
Bola.net - 6 Mei 2003, tepat hari ini 17 tahun yang lalu, Ronaldo Nazario dan Roberto Carlos mencetak dua gol indah ke gawang Juventus pada leg pertama semifinal Liga Champions. Dua gol itu mengantar Real Madrid memetik kemenangan 2-1 atas tim tamu di santiago Bernabeu.
Saat itu kedua tim berada di level terbaiknya. Madrid bermain di bawah Del Bosque dalam formasi 4-4-2, Juve menantang dalam pimpinan Lippi dalam formasi 4-3-1-2.
Di atas kertas, skuad Madrid dianggap lebih baik. Madrid saat itu sudah mulai memasuki era Los Galacticos, ada Zinedine Zidane, Luis Figo, dan beberapa nama top lainnya.
Terbukti, Madrid tampil cukup apik dan bisa mencetak dua gol indah di Santiago Bernabeu. Sayangnya kemenangan ini tidak cukup untuk melewati hadapan Juve.
Apa yang terjadi pada pertandingan itu? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Gol Ronaldo
Madrid memulai pertanidngan dengan baik. Sekitar 75.000 fans memenuhi Santiago Bernabeu, membantu Hierro dkk. menjamu tim tangguh dari Italia.
Los Galacticos bermain baik, unggul terlebih dahulu lewat gol Ronaldo di menit ke-23. Gol ini merupakan salah satu gol indah yang pernah dicetak striker Brasil itu di panggung Eropa.
Skuad Madrid menyuguhkan kerjasama apik. Bermula dari Figo, Ronaldo mendorong bola pelan ke arah Morientes, yang kemudian terjatuh tap masih bisa mengarahkan bola ke ruang kosong.
Bola seperti itu jelas makanan empuk bagi Ronaldo. Dia membuat satu sentuhan, lalu melepas tendangan mendatar yang keras menghujam gawang Buffon.
🇧🇷 Ronaldo scores for Real Madrid #OTD in 2003 semi-finals ⚽️#UCL | @Ronaldo | @realmadriden pic.twitter.com/1FPuGuTp8K
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 6, 2020
Balasan Trezeguet
Unggul satu gol membuat Madrid kian percaya diri. Mereka mengontrol pertandingan, sayangnya konsentrasi mereka menurun di akhir babak pertama.
Juve jelas datang dengan semangat tinggi. Pasukan Lippi tidak segan menjatuhkan pemain-pemain madrid. Bahkan ada tiga pemain Juve yang dihukum kartu kuning di babak pertama.
Permainan keras inilah yang membuat Madrid lengah. Lalu, di menit ke-45, Trezeguet mampu memanfaatkan kesalahaan koordinasi pertahanan Madrid untuk menyamakan kedudukan.
Gol mudah, dia menemukan bola liar di kotak penalti dan hanya perlu mendorongnya ke gawang Casillas yang mati langkah.
Gol Roberto Carlos
Kebobolan di akhir babak pertama merupakan salah satu kerugian besar dalam pertandingan sepak bola. Biar begitu, Madrid masih bisa bangkit di babak kedua, kembali menggempur Juve.
Juve masih bisa bertahan dengan baik, menahan sernagan Madrid. Namun, pada akhirnya Roberto Carlos menunjukkan kekuatan kaki kirinya.
Di menit ke-73, berawal dari tendangan sudut, bola muntah ke depan kotak penalti. Carlos berada di posisi yang tepat, mengontrol bola dengan dada, menunggunya memantul dua kali, lalu melepas tembakan mendatar yang melewati celah barisan pemain dalam kotak penalti.
Bola meluncur deras dari sisi kiri ke sudut kanan bawah gawang Buffon. Bola seperti itu memang sulit bagi kiper mana pun, mendatar, keras, dan tepat ke sudut. Carlos seakan-akan tidak mau Ronaldo mencuri perhatian sendiri.
🇧🇷 Roberto Carlos scores with a low hard drive #OTD in 2003...#UCL | @Oficial_RC3 | @realmadriden pic.twitter.com/c5ZElGL31P
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) May 6, 2020
Takluk di Leg Kedua
Madrid menutup leg pertama dengan kemenangan 2-1. Modal yang cukup bagus untuk menyambangi Stadio delle Alpi di leg kedua, dua pekan berikutnya.
Sayangnya, Madrid tampil jauh di bawah standar pada pertandingan itu. Padahal Del Bosque menurunkan salah satu skuad terbaiknya, tapi hanya bisa membalas satu gol lewat aksi Zidane di ujung laga.
Juve tampil dominan di kandang sendiri. Trezeguet membuka keran gol mereka di menit ke-12, Del Piero menggandakannya di menit ke-43, lalu Nedved menuntaskannya di menit ke-73.
Juventus pun Gagal
Mengalahkan Madrid merupakan capaian besar bagi Juve. Mereka kian percaya diri bisa jadi juara karena berhasil mengalahkan salah satu tim terbaik di dunia pada saat itu.
Kala itu, duel pemungkas dimeriahkan oleh dua tim jagoan Serie A. Juve harus berhadapan dengan AC Milan, yang berhasil menyingkirkan Inter Milan pada partai semifinal.
Saat itu skuad Milan bertabur bintang, nyaris tanpa celah. Namun, Juve sebenarnya punya tim yang lebih komplet dan konsisten di Serie A.
Sayangnya, Juve terlambat menyadri bahwa melawan Milan di Eropa tidak lebih mudah dari Madrid. Bermain di Old Trafford, pertandingan berakhir dengan skor 0-0 selama 120 menit dan harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Tiga penendang Juve gagal, Milan hanya dua kali gagal. Pada akhirnya, Milan jadi juara dengan kemenangan penalti 3-2.
Sumber: Berbagai Sumber
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 18:40
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 18:09
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:44
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:33
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 18:40
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 18:09
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:44
-
Bola Indonesia 21 Oktober 2025 17:38
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:33
-
Liga Champions 21 Oktober 2025 17:01
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...