
Bola.net - Legenda pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Icuk Sugiarto menumpahkan isi hatinya di Sekretariat SIWO DKI Jaya, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/10) siang.
Dalam kondisi kebugaran fisik yang prima, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 4 Oktober 1962 tersebut, berkeluh kesah seputar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) periode 2012-2016, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jumat (21/9). Usai memenangkan permainan tenis meja dengan pengamat sepak bola Lumba Ubaya Rajasa (15-21 dan 19-21), Icuk menceritakan seputar Munas PB PBSI yang masih diingatnya dengan jelas.
Diterangkannya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan terpilih menjadi Ketua Umum menggantikan Joko Santoso. Dari 34 suara yang diperebutkan, Gita unggul dengan skor mencolok 31. Sedangkan pesaingnya, Icuk Sugiarto hanya meraih dua suara. Sedangkan satu sisa suara, merupakan abstain. Dikatakan mantan salah satu staf ahli Menpora di eranya SBY-JK tersebut, ada rekayasa yang mencolok. Dicontohkannya, penetapan lokasi dan waktu Munas yang menyalahi keputusan Mukernas PBSI tahun lalu.
Selain itu, suami dari Nina Yaroh dan ayah dari Natassia Octaviani Sugiarto, Tommy Sugiarto, dan Jauza Fadhilla Sugiarto, memandang jika Munas menyalahi aturan lantaran hampir bersamaan dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 Riau. Dalam pandangannya, Munas bertentangan dengan ketentuan dalam AD/ART. "Sebenarnya, saya paling tidak menyukai konflik politik. Namun, harus ada penyelesian melalui jalur hukum supaya ke depannya tidak terulang lagi kesalahan yang sama, selain itu, menjadi dasar pijakan pengambil keputusan hukum untuk menyelesaikan kasus serupa," tuturnya.
Putra ketiga dari tujuh bersaudara, pasangan Harjo Sudarmo dan Ciptaningsih (alm) tersebut kini berharap, Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) dan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) dapat mambantu persoalan yang terjadi. Pasalnya, Icuk telah memasukkan draf laporan pengaduan pada minggu lalu.
Jumat (28/9), Icuk didampingi Kuasa Hukum, Zuchli Imran Putra dan Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Riau dan Nusa Tenggara Barat sudah melayangkan gugatan kepada penyelenggara Munas PBSI melalui BAKI dan BAORI. "Saya hanya terpanggil untuk memperbaiki sistem yang ada, kalau diam akan semakin buruk. Dengan semangat olahraga yang menjunjung tinggi sportifitas, Munas pun harusnya berjalan fair," ujar juara dunia tahun 1983 tersebut.
Lebih jauh, Icuk mengaku tidak akan menyerah memperjuangan keadilan meski langkahnya terhenti di BAKI maupun BAORI. Icuk juga menggaransi tidak latah membentuk komite penyelamat seperti yang terjadi di sepak bola dan tenis meja. Icuk juga menggaransi tidak akan membuat dualimes diorganisasi PB PBSI. "Meski melelahkan dan akan berdarah-darah, saya tidak akan lempar haduk demi sportif," tambahnya.
Sementara itu, pengamat olahraga Tubagus Adhi, menambahkan jika Munas tersebut benar-benar menunjukkan banyak kejanggalan. Misalnya, pelaksaan Munas yang dirancang bertepatan dengan hari kelahiran Gita pada 21 September 1965. Selain itu dikatakannya lagi, tim verifikasi dari PB PBSI juga sudah melampaui wewenang dengan menggugurkan pencalonan Marzuki Ali. "Pada Mukernas PBSI 2011, Munas diagendakan berlangsung November 2012. Namun kenyataannya, malah dipercepat menjadi September. Itu jelas-jelas melanggar Surat Keputusan (SK)," tuturnya. (esa/row)
Dalam kondisi kebugaran fisik yang prima, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, 4 Oktober 1962 tersebut, berkeluh kesah seputar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) periode 2012-2016, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jumat (21/9). Usai memenangkan permainan tenis meja dengan pengamat sepak bola Lumba Ubaya Rajasa (15-21 dan 19-21), Icuk menceritakan seputar Munas PB PBSI yang masih diingatnya dengan jelas.
