Deretan Pemain 'Numpang Lewat' di Piala Dunia

Deretan Pemain 'Numpang Lewat' di Piala Dunia

Bola.net - - Gelaran akbar Piala Dunia dari edisi ke edisi selalu memunculkan bintang-bintang baru yang kemudian namanya dikenal di seantero dunia.

Nama-nama seperti , Diego Maradona, hingga generasi semisal Zinedine Zidane pun menjadi idola dunia berkat penampilan mereka di ajang Piala Dunia.

Namun tak jarang dari nama-nama tersebut hanya terkenal di satu gelaran Piala Dunia saja. Setelah itu nama mereka terus tenggelam bak ditelan bumi. Seringkali pemain yang model seperti ini digolongkan sebagai One Hit Wonder.

Berikut kami sajikan deretan nama pemain yang masuk golongan One Hit Wonder di gelaran Piala Dunia selengkapnya. [initial]

1 dari 15 halaman

Joe Gaetjens

Joe Gaetjens

Joe Gaetjens (Amerika Serikat, 1950)

Nama Joe Gaetjens mungkin hanya pernah bermain tiga kali bagi Timnas Amerika Serikat. Bahkan, ia secara resmi tak pernah mendapat status kewarganegaaran dari negeri Paman Sam. Namun Gaetjens menjadi perbincangan kala mencetak satu gol kemenangan bersejerah Amerika Serikat atas Inggris di Piala Dunia 1950.

Setelah momen epic tersebut, ia pindah ke Prancis dan sempat bermain sekali untuk negara kelahirannya, Haiti sebelum kemudian ditangkap karena dituduh ikut dalam perlawanan terhadap Presiden Prancis saat itu, Francois Duvalier. Bahkan, muncul desas-desus bahwa Gaetjens telah dibunuh setelah kejadian tersebut.
2 dari 15 halaman

Ruben Moran

Ruben Moran

Ruben Moran (Uruguay, 1950)

Sebelum melakukan debut di Piala Dunia 1950, nama Ruben Moran tak peenah sekalipun memiliki caps di Timnas Uruguay. Nama pemuda yang kala itu masih berusia 19 tahun tersebut langsung menjadi perbincangan kala terpilih sebagai starter di laga final kontra tuan rumah Brasil yang ditonton 200.000 orang di Maracana. Ia pun berhasil membawa negaranya juara dunia untuk kedua kalinya.

Namun, rupanya momen tersebut menjadi satu-satunya yang bisa dibanggakan dari karir Moran. Setelah itu, ia hanya memperoleh satu cap tambahan kala tampil sebagai pemain pengganti di Copa America tiga tahun kemudian.
3 dari 15 halaman

Vaclav Masek

Vaclav Masek

Vaclav Masek (Cekoslovakia, 1962)

Vaclav Masek berhasil membuat sejarah dengan mencetak gol saat laga baru berjalan 15 detik. Hal itu ia lakukan kala membela negaranya, Cekoslovakia kontra Meksiko di ajang Piala Dunia 1962. Gol itu tercatat sebagai gol tercepat pada jaman tersebut.



Namun usai gelaran tersebut, nama Masek langsung hilang dari peredaran. Apalagi setelah banyak orang salah kaprah dengan menyebut gol yang dicetak Bryan Robson ke gawang Prancis pada Piala Dunia 1982 sebagai gol tercepat yang pernah dicetak di Piala Dunia. Robson saat itu mencetak gol di detik 27.

Akhirnya rekor Masek tersebut terpecahkan saat Hakan Sukur mencetak gol di detik ke-11 dalam laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2002 antara Turki kontra Korea Selatan.
4 dari 15 halaman

Pak Doo-Ik

Pak Doo-Ik

Pak Doo-Ik (Korea Utara, 1966)

Nama Pak Doo-Ik diingat insan sepakbola dunia karena golnya menjadi salah satu gol terheboh sepanjang sejarah Piala Dunia. Gol tunggalnya membawa Korea Utara mengalahkan tim favorit, Italia di Piala Dunia 1966. Pak yang sebelumnya di militer Korea Utara bergelar Kopral naik pangkat menjadi Sersan.



Namun namanya tenggelam usai gelaran di Inggris tersebut. Selain Korea Utara kemudian lama absen di Piala Duniua, Pak memilih meninggalkan dunia militer dan sepakbola, dan menjadi seorang instruktur senam. Seorang sumber bahkan menyebut beberapa tahun kemudian Pak berprofesi sebagai seorang dokter gigi.
5 dari 15 halaman

Ernie Brandts

Ernie Brandts

Ernie Brandts (Belanda, 1978)

Timnas Belanda di Piala Dunia 1978 terkenal dengan gaya mereka yang diberi nama Total Football. Turnamen yang digelar di Argentina tersebut juga menjadi momen yang tak akan dilupakan oleh bek De Oranje, Ernie Brandts. Sebelum turnamen tersebut, Brandts hanya memiliki satu cap bersama Belanda. Namun namanya menjadi andalan di Piala Dunia 1978. Ia mencetak satu gol kala Belanda mengalahkan Austria 5-1.

