
Bola.net - - Mungkin kata e-Sports sudah tak begitu asing bagi banyak orang. Dalam beberapa tahun terakhir, e-Sports terus mengguncangkan dunia dengan turnamen-turnamen berkelas yang menawarkan hadiah besar, puluhan juta dolar.
Salah satu gim e-Sports yang paling populer adalah Dota 2, dengan turnamen andalannya The International (TI). Terakhir, TI 8 menyajikan total hadiah 24,8 juta USD alias sekitar 360 miliar rupiah. Jumlah yang sangat masif.
Tak bisa dihindari lagi, e-Sports adalah fenomena baru yang masih akan terus berkembang. Konsepnya sederhana: gim yang layak dikategorikan sebagai e-Sports harus memenuhi persyaratan kompetitif umum sebuah olahraga.
Beberapa gim e-Sports yang populer: Dota 2, League of Legends, CS:GO, Hearthstone, Fortnite. Dan gim mobile seperti Arena of Valor, Clash Royale, Mobile Legends, dan lain sebagainya. Gim-gim tersebut sangatlah populer.
Kendati demikian, bukan berarti e-Sports tanpa gangguan. Semuanya kembali ke pertanyaan dasar. Pantaskah e-Sports disebut sebagai olahraga? Pantaskah seorang yang memainkan karakter fiksi dengan duduk menatap layar komputer, mengoperasikan kibor dan tetikus (atau memutar ibu jari di layak ponsel pintar untuk mobile game), berkomunikasi melalui perangkat jemala dianggap sebagai atlet e-Sports?
Baca ulasan selengkapnya di bawah ini:
Pantaskah?
Mengutip foxsportsasia.com, salah satu politisi Jerman dan State Minister of the Interior and for Sports, Hesse Peter Beuth meragukan arti kalimat e-Sports karena dia menilai itu bukanlah olahraga. Beuth ragu kegiatan bermain gim itu layak dikategorikan sebagai olahraga.
"Esports tidak ada hubungannya dengan olahraga. Kita harus memusnahkan istilah itu. Saya masih belum yakin bagaimana menggerakkan ibu jari dan jari telunjuk layak dianggap sebagai olahraga, meskipun ada sesuatu yang bergerak di layar," tegas Beuth.
Dia mengatakan pernyataan ini dalam rapat kongres Jerman yang membahas soal kemungkinan menerima e-Sports sebagai olahraga resmi yang akan membuat para atlet e-Sports dan organisasinya diuntungkan oleh hak-hak asosiasi tertentu. Jika usulan ini disahkan, klub e-Sports bisa meraih banyak keuntungan yang dilindungi hukum Jerman.
Betuh menolak keras usulan tersebut. Dia menilai e-Sports tidak menerapkan nilai-nilai tradisional olahraga dan justru menguntungkan perusahaan pembuat gim-gim tersebut (yang kebanyakan perusahaan Amerika).
"Kongres ini adalah soal edukasi dan kesehatan. Kami ingin anak-anak pergi ke pusat kebugaran dan pergi ke lapangan. Bermain gim punya nilainya sendiri tetapi itu tidak termasuk dalam organisasi olahraga karena ia menilai tinggi dirinya sendiri dengan gelar yang nilainya saya ragukan."
Bantahan
Pernyataan Beuth ini tentu mendapat bantahan. Ralf-Rainer Klatt selaku Vice Principal of Landessportbund Hessen, mendukung gerakan mengesahkan e-Sports. Dia memberikan argumen soal permainan tim dalam e-Sports yang mengutamakan organisasi tim dan kerjasama, itulah nilai e-Sports yang sesungguhnya.
"Mereka [pelaku e-Sports] gemar melakukan e-Sports sebagai olahraga tim, maka itu adalah sesuatu yang sangat berbeda daripada ketika individu bermain sendiri dengan konsol atau komputer," tegas Klatt.
"Anda harus mempertimbangkan e-Sports sebagai bagian dari proses digitalisasi masyarakat kita, yang baru saja tiba di dunia olahraga."
Jerman sendiri sebenarnya telah jadi markas perkembangan e-Sports dalam waktu lama. Salah satu perusahaan e-Sports terbesar, Electronic Sports League (ESL) berbasis di Koln, salah satu kota Jerman. ESL rutin menyelenggarakan turnamen Dota 2, CS:GO, dan beberapa gim lainnya.
Berita Video
Berita video membahas masa depan e-Sport di Indonesia bersama Glen Richard dan Siman Sudartawa.
Baca Juga:
- Keren, Tim Dota 2 Indonesia jadi Wakil Asia Tenggara di Bucharest Minor
- Tim Jakartans Rebut Status KLY All Stars di The Battle of Youniverse
- Rencana IeSPA Perbanyak Kejuaraan E-Sports Didukung Menpora
- KLY Sports Meriahkan Skena E-Sports Indonesia Dengan Kompetisi The Battle of Youniverse
- PUBG Mobile: Lokasi Loot Terbaik di Sanhok
Advertisement
Berita Terkait
-
Lain Lain 22 Agustus 2025 11:57
-
Lain Lain 14 Maret 2025 09:37
Jadwal MPL ID S15 Hari Ini: Ada Onic vs Geek hingga BTR vs Evos!
-
Lain Lain 14 Maret 2025 09:31
Jadwal Lengkap MPL Indonesia Season 15 (MPL ID S15) 2025 Hari Ini
-
Lain Lain 15 Desember 2024 16:34
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 7 September 2025 01:57
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:11
-
Piala Dunia 7 September 2025 01:06
-
Liga Italia 7 September 2025 00:11
-
Liga Italia 6 September 2025 23:55
-
Tim Nasional 6 September 2025 23:51
BERITA LAINNYA
-
bolatainment 28 Agustus 2025 15:21
-
bolatainment 27 Agustus 2025 15:47
-
bolatainment 25 Agustus 2025 12:21
-
bolatainment 22 Agustus 2025 14:22
-
bolatainment 21 Agustus 2025 11:59
-
bolatainment 17 Agustus 2025 21:36
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...