Diterangkannya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan terpilih menjadi Ketua Umum menggantikan Joko Santoso. Dari 34 suara yang diperebutkan, Gita unggul dengan skor mencolok 31. Sedangkan pesaingnya, Icuk Sugiarto hanya meraih dua suara. Sedangkan satu sisa suara, merupakan abstain. Dikatakan mantan salah satu staf ahli Menpora di eranya SBY-JK tersebut, ada rekayasa yang mencolok. Dicontohkannya, penetapan lokasi dan waktu Munas yang menyalahi keputusan Mukernas PBSI tahun lalu.
Selain itu, suami dari Nina Yaroh dan ayah dari Natassia Octaviani Sugiarto, Tommy Sugiarto, dan Jauza Fadhilla Sugiarto, memandang jika Munas menyalahi aturan lantaran hampir bersamaan dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 Riau. Dalam pandangannya, Munas bertentangan dengan ketentuan dalam AD/ART. "Sebenarnya, saya paling tidak menyukai konflik politik. Namun, harus ada penyelesian melalui jalur hukum supaya ke depannya tidak terulang lagi kesalahan yang sama, selain itu, menjadi dasar pijakan pengambil keputusan hukum untuk menyelesaikan kasus serupa," tuturnya.
Putra ketiga dari tujuh bersaudara, pasangan Harjo Sudarmo dan Ciptaningsih (alm) tersebut kini berharap, Badan Arbitrase Keolahragaan Indonesia (BAKI) dan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) dapat mambantu persoalan yang terjadi. Pasalnya, Icuk telah memasukkan draf laporan pengaduan pada minggu lalu.
Jumat (28/9), Icuk didampingi Kuasa Hukum, Zuchli Imran Putra dan Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Riau dan Nusa Tenggara Barat sudah melayangkan gugatan kepada penyelenggara Munas PBSI melalui BAKI dan BAORI. "Saya hanya terpanggil untuk memperbaiki sistem yang ada, kalau diam akan semakin buruk. Dengan semangat olahraga yang menjunjung tinggi sportifitas, Munas pun harusnya berjalan fair," ujar juara dunia tahun 1983 tersebut.
Lebih jauh, Icuk mengaku tidak akan menyerah memperjuangan keadilan meski langkahnya terhenti di BAKI maupun BAORI. Icuk juga menggaransi tidak latah membentuk komite penyelamat seperti yang terjadi di sepak bola dan tenis meja. Icuk juga menggaransi tidak akan membuat dualimes diorganisasi PB PBSI. "Meski melelahkan dan akan berdarah-darah, saya tidak akan lempar haduk demi sportif," tambahnya.
Sementara itu, pengamat olahraga Tubagus Adhi, menambahkan jika Munas tersebut benar-benar menunjukkan banyak kejanggalan. Misalnya, pelaksaan Munas yang dirancang bertepatan dengan hari kelahiran Gita pada 21 September 1965. Selain itu dikatakannya lagi, tim verifikasi dari PB PBSI juga sudah melampaui wewenang dengan menggugurkan pencalonan Marzuki Ali. "Pada Mukernas PBSI 2011, Munas diagendakan berlangsung November 2012. Namun kenyataannya, malah dipercepat menjadi September. Itu jelas-jelas melanggar Surat Keputusan (SK)," tuturnya. (esa/row)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bola Indonesia 9 Oktober 2015 19:18
-
Olahraga Lain-Lain 12 Oktober 2012 21:35
-
Bulu Tangkis 7 Oktober 2012 02:20
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 09:20
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 09:17
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:57
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:50
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:45
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 08:27
BERITA LAINNYA
-
bulutangkis 21 Oktober 2025 14:45
-
bulutangkis 21 Oktober 2025 14:32
-
bulutangkis 21 Oktober 2025 14:23
-
bulutangkis 21 Oktober 2025 14:13
-
bulutangkis 20 Oktober 2025 15:35
-
bulutangkis 20 Oktober 2025 11:03
MOST VIEWED
- Jadwal dan Hasil Lengkap Pertandingan Bulu Tangkis Denmark Open 2025
- Jadwal Live Streaming Babak Final Denmark Open 2025 di Vidio Hari Ini, 19 Oktober 2025
- Jonatan Christie Juarai Denmark Open 2025 Usai Sikat Shi Yu Qi, Fajar/Fikri Jadi Runner up
- Rekap Hasil Wakil Indonesia di Denmark Open 2025, Jonatan Christie Bawa Pulang Gelar Juara
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...