VDS: United Sudah Pangkas Jarak Dengan Barca

Setan Merah mengawali laga dengan bagus, namun pada akhirnya mereka kalah telak 3-1 di Wembley - hampir sama dengan final edisi 2009 di Roma.

"Butuh 20 menit untuk mereka bisa menemukan permainan, jadi kami menggandakannya dari saat berlaga di Roma," cetus kiper yang pada laga itu melakoni pertandingan terakhirnya.

Pemain asal Belanda itu juga menegaskan jika memori kekalahan ketiganya dalam lima kali final itu akan sangat sulit untuk diterima.

"Mungkin ini akan jadi amat berat. Hal ini tak pernah mudah. Saya tak pernah katakan begitu."

"Mungkin akan menyenangkan bisa pulang dengan kemenangan, tapi itu tak terjadi. Kami kecewa, tapi itulah hidup, terkadang Anda menang dan terkadang Anda kalah," lanjutnya.

"Setelah menyamakan kedudukan, Anda berharap pertandingan masih terbuka lebar. Saya tak merasa jika kami memulai babak kedua dengan baik dan kami kembali ditekan. Anda harus terus berlari dan mengikuti mereka ketimbang mereka yang mengejar kami."

"Saya pikir Anda bisa menghentikan mereka, mereka sudah kalah beberapa kali musim ini jadi mereka masih bisa dihentikan. Tapi mereka adalah tim yang amat bagus dengan beberapa pemain istimewa."

"Tahun 2008 akan menjadi momen penting buat saya - melakukan penyelamatan gemilang melawan Nicolas Anelka dalam adu penalti. Saya berharap bisa melakukannya lagi di final kali ini, tapi ternyata tak begitu."

Van Der Sar juga menganggap tim Barca kali ini lebih baik dari timnas Belanda era Rinus Michels dengan Total Football-nya yang menjuarai Piala Eropa tahun 1988.

"Barca lebih baik dari timnas 1988. Saya sudah dua kali bermain di final melawan mereka. Itu cukup."

"Ini laga terakhir saya, dan tentu saja, saya ingin memenangkannya. Tapi hidup toh terus berlanjut, matahari masih akan bersinar esok hari," tutupnya.  (sun/row)