
Bola.net - Bola.net - Setiap cabang olahraga memiliki keistimewaan masing-masing. Jika seseorang ingin terjun secara profesional, maka setiap cabang olahraga memiliki syarat yang berbeda, sesuai dengan permainan yang dijalankan.
Jika cabang olahraganya terlalu berbeda, akan sulit bagi seorang atlet untuk terjun di dua cabang berbeda. Sebagian cabang olahraga menuntut kondisi fisik tertentu yang bisa menyulitkan atlet dari cabang berbeda.
Namun dari cabang sepakbola, ada beberapa pemain yang pernah menggeluti olahraga lain. Ada juga pemain yang mencoba cabang olahraga baru setelah meninggalkan lapangan hijau.
Berikut adalah pemain sepakbola yang sempat menggeluti olahraga lain secara profesional.
Eric Cantona
Siapa yang tidak kenal Eric Cantona, ia adalah legenda manchester United di bawah asuhan Sir Alex Ferguson. Cantona membuat dunia terkejut karena memilih pensiun dari lapangan hijau pada 1997.
Namun ia sepertinya tak bisa berpisah lama dari bola dan memilih pindah ke sepakbola pantai. Ia mewakili timnas sepakbola pantai Prancis mulai 2002 dan meraih gelar juara Piala Dunia pada 2005.
Bixente Lizarazu
Lizarazu adalah salah satu pemain yang sudah memenangkan segalanya. Ia sudah pernah menjadi juara Piala Dunia, Euro, Liga Champions dan juga liga domestik bersama bayern Munchen.
Setelah pensiun dari sepakbola, Lizarazu mencoba menggeluti Brazilian jiu-Jitsu. Lizarazu berhasil menjadi juara Sabuk Biru Senior 1 Divisi Ringan pada 2009 yang merupakan kompetisi Eropa pertamanya.
Bukannya sok jago, Lizarazu justru mengaku sangat tegang jelang pertandingan. "Saat saya datang, saya cuma bisa melihat kepala gundul, telinga yang cacat, wajah bengis dan saya cuma bisa mengumpat kepada diri sendiri."
Bruce Arena
Bruce Arena adalah pelatih yang sudah menjadi legenda di Amerika Serikat. Ia sudah mengantarkan timnas Amerika ke dua gelaran Piala Dunia. Sebagai pemain, Arena juga pernah mewakili Amerika meski hanya sekali sebagai penjaga gawang.
Namun sebelum pindah ke sepakbola, Arena adalah pemain Lacrosse yang handal. Ia bahkan menjadi juara dunia Lacrosse pada tahun 1974. Ia pernah menjalani karier di Lacrosse dan sepakbola secara bersamaan.
Daniele Massaro
Daniele Massaro dikenal sebagai bek tangguh bagi AC Milan dan timnas Italia. Ia masuk dalam skuat timnas Italia yang mencapai final Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.
Setelah pensiun dari sepakbola, karier Massaro selanjutnya cukup melenceng dari lapangan hijau. Ia mencoba menjadi pembalap rally di World Rally Championship. Ia sempat ikut balapan pada musim 1998 dan 1999 dengan mewakili tim OPEL.
Ilhan Manzis
Nama Ilhan Manzis akan dikenang pecinta sepakbola karena performa bagusnya bersama Turki di Piala Dunia 2002. Ia sempat melakukan trik spektakuler terhadap Roberto Carlos dan juga mencetak gol penentu kemenangan atas Senegal.
Karier sepakbolanya banyak diganggu cedera dan harus berakhir pada 2007 setelah ia mengalami kecelakaan saat mengendarai mobilnya. Berhenti dari sepakbola, Manzis menemukan kegiatan baru secara tak disengaja.
Awalnya Manzis mulai terjun di cabang Figure Skating karena mengikuti sebuah acara reality show. Namun ia ternyata cukup bagus dan terus bermain secara profesional bersama pasangan yang kemudian juga menjadi kekasihnya; Olga Bestandigova.
