6 Striker Arsenal yang Diharapkan Bersinar, tapi Gagal Total

6 Striker Arsenal yang Diharapkan Bersinar, tapi Gagal Total
Suporter Arsenal membentangkan bendera besar jelang laga kontra PSG di leg pertama semifinal Liga Champions di Emirates Stadium, Rabu (30/4/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Bola.net - Tak semua striker yang direkrut Arsenal berhasil tampil sesuai ekspektasi. Sejarah mencatat, ada banyak penyerang yang gagal bersinar di London Utara.

Meski datang dengan label bintang atau talenta potensial, performa mereka justru melempem. Padahal, mereka sempat diproyeksi jadi tumpuan lini depan.

Kini, Arsenal dikaitkan dengan Viktor Gyokeres. Sang bomber Portugal itu dinilai punya kualitas untuk jadi juru gedor utama.

Namun, fans Arsenal tentu tak lupa akan nama-nama yang dulu juga diharapkan membawa harapan. Tapi akhirnya hanya menjadi catatan kegagalan.

Inilah enam striker Arsenal yang awalnya dianggap sebagai pembelian ideal, tetapi berakhir sebagai kekecewaan.

1 dari 6 halaman

1. Lucas Perez

1. Lucas Perez

Lucas Perez (c) AFP

Arsenal sempat berharap besar pada Lucas Perez usai melihat performa apiknya bersama Deportivo. Dengan tebusan 17,1 juta pounds, ia resmi jadi rekrutan anyar The Gunners.

Namun, adaptasi Perez di Premier League berlangsung buruk dan tak sesuai harapan. Ia cuma mencetak satu gol liga dan lebih sering tampil di laga-laga piala.

Karena gagal bersinar, Perez akhirnya dipinjamkan kembali ke Deportivo La Coruna. Pada 2018, Arsenal melepasnya ke West Ham dengan kerugian finansial cukup besar.

2 dari 6 halaman

2. John Hartson

2. John Hartson

Ilustrasi Premier League (c) AP Photo

Arsenal memboyong John Hartson dari Luton Town pada 1995 dengan biaya yang memecahkan rekor saat itu untuk pemain muda. Sang striker asal Wales digadang-gadang jadi aset besar di lini depan.

Sayangnya, potensi itu tidak berkembang maksimal di bawah bayang-bayang bintang besar Arsenal. Selama tiga tahun, ia hanya mampu mencetak 14 gol di Premier League.

Pada 1996, Hartson kalah saing dari Dennis Bergkamp dan Ian Wright dalam perebutan posisi utama. Ia pun dilepas ke West Ham, tempat di mana ia tampil jauh lebih tajam dan konsisten.

3 dari 6 halaman

3. Davor Suker

3. Davor Suker

Davor Suker (c) AFP

Arsenal merekrut Davor Suker dari Real Madrid dengan harapan tinggi berkat reputasinya sebagai penyerang tajam. Sayangnya, harapan itu tidak berbanding lurus dengan kenyataan di lapangan.

Suker gagal tampil menonjol selama waktunya bersama Arsenal. Ia hanya bertahan satu musim sebelum dilepas ke West Ham.

Catatan delapan gol dalam 22 laga sebenarnya cukup solid, tapi tidak cukup untuk meyakinkan manajemen. Saat itu, penurunan performa Suker sudah mulai terlihat jelas.

4 dari 6 halaman

4. Francis Jeffers

4. Francis Jeffers

Bola dalam laga Liga Champions antara Barcelona vs Benfica, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Emilio Morenatti

Arsenal merekrut Francis Jeffers dari Everton dengan ekspektasi tinggi pada tahun 2001. Mereka membayar 8 juta pound untuk mendatangkannya sebagai prospek masa depan.

Sayangnya, Jeffers kesulitan bersaing dengan para penyerang kelas dunia milik Arsenal. Nama-nama seperti Thierry Henry, Dennis Bergkamp, dan Nwankwo Kanu membuatnya kerap duduk di bangku cadangan.

Meski ikut dalam skuad juara liga dan FA Cup, Jeffers jarang ambil bagian di laga penting. Ia akhirnya dilepas ke Charlton usai semusim dipinjamkan kembali ke Everton.

5 dari 6 halaman

5. Yaya Sanogo

5. Yaya Sanogo

Bola-bola siap di lapangan sebelum pertandingan Premier League antara West Ham United dan Brentford di London Stadium. (c) AP Photo/Steve Luciano

Arsenal sempat menaruh harapan besar pada Yaya Sanogo saat memboyongnya dari Auxerre pada 2013. Usianya yang masih 20 tahun dianggap tepat untuk dibentuk menjadi penyerang utama masa depan.

Namun, kariernya di London langsung terhambat akibat cedera punggung pada musim pertamanya. Sejak itu, ia kesulitan mendapatkan tempat dan menit bermain.

Sanogo hanya mencetak satu gol dari total 20 penampilan. Ia kemudian dilepas secara gratis empat tahun kemudian.

6 dari 6 halaman

6. Kai Havertz

6. Kai Havertz

Kai Havertz dalam laga Carabao Cup antara Newcastle vs Arsenal, Kamis (6/2/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo /Jon Super

Kai Havertz masih menjadi tanda tanya besar di Arsenal. Perannya belum sepenuhnya menunjukkan bahwa ia layak disebut pembelian sukses.

Arsenal membelinya dari Chelsea pada 2023 dengan banderol tinggi, yakni 65 juta pounds. Meski cukup rapi dalam membangun serangan, ia bukan sosok finisher yang diidamkan tim.

Selama 87 laga, Havertz mencetak 29 gol di semua kompetisi. Dengan Viktor Gyokeres segera bergabung, masa depannya di tim utama patut ditunggu.

Sumber: Planet Football