
Bola.net - Jordi Cruyff mengikuti jejak sang ayah menjadi pesepak bola profesional. Namun, pria asal Belanda itu tidak memiliki karier yang mentereng seperti sang ayah, Johan Cruyff.
Diharapkan bisa jadi maestro lini tengah, seperti Johan yang memesona dengan Total Fotball-nya, karier Jordi di Manchester United dan Barcelona stagnan. Ia hanya jadi pemain kelas semenjana. Tak ada hal-hal luar biasa yang ia ciptakan.
Tapi dalam kehidupan sesuatu yang lumrah melihat seorang anak mewarisi bakat yang dimiliki bapaknya. Ibarat pepatah buat jatuh tak pernah jauh dari pohonnya. Tinggal bagaimana menyikapinya saja.
Pada ujungnya pembuktian di lapangan akan menentukan apakah seorang anak lebih hebat dari ayahnya atau malah sebaliknya. Berikut ini lima pesepak bola top yang mewarisi talenta dari ayahnya. Nama mereka lebih besar dibanding sang orang tua.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Oliver Kahn
Oliver Kahn adalah kiper terbaik dunia di masa jayanya. Ia memainkan peran besar dalam dominasi Bayern Munchen di Bundesliga dan membantu mereka meraih kejayaan Eropa. Penampilannya ciamiknya mengantar Kahn memenangkan Bola Emas di Piala Dunia 2002, sekalipun Der Panzer dikalahkan Brasil di laga final.
Ayah Kahn, Rolf, juga bermain secara profesional untuk Karlsruher FC, di mana Kahn memulai karirnya dan juga di level junior untuk Jerman. Saudara laki-laki Oliver juga seorang pesepakbola profesional tetapi dapat dikatakan bahwa dia adalah pesepakbola terbaik di keluarganya.
Eden Hazard
Transfer mahal Eden Hazard ke Real Madrid dari Chelsea masih belum membuahkan hasil di musim perdana, tetapi hal itu tak lantas mengubur reputasi sebagai salah satu penyerang terbaik di era terkini.
Aksi menawan Hazard bersama Chelsea dan Timnas Belgia beberapa tahun terakhir masih membekas di ingatan banyak penggila sepak bola.
Hazard termasuk dalam keluarga sepakbola yang lengkap, dengan ayahnya, Thierry, pernah bermain sepak bola klub profesional di Belgia sebagai gelandang bertahan dan ibunya, Carine, juga bermain sebagai striker.
Saudara laki-laki Eden, Thorgan, tidak membutuhkan perkenalan sementara dua saudara kandung mereka yang lain, Kylian dan Ethan, juga pemain bola.
Xabi Alonso
Lebih dari dua ayah sebelumnya dalam daftar ini, Miguel Angel Periko Alonso memiliki karier yang solid di level teratas untuk Real Sociedad dan memenangkan dua gelar liga berturut-turut untuk klub yang dibelanya. Dia juga bermain untuk Barcelona serta Timnas Spanyol.
Namun, pencapaian itu kalah jauh dibanding putranya, Xabi Alonso. Sang anak menjadi salah satu gelandang kontemporer terbaik dan memenangkan banyak gelar untuk beberapa klub raksasa terbesar seperti Liverpool, Real Madrid, dan Bayern Munchen. Dia juga tampil lebih baik dari ayahnya di level internasional, menjadi bagian dari generasi emas Spanyol yang memenangkan Piala Dunia dan dua Piala Eropa
Seperti ayah mereka, baik Xabi dan Mikel (kakaknya), menjadi gelandang.
Neymar Jr.
Neymar bersikeras memakai Jr. di jerseynya untuk membedakannya dari ayahnya yang memiliki karier profesional di Brasil tetapi bahkan tidak pernah mendekati kesuksesan yang diraih putranya.
Neymar menikmati puncak banyak bersama Barcelona dan PSG. Ia pun berharap bisa melengkapinya bersama Timnas Brasil.
Hubungannya dengan ayahnya selalu dekat. Bapaknya berstatus sebagai agennya dan ia merupakan orang yang membantunya menjadi pesepak bola termahal di dunia ketika PSG mengaktifkan klausul pelepasannya untuk mendapatkannya dari Barca.
Frank Lampard
Ketika Frank Lampard memulai kariernya sebagai pemain muda yang menjanjikan di West Ham, ia ada di bawah bayang-bayang ayahnya, yang juga menjalani proses serupa dengan sukses. Senior Frank juga merupakan produk West Ham yang kemudian bermain untuk Timnas Inggris.
Tapi, pada perjalanannya Frank junior mulai berkembang menjadi salah satu gelandang Inggris terhebat yang pernah ada dan legenda Chelsea. Sebutan juior menghilang secara alami.
Fakta menyenangkan, seperti Frank junior, ayahnya juga menjalani karier kepelatihan. Ia terakhir terlihat sebagai konsultan manajerial di Reading.
Sumber: Sportskeeda
Disadur dari: Bola.com/Penulis Ario Yosia
Published: 26 September 2020
Baca Juga:
- Kiprah 5 Legiun Asing Brasil Terakhir di Arema FC: Hanya Arthur Cunha yang Sukses
- Duel Lawan Dinamo Zagreb, Ini Tiga PR Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19
- Noh Alam Shah Kenang Momen Kala Masih di Arema, Sempat Juara Liga dan Kagumi Aremania
- Ranking 21 Kiper Chelsea di era Premier League: Kepa Urutan Berapa?
- Para Pemain dengan Akumulasi Nilai Transfer Tertinggi di Dunia: Neymar di Atas Cristiano Ronaldo
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 17 Oktober 2025 23:28
-
Tim Nasional 17 Oktober 2025 09:49
Pelatih Asal Belanda Kesulitan di Indonesia? Ini Pengakuan Pelatih Bali United
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 23 Oktober 2025 14:43
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 14:29
-
Otomotif 23 Oktober 2025 14:05
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 13:59
-
Liga Italia 23 Oktober 2025 13:59
-
Olahraga Lain-Lain 23 Oktober 2025 13:49
MOST VIEWED
- Kenan Yildiz, Real Madrid, dan Stadion Bernabeu: Mimpi Masa Kecil yang Jadi Kenyataan!
- Jadwal Siaran Langsung Liga Champions di SCTV Malam Ini, Selasa 21 Oktober 2025
- Prediksi Arsenal vs Atletico Madrid 22 Oktober 2025
- Hasil Arsenal vs Atletico Madrid: The Gunners Bantai Tim Tamu, Gyokeres Sumbang Dua Gol
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...