
Bola.net - Arsenal bertandang ke Stade Constant Vanden Stock di kota Brussel untuk menantang tuan rumah Anderlecht. Laga ini digelar dalam matchday ketiga Grup D Liga Champions.
Secara keseluruhan, pertandingan ini berjalan cukup monoton. Anderlecht mampu unggul lebih dulu lewat heading Andy Najar. Namun Arsenal menolak menyerah dan bisa membalik kedudukan dengan mencetak dua gol pada dua menit terakhir pertandingan lewat Kieran Gibbs dan Lukas Podolski.
Pertandingan berjalan dalam tempo sedang. Arsenal mengambil inisiatif untuk tampil menyerang sejak awal. Sementara itu, Anderlecht lebih banyak menunggu untuk kemudian melakukan serangan balik.
Serangan demi serangan yang dibangun Arsenal sulit menembus pertahanan Anderlecht yang bermain rapi. Dengan permainan disiplin, Anderlecht terlihat berbahaya, terutama karena mereka bisa melakukan transisi dari bertahan ke menyerang dengan sangat cepat.
Arsenal tak bisa nyaman terus menguasai pertandingan. Memasuki pertengahan babak pertama, Anderlecht justru yang berganti menguasai alur permainan. Para penyerang Anderlecht yang masing-masing memiliki kecepatan membuat para bek Arsenal tak bisa bermain nyaman.
Namun hingga babak pertama berakhir, kedua tim kesulitan menciptakan peluang emas. Anderlecht lebih berani melakukan perjudian dalam hal melepas tembakan. Anderlecht seringkali melepas tembakan jika memiliki ruang, bahkan jika dari jarak yang cukup jauh.
Arsenal lebih sabar sebelum melepas tembakan. Umpan dari kaki ke kaki diperagakan anak asuh Arsene Wenger itu hingga nyaris mencapai kotak penalti, namun selalu gagal menembus lini terakhir pertahanan lawan. Babak pertama pun diakhiri tanpa gol.
Permainan tak banyak berubah pada babak kedua. Tempo cenderung sedikit melambat dan Arsenal menjadi lebih nyaman mengatur tempo.
Hanya saja, di kubu Arsenal, nampak hanya Alexis Sanchez saja yang konsisten menghadirkan ancaman berarti bagi Silvio Proto. Di sisi lain, Anderlecht tak takut melepas tendangan-tendangan jarak jauh.
Terus menyerang, Arsenal justru kebobolan pada menit ke-71. Lewat skema serangan balik, Andy Najar lolos dari pengawasan para bek Arsenal dan bisa melepas sundulan dengan bebas yang gagal diselamatkan Martinez.
Tertinggal, Arsene Wenger melakukan perubahan. Ia menarik keluar Welbeck, Flamini dan Wilshere untuk diganti dengan Campbell, Chamberlain dan Podolski. Pergantian ini terbukti efektif.
The Gunners akhirnya sukses menyamakan kedudukan pada menit ke-89. Calum Chambers melepas umpan silang dari sisi kanan. Kieran Gibbs yang juga melakukan overlap sukses menghujamkan bola ke gawang lawan. Kerjasama sukses dua bek sayap itu membuat Arsenal semakin bernafsu untuk membalik kedudukan.
Benar saja, ketika laga memasuki injury time, Arsenal sukses mencetak gol kedua mereka. Kemelut di depan gawang Anderlecht membawa bola jatuh di kaki Lukas Podolski. Tanpa ampun, penyerang timnas Jerman itu melepas tembakan keras dari jarak dekat yang membawa Arsenal berbalik unggul hingga pertandingan usai.
Kemenangan ini tak membuat posisi Arsenal beranjak dari peringkat dua klasemen sementara Grup D dengan enam poin. Peringkat pertama masih ditempati oleh Borussia Dortmund yang pada waktu yang sama menghajar Galatasaray 4-0.
Statistik Anderlecht - Arsenal
Secara keseluruhan, pertandingan ini berjalan cukup monoton. Anderlecht mampu unggul lebih dulu lewat heading Andy Najar. Namun Arsenal menolak menyerah dan bisa membalik kedudukan dengan mencetak dua gol pada dua menit terakhir pertandingan lewat Kieran Gibbs dan Lukas Podolski.
Pertandingan berjalan dalam tempo sedang. Arsenal mengambil inisiatif untuk tampil menyerang sejak awal. Sementara itu, Anderlecht lebih banyak menunggu untuk kemudian melakukan serangan balik.