Shane Long
Berbeda dari banyak nama dalam daftar ini, Shane Long masih aktif bermain dan juag masih menikmati puncak kariernya bersama Southampton. Pemain berusia 29 tahun itu membela Southampton sejak 2014 dan telah mencatatkan 71 caps bersama timnas Republik Irlandia.
Namun karier Long dimulai bukan dari atas rumput hijau lapangan sepakbola. Saat masih junior, Long adalah pemain Hurling yang berbakat. Olahraga yang banyak dianggap berbahaya ini adalah olahraga khas Irlandia.
Long sangat berbakat dan sudah tampil dalam dua partai semifinal All-Ireland Minor Hurling Championship (kompetisi hurling untuk pemain U-18). Selain itu, Long juga sempat mencoba olahrag akhas Irlandia lainnya; Gaelic Football.
Tim Wiese
Nama Tim Wiese dikenal publik jerman sebagai salah satu penjaga gawang andal di Werder Bremen. Ia sudah pernah menjadi juara DFB POkal dan juga membela Jerman dalam enam kesempatan.
Namun berbekal tubuh yang berotot dan dibentuk dengan baik, Wiese berhasil mewujudkan mimpinya untuk tampil di WWE. Pada September 2014, Wiese mulai mencicipi karier di WWE dengan menjadi time keeper. November ini, ia benar-benar menjadi pegulat profesional di WWE saat tampil di Munich.
Luis Enrique
Kalau membicarakan Luis Enrique saat ini, orang tentu akan langsung memikirkan Barcelona, tim yang ditanganinya. Enrique juga punya karier yang cukup gemerlap semasa masih bermain.
Namun saat menjalani transisi dari bermain menjadi pelatih, Enrique mencoba banyak hal. Ia sempat tinggal di Australia untuk menggeluti selancar, namun ia sangat serius saat tengah bertanding dalam ajang Triathlon atau marathon.
Ia sudah pernah ikut dalam ajang New York City marathon, Amsterdam Marathon, Firenze marathon dan marathon des Sables. Ia juga berpartisipasi dalam ajang Frankfurt Ironman 2007. Namun dunia atletik itu harus dia tinggalkan demi komitmennya sebagai pelatih.
Gabriel Batistuta
Nama Batistuta menjadi mimpi buruk bagi bek-bek yang bermain di Serie A pada 90-an dan awal 2000-an. Batigol adalah mesin gol yang sangat tajam bagi Fiorentina, AS Roma dan Argentina.
Pada 2005, Batigol mencoba olahraga Polo karena ia merasa kakinya sudah 'habis' dipakai untuk bermain sepakbola. Ia sempat bercanda bahwa jika pada masa jayanya ia harus bersaing dengan Lionel Messi, ia akan memilih pindah ke Polo saja.
Fabien Barthez
Fabien Barthez adalah penjaga gawang yang turut membantu Prancis menjadi juara Piala Dunia dan Euro. Setelah pensiun dua kali dari sepakbola, Barthez memilih banting setir ke balapan mobil.
Awalnya ia mengikuti Porsche Carrera Cup France pada 2008. Ia lalu berpartisipasi dalam ajang French GT Championship, Caterham Sigma Cup. Barthez pernah menjadi juara FFSA dan French GT Championship saat mengendarai Ferrari.
Puncak karier barthez sebagai pembalap adalah ketika ia berpartisipasi di ajang balapan 24 jam Le Mans yang legendaris. Ia mengendarai Ferrari 458 dan finis di peringkat 29.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 6 Agustus 2025 10:40
MU vs Fiorentina, Gabriel Batistuta, dan Transfer yang Tak Pernah Terwujud
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 04:54
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 04:50
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 04:26
-
Tim Nasional 2 Oktober 2025 04:16
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 04:15
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 04:13
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...