
Bola.net - Dua tim yang gagal meraih kemenangan di pekan pertama BRI Liga 1 2021-2022, Persebaya Surabaya vs Persikabo 1973 bakal bertemu di pekan kedua.
Persebaya Surabaya terpaksa terdampar di posisi juru kunci klasemen seusai menelan kekalahan telak 3-1 dari Borneo FC. Ketiadaan pemain asing dijadikan kambing hitam hasil minor tersebut.
Green Force, julukan Persebaya, masih akan dihadapkan dengan masalah serupa untuk laga nanti. Keempat pemain asing mereka tak memenuhi persyaratan untuk tampil di BRI Liga 1 2021/2022.
Taisei Marukawa, Jose Wilkson, Alie Sesay, dan Bruno Moreira baru mendapatkan satu dosis vaksin Astrazaneca. Dengan persyaratan harus mendapatkan dua dosis vaksin, diperkirakan keempatnya tak bisa dimainkan hingga series pertama berakhir.
Sementara itu, Persikabo 1973 menunjukkan semangat pantang menyerah saat menghadapi Madura United. Sempat tertinggal, mentalitas mereka teruji saat mampu memaksakan hasil imbang dari salah satu favorit juara itu.
Namun, satu hal yang menjadi sorotan di laga perdana mereka kontra Madura United adalah lemahnya penyelesaian akhir. Ciro Alves dkk boleh memiliki banyak peluang tetapi lemahnya finishing menjadi masalah yang tak boleh disepelekan.
Duel kedua tim yang sama-sama berburu kemenangan, tentu bakal menjanjikan permainan menyerang. Lantas, bagaimana perbandingan kekuatan antar lini Persebaya Surabaya dan Persikabo 1973 di pertandingan nanti?
Lini Belakang
Mengandalkan banyak pemain lokal berlabel tim nasional, bukan jaminan pertahanan Persebaya Surabaya bakal kokoh. Setidaknya hal itu terbukti pada laga perdana kontra Borneo FC.
Kecepatan lawan serta pemahaman ruang yang buruk menjadi salah satu faktor mengapa pertahanan Rizky Ridho dan kawan-kawan mudah ditembus. Ketiadaan sosok senior di lini belakang juga menimbulkan kesan komunikasi mereka berjalan buruk.
Sementara, Persikabo 1973 berhasil menunjukkan permainan yang cukup rapi saat menghadapi Madura United. Meskipun kecolongan gol Jaja, empat kuartet bek lokal mereka berhasil menutup setiap celah.
Andy Setyo dan Didik Wahyu Wijayance berhasil menggalang pertahanan yang solid. Alhasil, Madura United hanya sedikit memiliki peluang melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti.
Lini Tengah
Persebaya sejatinya memiliki salah satu lini tengah paling bertenaga di kompetisi musim ini. Namun, hal tersebut tak bisa ditunjukkan di partai sebelumnya.
Ady Setiawan kepayahan menjalani dua peran sekaligus sebagai pemutus serangan dan mengalirkan bola ke depan. Keberadaan M. Hidayat yang masih disimpan di laga Borneo FC bisa menjadi solusi bagi Aji Santoso untuk menerapkan double pivot di lini tengah.
Selain itu, Persebaya Surabaya dituntut lebih kreatif dalam membongkar pertahanan lawan. Rendi Irwan bisa dikatakan sosok yang tepat selagi M. Hambali Tholib masih kesulitan mendapatkan konsistensi permainan.
Sementara itu, Andre Oktaviansyah sepertinya akan mengambil alih satu tempat utama di lini kedua Persikabo 1973. Turun sebagai pengganti di laga sebelumnya, pemain yang dijuluki Kobra ini berhasil membuat permainan lebih hidup.
Kapten Persikabo 1973, Manahati Lestusen dipastikan tetap akan menjadi andalan dalam menghambat laju serangan Persebaya Surabaya. Pemain berusia 27 tahun itu juga diketahui memiliki pemahaman permainan yang baik.
Untuk melengkapi trio gelandang, Roni Sugeng sepertinya bakal dikedepankan. Berperan sebagai gelandang box to box, dia mampu memerankannya dengan baik bahkan mencetak gol penyeimbang ke gawang Madura United.
Lini Depan
Ketajaman lini depan Persebaya Surabaya menjadi pertanyaan di laga sebelumnya. Johan Yoga yang diharapkan mampu tampil moncer justru tak berkutik menghadapi bek-bek jangkung Borneo FC.
Kekuatannya di bola-bola atas tak terlalu terlihat di pertandingan itu. Persebaya Surabaya jadi terlihat membuang-buang bola dengan melakukan banyak crossing yang tak bertuan.
Masih bermain tanpa Jose Wilkson, Persebaya Surabaya mau tak mau cuma bisa mengharapkan ketajaman kepada striker gaek lainnya, Samsul Arif. Tetapi pria asal Bojonegoro itu membutuhkan suplai bola daerah yang matang untuk memecah kebuntuan.
Sedangkan Persikabo 1973 juga kehilangan sentuhannya di muka gawang. Ciro Alves seolah berjuang seorang diri mengangkat tim di lini depan.
Jika Ahmad Nufiandani bisa fit 100 persen, besar kemungkinan satu tempat bakal diberikan kepadanya. Namun, bermain tanpa goal getter bakal jadi penghambat Persikabo 1973 meraih kemenangan perdana.
Masalah finishing memang menjadi pekerjaan rumah pelatih Igor Kriuschenko. Sejak ditagani pelatih Belarusia itu, Persikabo 1973 hanya mampu mencetak delapan gol dari tujuh laga yang telah dijalani di kompetisi resmi.
Disadur dari: Bola.com (Gregah Nurikhsani; 9/9/21)
JANGAN LEWATKAN INI BOLANETERS
- BRI Liga 1: Persebaya Tetap Percaya kepada Ernando Sutaryadi di Sektor Penjaga Gawang
- Hadapi Persikabo 1973, Persebaya Mencari Kemenangan Perdana di BRI Liga 1
- BRI Liga 1: Persebaya Coba Beberapa Komposisi Sebelum Hadapi Persikabo 1973
- Hadapi Persikabo 1973, Persebaya Belum Bisa Gunakan Jasa Satria Tama
- Jersey Baru Persebaya Cetak Rekor Penjualan
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 14:01
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
-
Liga Spanyol 22 Oktober 2025 12:29
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 11:49
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:37
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 14:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:02
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 14:01
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:34
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...