
Bola.net - - Mantan pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti mengaku bahwa kenangan meraih gelar Liga Champions kesepuluh alias La Decima bakal selalu menjadi kenangan manis seumur hidupnya. Ancelotti percaya keberhasilan itu merupakan sejarah besar bagi Los Blancos.
Betapa tidak, Madrid sudah lama tidak mencapai final Liga Champions, dan pada akhirnya mereka bisa mencapainya di edisi 2013/14, kontra rival sekota, Atletico Madrid di partai final.
Selayaknya final, laga tersebut tidak mudah. Saat itu Atletico berada di puncak permainan mereka. Pasukan Diego Simeone itu menyuguhkan permainan agresif yang selalu menyulitkan lawan.
Terbukti, Madrid tertinggal 0-1 sampai Sergio Ramos mencetak gol bersejarah di menit ke-90. Gol itu, sundulan Ramos, bakal dikenang selama Madrid masih ada.
Bagaimana Madrid bisa menjadi juara? Baca pengakuan Ancelotti selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Tak Pernah Grogi
Laga final selalu menegangkan, tetapi Ancelotti membongkar bahwa skuatnya sangat tenang jelang pertandingan tersebut. Setiap pemain Madrid sudah tahu apa yang perlu mereka lakukan, dan karena itulah mereka menghadapinya dengan kepala dingin.
"Satu hari sebelum final, kami tenang. Kami tahu apa yang dipertaruhkan sangatlah penting, tahu bahwa motivasi klub berada di level maksimal, bahwa itu merupakan target hebat, tetapi kami harus bisa mengubah tekanan itu menjadi motivasi untuk final," kata Ancelotti kepada Marca.
"Tidak ada rasa grogi, sungguh, kami sangat tenang, dengan kepala kami yang fokus pada pertandingan."
Beruntung
Ancelotti mengakui Madrid menderita untuk jadi juara. Mereka baru bisa menyamakan kedudukan di ujung laga dan memaksa pertandingan berlanjut sampai babak tambahan. Madrid memang beruntung, tetapi layak jadi juara.
"Segala hal berjalan sesuai keinginan kami. Memang benar kami lebih menderita daripada yang kami duga, gol penyeimbang itu tak kunjung tiba sampai menit ke-90, tetapi kami tak bisa menyalahkan permainan tim."
"Kami memainkan sepak bola kami sampai akhir, kami menciptakan peluang, kami mengontrol pertandingan tetapi gol itu tak juga tiba," sambung dia.
"Memang benar bahwa pada akhirnya kami beruntung, tetapi kami layak mendapatkannya," tutup Ancelotti.
Setelah meraih La Decima tersebut, Madrid kemudian meneruskan dominasi pada empat tahun berikutnya dengan tiga trofi Liga Champions.
Baca Juga:
- Arjen Robben Akhirnya Buka Suara Soal Busuknya Manajemen Real Madrid
- Kisah Dani Alves: Bersyukur Pernah Menolak 'Mimpi Buruk' Real Madrid lalu Memilih Barcelona
- Real Madrid Tawar Eden Hazard Rp 1,5 Triliun, Chelsea Bilang Terlalu Murah
- Kejutan, Sergio Ramos Berniat Tinggalkan Real Madrid di Musim Panas Ini
- Jelang Final Liga Champions, Guyonan Pochettino Bikin Real Madrid Meradang
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 10:19
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:28
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:04
-
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025 10:58
-
News 22 Oktober 2025 10:58
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 10:57
-
Tim Nasional 22 Oktober 2025 10:47
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...