
Bola.net - Real Madrid kalah saat dijamu Shakhtar Donetsk pada matchday kelima Grup B Liga Champions 2020/2021. Madrid kalah dengan skor 2-0 pada laga yang digelar Rabu (2/12/2020).
Real Madrid sebenarnya butuh kemenangan jika ingin lolos ke babak 16 Besar. Namun, yang diraih justru kekalahan dari gol yang dicetak Dentinho (57') dan Manor Solomon (82').
Madrid kini terancam gagal lolos ke babak 16 Besar. Madrid berada di posisi ketiga klasemen Grup B dengan tujuh poin, sama dengan Shakhtar yang punya head to head dan selisih gol lebih baik.
Pada matchday keenam, Madrid harus menang lawan Gladbach jika ingin lolos ke 16 Besar. Pada laga lain, Shakhtar harus gagal menang saat berjumpa Inter Milan. Jika skenario itu gagal, Madrid mungkin akan bermain di Liga Europa.
Lantas, apa pelajaran yang bisa dipetik dari laga Shakhtar vs Real Madrid? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Akrab dengan Kekalahan
Fans Real Madrid mungkin sudah tidak kaget ketika timnya kalah dari Shakhtar. Sebab, pada musim 2020/2021 ini, Madrid memang cukup akrab dengan kekalahan. Baik di Liga Champions maupun di La Liga.
Real Madrid kalah pada lima dari 15 laga yang dimainkan pada musim 2020/2021 ini. Tentu saja ini bukan catatan yang bagus untuk tim sekelas Real Madrid. Sebagai perbandingan, sepanjang musim 2019/2020 lalu, Madrid hanya tiga kali kalah di La Liga.
Shakhtar dua kali mengalahkan Real Madrid. Sedangkan, tiga kekalahan lainnya terjadi saat Luka Modric dan kawan-kawan berjumpa Deportivo Alaves, Sevilla, dan Borussia Monchengladbach.
Well, ada apa dengan Real Madrid?
Hadiah untuk Dentinho
Real Madrid memberi hadiah pada Shakhtar di menit ke-57. Sebuah kerja sama yang buruk ditunjukkan pemain Madrid. Hasilnya, Dentinho mampu mencetak gol dengan mudah.
Pemain Madrid tidak memberikan pressing saat Viktor Kovalenko membawa bola. Dengan mudah dia bisa melepas umpan terobosan. Lalu, yang lebih fatal, saat Ferland Mendy dan Raphael Varane saling berharap mengambil bola.
Hasilnya, bola liar dan Dentinho mampu mengambil momen untuk mencetak gol. Sebuah pertunjukkan yang buruk dari Real Madrid. Sebuah bencana bagi klub yang musim lalu pertahananya tampil solid.
Pada situasi seperti ini, Real Madrid rindu pada kehadiran Sergio Ramos di lini belakang.
Zidane, Sudah Waktunya Dipecat?
Zinedine Zidane sempat berada dalam tekanan di awal musim lalu. Namun, dia mampu bangkit dan membawa Real Madrid menang atas Barcelona di Camp Nou dengan skor 1-3.
Namun, situasi saat ini nampak sulit bagi pelatih asal Prancis. Real Madrid terancam gagal lolos ke babak 16 Besar Liga Champions dan ini akan menjadi noda bagi sejarah klub.
Madrid hanya sekali menang pada lima laga terakhir. Zidane akan berada dalam tekanan, tetapi dia tidak akan mundur. "Saya tidak akan mundur, tidak ada gunanya," kata Zidane dikutip dari Marca.
Well, kini tinggal menunggu sikap Madrid terkait masa depan sang pelatih.
Marco Asensio Bagus, Tapi Belum Cukup
Lini pertahanan Real Madrid bobrok. Lalu, lini serang pun tak mampu mencetak gol. Namun, ada satu kabar baik dari penampilan Marco Asensio.
Pemain 24 tahun memang tidak mencetak gol, tetapi dia memberi upaya yang cukup untuk membuat repot pemain belakang Shaktar. Marco Asensio punya dua peluang nyata yang harusnya bisa menjadi gol.
Peluang pertama Marco Asensio hanya mengenai tiang gawang. Satu peluang lagi digagalkan Anatoliy Trubin. Ansensio bermain bagus di laga melawan Shakhtar, tetapi tidak cukup untuk menyelamatkan Real Madrid.
Catatan Buruk Courtois
Akhir pekan lalu, Thibaut Courtois mendapat sorotan karena membuat blunder dan Real Madrid pun kalah 1-2 dari Deportivo Alaves. Kini, Courtois juga tidak tampil bagus.
Pada laga melawan Shaktar, Courtois kebobolan dua gol. Bukan sepenuhnya salah kiper asal Belgia, tetapi dia gagal menunjukkan performa yang cukup bagus.
Courtois adalah kiper terbaik La Liga musim 2019/2020 lalu. Akan tetapi, musim ini Courtois justru tampil buruk. Dari 15 laga yang sudah dimainkan, mantan kiper Chelsea itu hanya mencatat lima cleansheet.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Ini Juga:
- #ZidaneOut Lantang, Bayangkan Real Madrid Ketemu Arsenal dan Tottenham di Liga Europa
- Tidak Banyak Gol tapi Masih Esensial, Lionel Messi di Barcelona
- Man of the Match Liverpool vs Ajax Amsterdam: Curtis Jones
- Cadangkan Lionel Messi Harus Minta Izin Dulu? Ronald Koeman Menjawab
- Riuh Warganet Lihat Atletico Madrid Gagal Kalahkan Bayern Munchen B: Main Laga Amal ya?
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 6 September 2025 15:20
Arai Agaska Jalani Debut WorldSSP300 dengan Status Wildcard di Seri Prancis 2025
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:35
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
-
Liga Spanyol 6 September 2025 14:10
-
Tim Nasional 6 September 2025 13:55
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
-
Liga Spanyol 6 September 2025 12:34
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
LATEST UPDATE
-
Otomotif 6 September 2025 15:20
-
Tim Nasional 6 September 2025 15:19
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:35
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:20
-
Liga Spanyol 6 September 2025 14:10
-
Tim Nasional 6 September 2025 14:07
HIGHLIGHT
- Termasuk Kekalahan MU, 5 Momen Menggemparkan di Pi...
- Ruben Amorim Terancam, Ini 6 Kandidat Penggantinya...
- 5 Pemain yang Bisa Jadi Penyelamat Ruben Amorim di...
- 5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usa...
- Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth ...
- 6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenh...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...