
Bola.net - Pertandingan sengit antara Barcelona dan Inter Milan kembali menghadirkan drama tak terlupakan di Liga Champions, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB. Kali ini, kontroversi muncul saat wasit menolak memberikan penalti untuk Barcelona meski kontak antara Henrikh Mkhitaryan dan Lamine Yamal berlanjut hingga ke kotak penalti.
Inter akhirnya menang 4-3 (7-6 agregat) lewat gol Francesco Acerbi dan Davide Frattesi di menit-menit akhir. Namun, keputusan wasit Szymon Marciniak untuk membatalkan penalti Barcelona di menit ke-70 menjadi perbincangan hangat.
Pakar regulasi dan aturan ESPN, Dale Johnson pun memberikan penjelasan mendetail terkait keputusan kontroversial tersebut. Simak analisis lengkapnya berikut ini.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Momen Kontroversial di Menit Ke-70
🖥️💥 Gravísimo error del VAR en la acción entre Mkhitaryan y Lamine Yamal.
— Archivo VAR (@ArchivoVAR) May 6, 2025
👉🏻 Se producen dos contactos en la acción, uno fuera del área y un segundo sobre la línea.
❌ ES PENALTI.
▪️ Marciniak señaló correctamente el penalti pero Dennis Higler, en el VAR, cambió su decisión. pic.twitter.com/HWiyMrX3CJ
Lamine Yamal terlihat jelas dijegal oleh Mkhitaryan saat mencoba masuk ke kotak penalti Inter. Wasit awalnya memberikan penalti, tetapi setelah meninjau VAR, keputusan itu dibatalkan.
Kontak pertama terjadi di luar kotak penalti, meski kemudian berlanjut ke dalam area tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar wasit mengubah keputusannya menjadi tendangan bebas.






Penjelasan Pakar Aturan ESPN
Menurut pakar aturan ESPN, dalam kasus tekel, titik kontak pertama yang menentukan lokasi pelanggaran. Meski kontak berlanjut ke dalam kotak penalti, bukan berarti itu otomatis menjadi penalti.
"Untuk tekel, kontak pertama yang menyebabkan pelanggaran. Kontak yang berlanjut ke dalam kotak penalti tidak membuatnya menjadi penalti," jelas Dale Johnson di akun Twitter-nya.
Ia menambahkan, aturan berbeda berlaku untuk kasus menarik atau menahan lawan. Jika aksi itu dimulai di luar kotak penalti dan berlanjut ke dalam, maka harus diberikan penalti.
Drama Hingga Detik Terakhir
Barcelona sempat unggul 3-2 di menit ke-88 lewat gol Raphinha, tetapi Inter menyamakan kedudukan lewat Acerbi di menit ke-93. Frattesi kemudian menjadi pahlawan dengan mencetak gol kemenangan di babak perpanjangan waktu.
Pertandingan ini menjadi salah satu laga terbaik Liga Champions musim ini dengan total 13 gol tercipta di kedua leg. Inter kini akan menghadapi final Liga Champions di Munich dengan segudang kepercayaan diri.
Kontroversi penalti mungkin akan terus dibahas, tetapi yang pasti, Inter layak merayakan kemenangan bersejarah ini. Sementara Barcelona harus puas pulang dengan kepala tegak setelah memberikan perlawanan sengit.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:48
Chelsea Coba Tikung MU untuk Perburuan Bintang Timnas Inggris Ini
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
Timnas Indonesia Menang Telak, Erick Thohir: Makasih Ya, Chinese Taipei!
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:23
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:20
Ulasan Performa Beckham Putra di Laga Indonesia vs Chinese Taipei: Kelas!
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:33
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:22
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:48
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:39
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:35
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:23
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...