Serangan demi serangan yang dibangun Arsenal sulit menembus pertahanan Anderlecht yang bermain rapi. Dengan permainan disiplin, Anderlecht terlihat berbahaya, terutama karena mereka bisa melakukan transisi dari bertahan ke menyerang dengan sangat cepat.
Arsenal tak bisa nyaman terus menguasai pertandingan. Memasuki pertengahan babak pertama, Anderlecht justru yang berganti menguasai alur permainan. Para penyerang Anderlecht yang masing-masing memiliki kecepatan membuat para bek Arsenal tak bisa bermain nyaman.
Namun hingga babak pertama berakhir, kedua tim kesulitan menciptakan peluang emas. Anderlecht lebih berani melakukan perjudian dalam hal melepas tembakan. Anderlecht seringkali melepas tembakan jika memiliki ruang, bahkan jika dari jarak yang cukup jauh.
Arsenal lebih sabar sebelum melepas tembakan. Umpan dari kaki ke kaki diperagakan anak asuh Arsene Wenger itu hingga nyaris mencapai kotak penalti, namun selalu gagal menembus lini terakhir pertahanan lawan. Babak pertama pun diakhiri tanpa gol.
Permainan tak banyak berubah pada babak kedua. Tempo cenderung sedikit melambat dan Arsenal menjadi lebih nyaman mengatur tempo.
Hanya saja, di kubu Arsenal, nampak hanya Alexis Sanchez saja yang konsisten menghadirkan ancaman berarti bagi Silvio Proto. Di sisi lain, Anderlecht tak takut melepas tendangan-tendangan jarak jauh.
Terus menyerang, Arsenal justru kebobolan pada menit ke-71. Lewat skema serangan balik, Andy Najar lolos dari pengawasan para bek Arsenal dan bisa melepas sundulan dengan bebas yang gagal diselamatkan Martinez.
Tertinggal, Arsene Wenger melakukan perubahan. Ia menarik keluar Welbeck, Flamini dan Wilshere untuk diganti dengan Campbell, Chamberlain dan Podolski. Pergantian ini terbukti efektif.
The Gunners akhirnya sukses menyamakan kedudukan pada menit ke-89. Calum Chambers melepas umpan silang dari sisi kanan. Kieran Gibbs yang juga melakukan overlap sukses menghujamkan bola ke gawang lawan. Kerjasama sukses dua bek sayap itu membuat Arsenal semakin bernafsu untuk membalik kedudukan.
Benar saja, ketika laga memasuki injury time, Arsenal sukses mencetak gol kedua mereka. Kemelut di depan gawang Anderlecht membawa bola jatuh di kaki Lukas Podolski. Tanpa ampun, penyerang timnas Jerman itu melepas tembakan keras dari jarak dekat yang membawa Arsenal berbalik unggul hingga pertandingan usai.
Kemenangan ini tak membuat posisi Arsenal beranjak dari peringkat dua klasemen sementara Grup D dengan enam poin. Peringkat pertama masih ditempati oleh Borussia Dortmund yang pada waktu yang sama menghajar Galatasaray 4-0.
Statistik Anderlecht - Arsenal
Penguasaan bola: 35% - 65%
Shot (on goal): 14 (3) - 13 (4)
Corner: 6 - 3
Pelanggaran: 15 - 12
Kartu kuning: 1 - 2
Kartu merah: 0 - 0
Susunan pemain Anderlecht: Proto; Vanden Borre, Mbemba, Deschacht, Acheampong; Defour, Tielemans; Najar, Praet (Dendoncker, 88'), Conte; Cyriac (Suarez, 83').
Susunan pemain Arsenal: Martinez; Chambers, Mertesacker, Monreal, Gibbs; Flamini (Chamberlain, 75'), Wilshere (Podolski, 84'); Alexis, Ramsey, Cazorla; Welbeck (Campbell, 75'). (bola/hsw)
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 09:25
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 09:17
Man of the Match Bayern Munchen vs Club Brugge: Lennart Karl
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 11:08
-
Otomotif 23 Oktober 2025 10:51
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 10:49
-
Otomotif 23 Oktober 2025 10:30
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 10:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 10:08
MOST VIEWED
- Kenan Yildiz, Real Madrid, dan Stadion Bernabeu: Mimpi Masa Kecil yang Jadi Kenyataan!
- Jadwal Siaran Langsung Liga Champions di SCTV Malam Ini, Selasa 21 Oktober 2025
- Prediksi Arsenal vs Atletico Madrid 22 Oktober 2025
- Hasil Arsenal vs Atletico Madrid: The Gunners Bantai Tim Tamu, Gyokeres Sumbang Dua Gol
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...