PSG vs Bayern Munchen: Duel Penguasa 'Liga Petani' di Liga Champions

PSG vs Bayern Munchen: Duel Penguasa 'Liga Petani' di Liga Champions
Selebrasi Khvicha Kvaratskhelia setelah PSG mencetak gol ke gawang Atalanta di ajang Liga Champions. (c) AP Photo/Thibault Camus

Bola.net - Pertandingan panas akan tersaji di Liga Champions 2025/2026 ketika PSG menjamu Bayern Munchen. Dua tim penguasa 'liga petani' ini akan bertarung di level tertinggi kompetisi Eropa, fase liga dari Liga Champions.

Pertandingan krusial ini dijadwalkan pada Rabu 5 November 2025 jam 03.00 di Parc des Princes, Paris. Laga diprediksi sengit, apalagi PSG memegang status juara bertahan UCL

Kedua tim datang dengan performa impresif di fase grup, sama-sama mengumpulkan sembilan poin dari tiga laga awal. PSG memimpin klasemen sementara hanya unggul selisih gol di atas Bayern Munchen.

Istilah 'Liga Petani' atau Farmer League sering dilekatkan pada Ligue 1 Prancis dan Bundesliga Jerman. Julukan ini muncul karena dominasi satu atau dua klub yang sangat mencolok, membuat persaingan dianggap kurang kompetitif.

Baik PSG maupun Bayern secara konsisten mengukir prestasi gemilang di liga domestik, dan kini mereka akan saling mengukur kekuatan sebenarnya di panggung Eropa.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 3 halaman

Apa Itu 'Liga Petani' dan Mengapa Julukan Ini Muncul?

Apa Itu 'Liga Petani' dan Mengapa Julukan Ini Muncul?

Selebrasi Luis Diaz dkk. dalam laga Bayern Munchen vs Club Brugge di Liga Champions, Kamis (23/10/2025). (c) Sven Hoppe/dpa via AP

Liga Petani adalah ejekan yang digunakan para suporter untuk menggambarkan liga yang dianggap kurang kompetitif.

Julukan ini menyiratkan bahwa liga tersebut hanya didominasi oleh sedikit tim, sementara klub lain dianggap sekadar pelengkap. Konotasi ini merendahkan, seolah para pemainnya memiliki kualitas rendah dan bukan profesional elit.

Secara harfiah, julukan ini menyamakan pemainnya dengan pekerja ladang yang bermain sepak bola sebagai kegiatan sampingan. Liga yang paling sering mendapat label ini adalah Ligue 1 Prancis dan Bundesliga Jerman, terutama karena dominasi PSG dan Bayern yang berkelanjutan.

Fenomena inilah yang membuat istilah ini sering muncul dalam perdebatan dan candaan di kalangan penggemar sepak bola.

2 dari 3 halaman

Dominasi PSG di Ligue 1 dan Bayern di Bundesliga

Dominasi PSG di Ligue 1 dan Bayern di Bundesliga

Selebrasi Desire Doue dalam laga Liga Champions antara Bayer Leverkusen vs PSG, Rabu (22/10/2025). (c) AP Photo/Martin Meissner

PSG menunjukkan hegemoni luar biasa di Ligue 1. Sejak musim 2012/2013, mereka nyaris tanpa pesaing serius, kecuali ketika AS Monaco merebut gelar pada 2016/2017.

Klub asal Paris ini adalah yang tersukses di Prancis dengan 56 gelar resmi, termasuk 13 gelar Ligue 1. Sepuluh dari 12 gelar juara liga mereka diraih setelah diakuisisi Qatar Sports Investments.

Pada musim 2024/2025, PSG semakin kokoh di puncak dengan 56 poin dari 22 laga, unggul 10 poin dari Marseille. Dominasi inilah yang menjadi alasan utama Ligue 1 sering disebut 'Liga Petani'.

Situasi serupa terjadi dengan Bayern Munchen di Bundesliga. Mereka telah memenangkan gelar liga secara beruntun dalam beberapa musim terakhir, rentetan baru terhenti musim 2023/2024, ketika Bayer Leverkusen membuat kejutan.

Pada musim 2025/2026 ini, Bayern bahkan memecahkan rekor Eropa dengan 14 kemenangan beruntun di semua kompetisi, melampaui catatan AC Milan dari 1992/1993.

Dalam 14 pertandingan tersebut, mereka mencetak 51 gol dan hanya kebobolan 10 kali, dengan Harry Kane sebagai motor serangan yang telah mengoleksi 22 gol.

3 dari 3 halaman

Pertarungan Penguasa 'Liga Petani' di Panggung Eropa

Pertarungan Penguasa 'Liga Petani' di Panggung Eropa

Pemain Bayern Munchen merayakan gol Luis Diaz ke gawang Eintracht Frankfurt. (c) AP Photo/Michael Probst

PSG, sebagai juara bertahan Liga Champions, memulai pertahanan gelar dengan sempurna: menang 4-0 atas Atalanta, 2-1 atas Barcelona, dan menghancurkan Bayer Leverkusen 7-2.

Di liga domestik, mereka baru meraih kemenangan 1-0 atas Nice. PSG belum terkalahkan dalam delapan laga terakhir di semua kompetisi (5 menang, 3 seri) dan memiliki rekor kandang yang solid dengan 12 gol dalam lima laga terakhir di Parc des Princes.

Sementara itu, Bayern memulai kampanye Liga Champions dengan menang 3-1 atas Chelsea, 5-1 atas Pafos, dan 4-0 atas Club Brugge.

Kemenangan 3-0 atas Bayer Leverkusen di Bundesliga memperpanjang rekor sempurna mereka menjadi 15 laga beruntun, menjadikan mereka tim paling on-fire di lima liga top Eropa. Harry Kane telah mencetak 11 gol dalam sepuluh penampilan terakhirnya di Liga Champions.

Secara historis, Bayern unggul dalam pertemuan Liga Champions melawan PSG, memenangkan empat pertemuan terakhir tanpa kebobolan. Namun, PSG berhasil membalas dengan mengalahkan Bayern di FIFA Club World Cup musim panas lalu.

Dari 10 pertemuan, PSG menang 3 kali, sementara Bayern menang 7 kali. Pertandingan ini diprediksi akan sengit dan penuh gol, dengan berbagai skenario mulai dari kemenangan PSG, imbang, hingga kemenangan tipis salah satu pihak.