6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus

6 Calon Pengganti Thiago Motta di Juventus
Pelatih Juventus, Thiago Motta saat memberikan instruksi kepada tim ketika melawan Benfica di Liga Champions 2024-2025. (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Bola.net - Masa depan pelatih Juventus Thiago Motta kini berada dalam ketidakpastian yang besar. Performa buruk tim di lapangan, termasuk tersingkir dari Liga Champions dan Coppa Italia, membuat posisinya terancam.

Performa Juventus di bawah Motta memang tidak terlalu garang. Terbaru, La Vecchia Signora menelan dua kekalahan telak beruntun, masing-masing 0-4 dari Atalanta dan 0-3 dari Fiorentina.

Kekalahan-kekalahan itu telah menempatkan Juve dalam posisi terancam tak lolos ke kompetisi Eropa musim depan. Pasukan Thiago Motta kini di posisi lima dengan 52 poin, satu poin di belakang Bologna dan satu poin di depan Lazio.

Manajemen Juventus kabarnya mulai mencari calon pengganti Motta. Mereka ingin memastikan tim tetap kompetitif musim depan.

Beberapa nama sudah muncul sebagai kandidat kuat. Ada yang berpengalaman di Serie A, ada juga yang sukses di luar Italia.

Berikut enam calon pengganti Thiago Motta di Juventus.

1 dari 6 halaman

1. Antonio Conte

1. Antonio Conte

Pelatih Napoli, Antonio Conte. (c) Alessandro Garofalo/LaPresse via AP

Antonio Conte memulai karier kepelatihannya di Arezzo sebelum meraih sukses bersama Juventus. Ia memenangkan tiga gelar Serie A berturut-turut dan membangun tim yang dominan.

Setelah melatih timnas Italia, Conte membawa Chelsea juara Premier League 2016/2017. Ia kemudian sukses di Inter Milan dengan memenangkan Serie A 2020/2021.

Kini, Conte melatih Napoli dan berusaha mengembalikan kejayaan klub. Ia dikenal dengan taktik disiplin dan pendekatan kepemimpinan yang keras.

2 dari 6 halaman

2. Gian Piero Gasperini

2. Gian Piero Gasperini

Gian Piero Gasperini membawa Atalanta menjuarai Liga Europa musim 2023/2024. (c) AP Photo/Frank Augstein

Gian Piero Gasperini dikenal sebagai pelatih yang mengandalkan permainan menyerang. Ia sukses besar bersama Atalanta dengan filosofi sepak bola ofensif.

Sebelum melatih Atalanta, Gasperini pernah menangani Genoa dan sempat singkat melatih Inter Milan. Namun, ia gagal di Inter dan kembali menemukan performa terbaiknya di Genoa.

Di Atalanta, Gasperini mengubah klub menjadi kekuatan baru di Serie A. Ia juga membawa tim memenangkan Liga Europa dan mencetak banyak rekor impresif.

3 dari 6 halaman

3. Stefano Pioli

3. Stefano Pioli

Pelatih Al Nassr, Stefano Pioli (c) Al Nassr Official

Stefano Pioli memulai karier kepelatihannya di klub-klub Italia seperti Parma, Lazio, dan Fiorentina. Ia juga pernah menangani Inter Milan.

Kesuksesan terbesarnya datang saat membawa AC Milan juara Serie A 2021/2022 setelah 11 tahun penantian. Namun, performa Milan menurun, dan ia akhirnya meninggalkan klub.

Kini, Pioli melatih Al Nassr di Arab Saudi yang diperkuat Cristiano Ronaldo. Ia berusaha membawa tim meraih kesuksesan di kompetisi domestik dan internasional.

4 dari 6 halaman

4. Roberto Mancini

4. Roberto Mancini

Roberto Mancini pada sesi jumpa pers jelang laga Arab Saudi vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia (c) Ofisial SAFF

Roberto Mancini adalah pelatih yang dikenal dengan gaya permainan menyerang dan strategi fleksibel. Ia meraih sukses besar bersama Inter Milan dengan tiga gelar Serie A berturut-turut.

Setelah itu, Mancini membawa Manchester City juara Premier League 2011/2012 dengan dramatis. Ia juga pernah menangani Galatasaray, Zenit, dan timnas Italia.

Kesuksesan besarnya di level internasional adalah memenangkan Euro 2020 bersama Italia. Kini, ia sedang tidak melatih setelah meninggalkan timnas Arab Saudi.

5 dari 6 halaman

5. Xavi Hernandez

5. Xavi Hernandez

Xavi Hernandez saat memimpin Barcelona di laga melawan Sevilla pada La Liga 2023/2024, Senin (27/5/2024). (c) AP Photo/Fermin Rodriguez

Xavi Hernandez memulai karier kepelatihannya di Al Sadd, Qatar, dan meraih beberapa trofi domestik. Gaya permainannya dipengaruhi oleh filosofi tiki-taka Barcelona.

Pada 2021, Xavi kembali ke Barcelona sebagai pelatih dan membawa tim juara La Liga 2022/2023. Namun, inkonsistensi performa membuatnya mendapat banyak tekanan.

Xavi akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya di Barcelona pada 2024. Ia kini menanti tantangan baru dalam karier kepelatihannya.

6 dari 6 halaman

6. Igor Tudor

6. Igor Tudor

Pelatih Lazio Igor Tudor. (c) AP Photo/Andrew Medichini

Igor Tudor memulai karier kepelatihannya dengan melatih Hajduk Split sebelum menjajal berbagai klub di Eropa. Ia dikenal dengan taktik yang mengandalkan pertahanan solid dan intensitas tinggi.

Tudor pernah menangani Udinese, Galatasaray, dan Hellas Verona sebelum sukses bersama Marseille. Di Prancis, ia membawa tim finis di posisi tiga Ligue 1 dengan permainan agresif.

Setelah meninggalkan Marseille pada 2023, Tudor berlabuh ke Lazio. Namun, ia meninggalkan klub ibukota Italia itu pada akhir musim.