5 Pemain Top yang Meredup Setelah Meninggalkan Chelsea

5 Pemain Top yang Meredup Setelah Meninggalkan Chelsea
Aksi Mason Mount dalam laga Ipswich Town vs Manchester United di Premier League 2024/2025, Minggu (24/11/2024) malam WIB. (c) AP Photo/Dave Shopland

Bola.net - Chelsea dikenal sebagai salah satu klub tersukses di Inggris. Banyak pemain top pernah bersinar di Stamford Bridge.

Namun, tidak semua pemain mampu mempertahankan performa setelah meninggalkan klub. Beberapa justru mengalami penurunan drastis.

Chelsea telah melahirkan banyak talenta hebat dalam sejarahnya. Namun, ada yang kesulitan menemukan performa terbaik setelah pindah.

Beberapa di antaranya pernah dianggap pemain kelas dunia. Sayangnya, karier mereka meredup setelah meninggalkan London.

Berikut lima pemain yang mengalami penurunan drastis setelah hengkang dari Chelsea.

1 dari 5 halaman

1. Diego Costa

1. Diego Costa

Pemain Wolverhampton, Diego Costa (c) AP Photo

Diego Costa tampil luar biasa saat membawa Chelsea juara Premier League 2016-17. Ia mencetak 20 gol dan menjadi ujung tombak utama dalam skema Antonio Conte.

Namun, perselisihan dengan Conte membuatnya terbuang ke Atletico Madrid pada Januari 2018. Sejak itu, ia tak pernah mencetak lebih dari delapan gol dalam semusim.

Terakhir, Costa bermain di Brasil bersama Gremio. Kini, dia tidak punya klub dan tengah menunggu tantangan baru dalam kariernya.

2 dari 5 halaman

2. Mason Mount

2. Mason Mount

Selebrasi Mason Mount dalam laga Brentford vs Manchester United di Premier League 2023/2024, Minggu (31/3/2024) dini hari WIB. (c) AP Photo/Ian Walton

Mason Mount pernah menjadi pemain kunci dalam kesuksesan Chelsea menjuarai Liga Champions 2021. Ia juga tampil di final Euro 2020 bersama timnas Inggris, menjadikannya salah satu gelandang menjanjikan.

Musim 2021/2022, Mount mencatat 21 kontribusi gol di Premier League. Namun, performanya mulai menurun di musim terakhirnya bersama Chelsea.

Sejak bergabung dengan Manchester United, Mount kesulitan menemukan kembali performa terbaiknya. Cedera dan persaingan di lini tengah membuatnya belum bisa bersinar lagi.

3 dari 5 halaman

3. Eden Hazard

3. Eden Hazard

Eden Hazard mengerang kesakitan dalam laga La Liga 2022/2023 Real Madrid vs Getafe, Minggu (14/5/2023) (c) AP Photo/Manu Fernandez

Kepindahan Eden Hazard dari Chelsea ke Real Madrid seharga 100 juta euro menjadi salah satu transfer paling mengecewakan. Selama empat tahun di klub, ia lebih banyak berkutat dengan cedera dan gagal memberikan dampak besar.

Madrid tetap sukses meraih dua gelar La Liga dan satu Liga Champions selama ia di sana. Namun, Hazard hanya mencatat 76 penampilan, mencetak tujuh gol, dan tidak pernah bermain di El Clasico.

Dengan gaji tinggi dan minim kontribusi, transfer ini menjadi salah satu yang paling merugikan dalam sejarah sepak bola. Hazard pensiun pada usia 32 tahun usai meninggalkan Real Madrid pada akhir musim 2022/2023.

4 dari 5 halaman

4. Andre Schurrle

4. Andre Schurrle

Andre Schurrle (c) Bundesliga

Andre Schurrle bergabung dengan Chelsea pada 2013 seharga 18 juta pounds dan tampil cukup baik di musim pertamanya. Ia kemudian memenangkan Piala Dunia 2014 bersama Jerman, tetapi kesulitan mendapatkan menit bermain di musim berikutnya.

Pada Januari 2015, Schurrle kembali ke Bundesliga dengan bergabung ke Wolfsburg. Chelsea mendapat keuntungan kecil dari penjualannya seharga 22 juta pounds.

Setelah bermain untuk Dortmund, Fulham, dan klub di Rusia, ia pensiun dini pada 2020 di usia 29 tahun. Schurrle mengaku kehilangan gairah terhadap sepak bola.

5 dari 5 halaman

5. Nemanja Matic

5. Nemanja Matic

Aksi gelandang Manchester United, Nemanja Matic, pada pekan ke-20 Premier League (c) AP Photo

Nemanja Matic pertama kali direkrut Chelsea di era Carlo Ancelotti, tetapi hanya tampil tiga kali sebelum dijual ke Benfica. Di Portugal, ia berkembang pesat hingga Chelsea membawanya kembali pada 2014.

Matic menjadi andalan lini tengah, mencatat lebih dari 150 penampilan dan memenangkan dua gelar Liga Inggris. Keberhasilannya di Chelsea membuatnya dikenang sebagai gelandang tangguh.

Setelahnya, Matic bermain untuk Manchester United, Roma, Rennes, dan Lyon. Namun, gelandang asal Serbia itu tidak pernah mencapai level yang sama seperti saat membela Chelsea.

Sumber: Planet Football