
Bola.net - Keputusan pemerintah yang akan menghentikan subsidi bagi PSSI, ternyata mendapat perhatian dari pengusaha minyak dan gas Indonesia, Arifin Panigoro.
Keputusan Pemerintah yang tak akan memberikan kucuran dananya tersebut merupakan imbas dari kisruh di persepakbolaan Indonesia yang tak kunjung usai. Selain itu, kekalahan telak 10-0 di laga terakhir Pra Piala Dunia 2014 dari Bahrain juga memicu respon dari Pemerintah, karena adanya diskriminasi kepada pemain yang berlaga di liga yang tak diakui oleh PSSI.
Namun, Arifin Panigoro yang menjadi penggagas dibentuknya Liga Primer Indonesia (LPI) beberapa waktu lalu tersebut siap memberikan dana segarnya untuk kelangsungan PSSI dan juga Tim Nasional.
Menurut Wakil Ketua Umum PSSI, Farid Rahman, setidaknya dibutuhkan dana sebesar 40 juta Dolar atau sebesar Rp365 milyar untuk menjalankan program yang telah disusun.
"Idealnya 40 juta dolar AS itu meliputi dana dari pemerintah, hak siar dari televisi, sponsor dan penjualan tiket," ujar Farid seraya menjelaskan bahwa dana tersebut juga akan digunakan untuk program sport science dan pembinaan usia muda.
"Kekurangan dana tersebut akan ditanggung oleh Arifin dan pengusaha lain yang mencintai sepakbola Indonesia. Ada beberapa teman lain, tapi dia pemimpinnya," jelasnya.
"Ini menunjukkan komitmennya untuk masa depan sepakbola Indonesia. Arifin akan melakukan banyak hal. Dia mengorbankan banyak untuk membuat sepakbola Indonesia lebih baik," tandasnya.
Meski begitu, Farid juga mengungkapkan bahwa PSSI masih tetap membutuhkan bantuan dana dari Pemerintah, karena tanpa bantuan dana tersebut akan ada banyak kesulitan untuk menjalankan sepakbola di Indonesia.
"Kita masih membutuhkan dana bantuan dari pemerintah. Tanpa itu, maka sepakbola Indonesia bakal kesulitan," tegas Farid. (bola/end)
Keputusan Pemerintah yang tak akan memberikan kucuran dananya tersebut merupakan imbas dari kisruh di persepakbolaan Indonesia yang tak kunjung usai. Selain itu, kekalahan telak 10-0 di laga terakhir Pra Piala Dunia 2014 dari Bahrain juga memicu respon dari Pemerintah, karena adanya diskriminasi kepada pemain yang berlaga di liga yang tak diakui oleh PSSI.
Namun, Arifin Panigoro yang menjadi penggagas dibentuknya Liga Primer Indonesia (LPI) beberapa waktu lalu tersebut siap memberikan dana segarnya untuk kelangsungan PSSI dan juga Tim Nasional.
Menurut Wakil Ketua Umum PSSI, Farid Rahman, setidaknya dibutuhkan dana sebesar 40 juta Dolar atau sebesar Rp365 milyar untuk menjalankan program yang telah disusun.
"Idealnya 40 juta dolar AS itu meliputi dana dari pemerintah, hak siar dari televisi, sponsor dan penjualan tiket," ujar Farid seraya menjelaskan bahwa dana tersebut juga akan digunakan untuk program sport science dan pembinaan usia muda.
"Kekurangan dana tersebut akan ditanggung oleh Arifin dan pengusaha lain yang mencintai sepakbola Indonesia. Ada beberapa teman lain, tapi dia pemimpinnya," jelasnya.
"Ini menunjukkan komitmennya untuk masa depan sepakbola Indonesia. Arifin akan melakukan banyak hal. Dia mengorbankan banyak untuk membuat sepakbola Indonesia lebih baik," tandasnya.
Meski begitu, Farid juga mengungkapkan bahwa PSSI masih tetap membutuhkan bantuan dana dari Pemerintah, karena tanpa bantuan dana tersebut akan ada banyak kesulitan untuk menjalankan sepakbola di Indonesia.
"Kita masih membutuhkan dana bantuan dari pemerintah. Tanpa itu, maka sepakbola Indonesia bakal kesulitan," tegas Farid. (bola/end)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 Oktober 2025 11:20
-
Liga Spanyol 6 Oktober 2025 11:12
-
Tim Nasional 6 Oktober 2025 11:10
-
Liga Inggris 6 Oktober 2025 11:06
-
News 6 Oktober 2025 11:00
-
Liga Spanyol 6 Oktober 2025 11:00
HIGHLIGHT
- 7 Pemain Liverpool yang Awal Kariernya Lambat tapi...
- 5 Pelatih dengan Kartu Merah Terbanyak: Mourinho a...
- 10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haa...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...