Setelah itu, ia mencatat sejarah dengan menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol dan gol bunuh diri dalam satu pertandingan kala melawan Italia. Dari tujuh caps pertamanya bersama Belanda, Brandts sudah mencetak empat gol, angka yang cukup tinggi untuk ukuran seorang bek.



Sayang namanya tenggelam usai turnamen tersebut. Brandts hanya tampil 23 kali bersama Belanda dan seluruhnya hanya merupakana partai-partai kecil dan persahabatan.
6 dari 15 halaman

Gerry Armstrong

Gerry Armstrong

Gerry Armstrong (Irlandia Utara, 1982)

Gerry Armstrong merupakan pemain yang mencetak gol bersejarah Irlandia Utara ke gawang tuan rumah Spanyol di Piala Dunia 1982. Negaranya akhirnya memenangi laga tersebut meski hanya bermain dengan 10 orang akibat salah satu pemainnya mendapat kartu merah. Total di ajang tersebut, ia mencetak tiga gol.



Setelah sempat berkarir di Spanyol bersama Real Mallorca, Armstrong berkali-kali pindah klub dan tak pernah sukses sebelum memutuskan pensiun 1995 meski tak pernah merumput lagi sejak 1990.
7 dari 15 halaman

Josimar

Josimar

Josimar (Brasil, 1986)

Brasil terkenal dengan talenta sepakbola mereka yang melimpah. Salah satu nama yang diberkati kemampuan tersebut adalah bek kanan, Josimar. Ajang Piala Dunia 1986 bak surga baginya.

Sebelum ajang yang digelar di Meksiko tersebut, Josimar sama sekali tak pernah memperkuat Selecao. Namun peruntungannya tiba kala ia tampil di laga kontra Irlandia Utara. Pelatih Tele Santana memilihnya karena bek kanan utama, Edson mengalami cedera. Kepercayaan tersebut tak disia-siakan Josimar yang berhasil mencetak gol di laga tersebut.

Kegemilangan Josimar berlanjut di partai selanjutnya kontra Polandia di mana ia kembali mencetak gol. Dua gol di dua caps pertama bagi Selecao, tak ada yang bisa menandingi kebahagiaan Josimar kala itu.



Namun karirnya langsung tenggelam usai gelaran tersebut karena gaya hidupnya yang bermasalah. Ia pernah ditangkap pihak berwajib karena melakukan pemukulan terhadap seorang wanita tuna susila serta mengedarkan kokain. Total ia hanya memiliki 16 caps di tim Samba.
8 dari 15 halaman

Paul Gascoigne

Paul Gascoigne

Paul Gascoigne (England, 1990)

Secara karir keseluruhan, nama Paul Gascoigne memang tak terlalu tenggelam. Namun performa gelandang yang akrab disapa Gazza itu tak pernah kembali seperti aslinya usai cedera parah yang didapatnya di final Piala FA 1991.

Aksi gemilang Gazza masih bisa dilihat di turnamen Piala Dunia 1990 di mana ia menjadi salah satu aktor utama keberhasilan The Three Lions menembus semifinal di usianya yang baru menginjak 23 tahun.

Usai gelaran tersebut, Gazza tak bisa lagi menunjukkan aksinya di Piala Dunia karena Inggris tak lolos ke putaran final Piala Dunia 1994 dan pada 1998, masalah cedera yang tak kunjung usai dan tingkat kedisiplinan yang rendah membuatnya tak dicangking Glenn Hoddle ke Prancis. Sejak saat itu, ia tak pernah lagi memperkuat Timnas Inggris.
9 dari 15 halaman

Salvatore Schillaci

Salvatore Schillaci

Salvatore Schillaci (Italia, 1990)

Nama Salvatore Schillaci jelas menjadi salah satu pemain One Hit Wonder paling terkenal. Tampil di Piala Dunia dengan berbekal nir-cap bersama Timnas Italia, attaccante yang akrab disapa Toto ini langsung menghenyak dunia dengan menyabet sepatu emas alias top skor usai mencetak enam gol di Piala Dunia 1990 yang dihelat di negaranya sendiri.

