Tunjukkan Kekuasaan, Van Gaal Pelorotkan Celana

- Mantan striker Bayern Munchen, Luca Toni, pada hari Kamis mengungkapkan bagaimana pelatih Louis van Gaal pernah suatu sekali memelorotkan celananya untuk membuktikan kalau dia yang memegang 'bola' dan bisa mencoret siapapun pemain bintang Bayern.

Setelah bergabung dengan Bayern dari Fiorentina pada tahun 2007, Toni, berhasil menjadi top skor Bayern di musim pertamanya dengan mencetak 24 gol dalam 31 pertandingan liga dan mengantarkan Bayern menjadi juara Bundesliga.

Namun sesudah itu dia gagal menjadi pemain pilihan utama dan hanya bermain di 4 pertandingan liga saat dilatih van Gaal. Tony akhirnya dia pindah ke AS Roma pada bulan Januari 2010.

Tony kemudian mengungkapkan kekecewaanya kepada sikap mantan pelatihnya itu setelah tidak lagi bermain di Munchen.

"Van Gaal hanya tidak ingin bekerja sama dengan saya. Dia memperlakukan pemain seperti benda untuk dibarter," kata Toni.

Pemain Italia itu mengatakan kepada majalah Jerman, Sport Bild, bagaimana saat van Gaal membuktikan diri di depan para superstar Bayern, termasuk Arjen Robben, Philipp Lahm dan Bastian Schweinsteiger, kalau dia yang punya kekuasaan, dan dia punya hak untuk langsung mencoret pemain-pemainnya yang tidak menuruti kemauannya.

"Pelatih ingin memperjelas pada kami kalau dia bisa mencoret siapa saja pemainnya. Semuanya sama baginya, karena seperti katanya, dia yang memegang bolanya," kata Toni.

"Dia menunjukkan hal itu secara harfiah (dengan memelorotkan celananya). Saya belum pernah mengalami hal seperti itu, itu benar-benar gila. Untungnya saya tidak melihat banyak, karena saya tidak berada di depan."

Toni bukanlah mantan pemain Bayern pertama yang mengkritik sikap van Gaal yang arogan. Mantan kapten, , yang kini bermain untuk Inter, mengatakan bahwa pelatih asal Belanda itu merupakan salah satu alasannya untuk meninggalkan Munchen pada bulan Juli 2009.

"Van Gaal membuat hati saya terluka, lebih dari yang pernah dilakukan orang lain di sepak bola," kata bek asal Brasil tersebut, yang berhasil memenangkan gelar Liga Champions bersama Inter Milan musim lalu.

Tidak hanya pemain, Van Gaal ternyata juga mendapat kritikan dari presiden Bayern Uli Hoeness pada bulan Oktober lalu karena hubungannya yang kurang baik dengan mantan kapten Mark van Bommel. Bommel akhirnya secara tiba-tiba pindah ke AC Milan, dengan rumor yang beredar mengatakan bahwa dirinya merasa sulit bekerja sama dengan van Gaal.

Namun tidak semua berkata buruk mengenai van Gaal. Pada hari Rabu (2/2) kemarin, Ketua Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, memberikan dukungannya ke van Gaal dan bersikeras kalau pelatih asal Belanda itu adalah semua yang mereka butuhkan saat ini.

Saat ini Van Gaal masih memiliki sisa kontrak dengan Bayern sampai bulan Juni 2012. Semoga saja Arjen Robben dkk tidak lagi melihat 'bola' van Gaal dalam setahun ke depan. (afp/cax)

Berita Terkait