gagal memenuhi ekspektasi di laga perdana Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Advertisement

Kini, Timnas Indonesia U-23 berada dalam situasi wajib bangkit. Masih ada dua pertandingan penting di depan, melawan Makau dan Korea Selatan. Hanya kemenangan yang bisa menjaga peluang mereka lolos ke putaran final.

1 dari 3 halaman

Fokus yang Hilang di Laga Perdana

Sejak awal pertandingan, Indonesia sebenarnya tampil menekan. Serangan bertubi-tubi dilancarkan lewat Rafael Struick, Jens Raven, hingga Hokky Caraka. Namun, semua usaha itu tidak mampu menembus pertahanan disiplin Laos.

Vanenburg secara jujur mengakui kekecewaannya terhadap performa tim. "Ya, saya pikir kami bermain sangat buruk. Saya juga merasa bahwa sebenarnya sepanjang minggu ini saya sudah beberapa kali menegaskan dan meyakinkan orang-orang," ucapnya. Ia menegaskan, fokus menjadi kunci yang hilang di laga tersebut.

Menurutnya, tidak ada alasan lain selain memperbaiki penampilan. "Mereka tidak bermain sesuai harapan dan ekspektasi. Tidak ada cara lain selain memenangi dua pertandingan berikutnya untuk lolos," tegas Vanenburg. Dengan dua laga tersisa, Garuda Muda tidak boleh lagi melakukan kesalahan serupa.

2 dari 3 halaman

Ujian Mental bagi Garuda Muda

Hasil imbang 0-0 jelas menjadi ujian mental bagi skuad muda Indonesia. Dukungan suporter di kandang sendiri tidak mampu diubah menjadi kemenangan. Hal ini bisa berdampak pada kepercayaan diri tim jika tidak segera diatasi.

Para pemain seperti Arkhan Fikri harus segera berbenah. Dua laga tersisa akan menjadi penentu nasib mereka di Grup J. Apabila kembali kehilangan fokus, tiket ke putaran final akan semakin menjauh.

Ketua PSSI, Erick Thohir, pun menegaskan pentingnya kebangkitan tim. "Masih ada dua pertandingan, lawan Makau dan Korea Selatan. Timnas Indonesia U-23 harus bangkit dan memberikan yang terbaik di sisa laga untuk bisa tampil di putaran final Piala Asia U-23 2026," ujarnya. Pesan ini jelas menjadi dorongan moral bagi Garuda Muda.

3 dari 3 halaman

Jalan Menuju Putaran Final

Meski kecewa, peluang Garuda Muda sejatinya belum sepenuhnya tertutup. Kemenangan atas Makau bisa menjadi momentum kebangkitan sebelum menghadapi Korea Selatan. Pertandingan terakhir diyakini akan menjadi laga hidup-mati.

Vanenburg menekankan bahwa hanya kemenangan yang bisa menghapus kekecewaan publik. "Oke, hasil ini khususnya mengecewakan. Ini sudah dibicarakan sejak awal minggu dan sudah diberitahukan juga kepada para pemain," ujarnya. Ia mengingatkan kembali pentingnya fokus penuh di setiap menit pertandingan.

Kini, Timnas Indonesia U-23 berada di persimpangan penting. Mereka bisa memilih bangkit dan menghidupkan asa, atau kembali tersandung dan gagal memenuhi target. Semua tergantung pada bagaimana Garuda Muda belajar dari kesalahan di laga perdana.

LATEST UPDATE