Namun usai gelaran tersebut, performanya semakin turun bersama Juventus, begitupun ketika memutuskan pindah ke Inter Milan. Toto pun kemudian memilih melanjutkan karir di Jepang dan merumput bersama Jubilo Iwata sebelum pensiun. Sepanjang karirnya, Toto hanya mengoleksi 16 caps bersama Gli Azzurri.
10 dari 15 halaman

Viola

Viola

Viola (Brasil, 1994)

Penyerang kelahiran 1 Januari 1969 ini tampil sebagai pemain pengganti di partai puncak Piala Dunia 1994 kontra Italia untuk menggantikan Zinho. Selama berada di atas lapangan, Viola tak henti-hentinya meneror pertahanan Azzurri meskipun hingga laga usai tak ada gol yang tercipta dan pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti. Para pendukung Selecao saat itu banyak yang bertanya mengapa Viola tak masuk lapangan lebih awal.

Namun namanya tenggelam usai gelaran di Amerika Serikat tersebut. Ia berganti-ganti klub dan hingga kini belum memutuskan pensiun dari lapangan hijau meski sudah berusia 45 tahun. Sepanjang dua tahun karir singkatnya bersama Selecao, Viola hanya mengoleksi 10 caps.
11 dari 15 halaman

Yordan Lechkov

Yordan Lechkov

Yordan Lechkov (Bulgaria, 1994)

Yordan Lechkov mungkin bukan pahlawan utama keberhasilan Bulgaria menembus empat besar di Piala Dunia 1994, namun penyerang plontos ini selalu diingat karena gol indahnya ke gawang Jerman di perempat-final.



Sejatinya ia bisa tampil lagi di Piala Dunia 1998 di mana Bulgaria lolos, namun ia gagal melakukannya karena mendapat hukuman dari UEFA terkait komplain yang dilakukan klubnya kala itu, Besiktas.
12 dari 15 halaman

Saeed Al-Owairan

Saeed Al-Owairan

Saeed Al-Owairan (Arab Saudi, 1994)

Arab Saudi berhasil membuat sejarah dengan lolos ke putaran kedua Piala Dunia 1994. Salah satu penyebab keberhasilan tersebut adalah berkat gol indah milik Saeed Al-Owairan ke gawang Belgia. Gol tersebut menjadi gol terbaik keenam di daftar FIFA's Goal of the Century.



Usai turnamen tersebut, Owairan sempat dijebloskan ke penjara karena tertangkap menenggak minuman keras yang dilarang berdasarkan hukum Arab Saudi.
13 dari 15 halaman

Oleg Salenko

Oleg Salenko

Oleg Salenko hingga kini tercatat sebagai satu-satunya pemain yang mampu mencetak lima gol dalam satu laga di putaran final Piala Dunia. Ia melakukannya saat Rusia bertemu Kamerun dan membawa timnya menang 6-1. Enam golnya selama turnamen membuatnya dinobatkan menjadi top skor bersama Hristo Stoichkov.



Namun secara keseluruhan, karirnya di level klub yang begitu gemilang usai gelaran Piala Dunia 1994 tersebut. Sepanjang karir sepakbola profesionalnya, Salenko hanya tercatat memperkuat Rusia dalam delapan laga serta satu laga untuk Ukraina.
14 dari 15 halaman

Ilhan Manzis

Ilhan Manzis

Ilhan Manzis (Turki, 2002)

Karena paras wajahnya yang rupawan dan gayanya yang necis, banyak orang menyebut Ilhan Manzis sebagai 'Beckham dari Bosphorus'.

Sejatinya, di Piala Dunia 2002 status Ilhan Manzis hanya sebagai supersubs striker utama Turki saat itu, Hakan Sukur. Namun Manzis menjawabnya dengan apik di atas lapangan. Ia mencetak golden goal ke gawang Senegal yang meloloskan timnya ke semifinal.

Di partai semifinal kontra Brasil, Ilhan membuat publik tercengang kala berhasil mengelabui Roberto Carlos dengan trik rainbow istimewa. Di partai perebutan peringkat ketiga kontra Korea Selatan, ia mencetak dua gol yang membuatnya menjadi top skor Turki di ajang tersebut.



Namun peruntungannya berubah sejak turnamen di Jepang dan Korea Selatan itu berakhir. Karirnya terjun bebas karena masalah cedera yang tak kunjung usai. Sepanjang karirnya, Ilhan hanya mengoleksi 21 caps bagi Turki. Kini ia beralih profesi sebagai seorang atlet skating profesional.
15 dari 15 halaman

Salif Diao

Salif Diao

Salif Diao (Senegal, 2002)

Jika melihat penampilan Salif Diao di ajang Piala Dunia 2002, maka ia bisa dibilang salah satu calon bintang sepakbola dunia yang memiliki prospek cerah.

Gelandang Senegal itu tampil cukup apik di ajang yang digelar di Korea Selatan dan Jepang tersebut. Ia sempat mencetak gol ke gawang Denmark.

Namun apa yang terjadi setelahnya sungguh mengecewakan, terutama saat ia memperkuat klub Premier League, Liverpool. Dari lima musim membela The Reds, Diao tiga kali dipinjamkan ke klub lain.