Atalanta, Bukti Meritokrasi di Sepak Bola!

Asad Arifin | 10 Mei 2024 10:21
Atalanta, Bukti Meritokrasi di Sepak Bola!
Selebrasi skuad Atalanta dalam laga semifinal Liga Europa melawan Marseille, Jumat (10/5/2024). (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - Atalanta menembus final Liga Europa musim 2023/2024. Di mata sang pelatih, Gian Piero Gasperini, sukses ini adalah bukti bahwa adanya meritokrasi di sepak bola.

Atalanta melaju ke final Liga Europa usai menyisihkan Marseille di semifinal. La Dea bermain imbang 1-1 pada leg pertama di markas Marseille. Pada leg kedua di Bergamo, Atalanta menang 3-0.

Advertisement

Lolos ke final, Atalanta akan berhadapan dengan Bayer Leverkusen. Ini bukan laga yang mudah. Sebab, Atalanta harus bersua lawan yang belum pernah merasakan kekalahan pada musim 2023/2024.

Meskipun begitu, bukan berarti Atalanta tidak punya peluang menang. Atalanta telah memberi bukti bahwa perjalanan mereka ke final sangat berat. Atalanta memang layak ke final. Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.

1 dari 3 halaman

Meritokrasi Sepak Bola

Meritokrasi Sepak Bola

Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini. (c) Spada/LaPresse via AP

Atalanta bukan unggulan utama Liga Europa musim 2023/2024. Bahkan, ketika lolos ke babak gugur, La Dea tetap tidak dilihat sebagai unggulan. Mereka kalah tenar dari Liverpool, AC Milan, maupun West Ham.

Bahkan, ketika berjumpa Liverpool pada babak 8 Besar, Atalanta diprediksi bakal kerepotan. Namun, membalikkan semua prediksi, Gianluca Scamacca tampil apik dan membawa Atalanta menang 3-0 di Anfield.

"Saya pikir Final akan menjadi peristiwa bersejarah dan bagi klub seperti kami ini sungguh luar biasa, namun ini menjadi pertanda baik bagi semua orang," ucap Gian Piero Gasperini.

"Sepak bola adalah sistem meritokrasi dan itulah yang membuat permainan ini indah, bukan karena Anda mewarisi hak genetik melalui garis keturunan Anda," sambung pelatih 66 tahun.

2 dari 3 halaman

DNA Sepak Bola Atalanta

DNA Sepak Bola Atalanta

Pemain Atalanta merayakan gol Gianluca Scamacca ke gawang Salernitana di Serie A 2023/2024. (c) Alessandro Garofalo/LaPresse via AP

Atalanta adalah kuda hitam. Namun, La Dea punya identitas yang jelas soal gaya bermain. Gasperini sangat konsisten dengan gaya bermain menyerang. Walau komposisi pemain acap kali berganti, gaya bermain Atalanta tak berubah.

"Ini adalah DNA kami, kami punya segalanya yang diperlukan untuk memainkan permainan menyerang dengan trisula dan penyerang murni," ucap Gasperini.

Atalanta punya Gianluca Scamacca, Ademola Lookman, dan Charles De Ketelaere di lini depan. Scamacca telah mencetak enam gol di Liga Europa. Sementara, Lookman dan De Ketelaere telah membuat dua gol. Performa mereka sangat bagus.

Sumber: Football Italia